SINGKATAN DAN AKRONIM DI KALANGAN REMAJA DI KOTA BANDUNG

Nani Astuti

Abstract


Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pola pikir (mindset) masyarakat yang serba instan dalam merepresentasi kenyataan dalam bentuk bahasa. Sebagai contoh, penggunaan singkatan dan akronim dalam berkomunikasi. Fakta tersebut merupakan salah satu kebaruan dalam penggunaan bahasa. Namun, kebaruan tersebut bila tidak dibatasi dalam penggunaannya akan berakibat fatal, yaitu hilangnya fungsi bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  (1) pola singkatan dan akronim di kalangan remaja di kota Bandung, dan (2) faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan singkatan dan akronim di kalangan remaja di kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang dalam penelitian ini adalah semua tuturan singkatan dan akronim yang dilakukan oleh remaja di kota Bandung baik lisan maupun tulisan. Sumber data penelitian dalam penelitian ini, yaitu remaja di kota Bandung dan jejaring sosial yang diambil dari facebook dan twitter. Dalam penelitian ini, telah terkumpul data sebanyak 170 data yang terdiri dari singkatan berjumlah  65 data, akronim berjumlah 104 data, dan gabungan akronim dengan singkatan berjumlah 1 data. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan singkatan dan akronim di kalangan remaja di kota Bandung baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, yaitu dalam bentuk lisan faktor yang menyebabkan ialah karena ingin dianggap sebagai kelompok yang keren karena telah mengikuti perkembangan jaman, gagah, gaul, dan tidak ketinggalan jaman, sedangkan dalam bentuk tulis, singkat, simpel, menghemat kata-kata, dan tidak ingin mengikuti EYD.

 

Kata Kunci: Akronim, Singkatan, dan Remaja.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.