PENGGUNAAN ABREVIASI DALAM BAHASA SUNDA (KAJIAN MORFOSEMANTIS)

Retno Eko Wulandari

Abstract


Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena-fenomena penggunaan abreviasi dalam bahasa Sunda yang digunakan masyarakat. Melihat kondisi masyarakat yang lebih suka menggunakan abreviasi dalam bahasa Sunda daripada bahasa Indonesia karena lebih menarik, cepat diingat, dan mudah dilafalkan dalam berkomunikasi. Jadi, tidak dapat dipungkiri adanya abreviasi mempermudah komunikasi antara pengguna bahasa. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu mengklasifikasikan bentuk-bentuk abreviasi, mendeskripsikan pola-pola pada proses pembentukan, dan mendeskripsikan perubahan makna dari hasil abreviasi dalam bahasa Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode morfosemantik dengan pendekatan kualitatif. Teori yang melandasi penelitian ini meliputi morfologi, semantik, abreviasi, makna, dan perubahan makna. Data penelitian ini berupa data lisan yang diperoleh melalui tuturan dari satu orang ke orang yang lainnya berupa kosakata-kosakata yang termasuk abreviasi dalam bahasa Sunda. Hasil penelitian penelitian ini dapat mengungkap fenomena  pada abreviasi dalam bahasa Sunda yang lebih sering digunakan oleh masyarakat dengan muatan analisis difokuskan terhadap bentuk-bentuk abreviasi, pendeskripsian pola pada proses pembentukan, dan juga penganalisisan makna dengan melihat makna leksikal dan gramatikal untuk membuktikan adanya perubahan makna atau tidak.

 

Kata Kunci: abreviasi bahasa Sunda (bentuk dan pola), dan perubahan makna

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.