PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PEMAHAMAN ALQURAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MAKANAN

Karpin Karpin, Ai Mahmudatussa'adah

Sari


Kompetensi capaian pembelajaran kimia makanan selama ini, lebih menitik- beratkan pada aspek kompetensi kognitif. Tujuan pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kompetensi penghayatan dan pengamalan agama sering dilupakan. Tujuan penelitian ini adalah menginternalisasi pemahaman Al-Quran dalam pembelajaran kimia makanan, sehingga mahasiswa mempunyai kompetensi inti penghayatan dan pengamalan agama. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran sains berbasis pemahaman Al-Quran. Tahapan penelitian meliputi refleksi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi program. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan pembelajaran sain berbasis pemahaman Al-Quran dapat meningkatkan pemahaman siswa bahwa sains dan Al-Quran adalah tidak terpisahkan. Di dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang menjelaskan zat kimia yang terdapat dalam makanan. Al-Quran menganjurkan seluruh manusia untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Peningkatan skor sebelum tindakan ke setelah tindakan dialami oleh semua sampel dengan nilai N-Gain yang berbeda-beda. Sebagian besar (59%) berada pada kategori sedang, 20% pada kategori tinggi dan sebagian kecil (11%) berada pada kategori rendah. Pendekatan pembelajaran sains berbasis pemahaman Al-Quran dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan mahasiswa mengenai agama. Agama mengurus dan mengatur semua aspek kehidupan termasuk makanan.

Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran Sains, Pemahaman Al-Quran, Kimia Makanan


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Al-Quran

Amin, L., S.F. Sujaka, S. N. S.Ramleea, A.L. Samian, M. S. Harona, and M. N. Mohamad. (2014). Educating the Ummah by introducing Islamic bioethics in genetics and modern biotechnology. Procedia Social and Behavioural Sciences, 15: 3399 – 3403.

Darmana, A. (2012). Internalisasi Nilai Tauhid dalm Pembelajaran Sains.XVII (1). : 66-84

Dwi, A.W. (2008). Pembelajaran biologi yang berbasis imtaq dengan pendekatan integratif (science, environment, society, technology and religion). Yogyakarta: LPMP.

Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methods; A six-thousand-student survey of mechanic test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. 66. 64-67.

Machin, A. (2014). Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter Dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 3(1): 28-35

Ma’rifah I. (2013). Islam dan Sains Modern: Meneropong Signifikansi Agama dan Etika bagi Sains. Globethics.net Focus 6. : 33-50

Mathew V. N, A. M. Raudah, and S. Nurazizah. (2014). Acceptance on Halal Food among Non-Muslim Consumers. Procedia - Social and Behavioral Sciences 121: 262 – 271

Leksono, S.M. et al. (2013). Kemampuan Profesional Guru Biologi dalam Memahami dan Merancang Model Pembelajaran Konservasi Biodiversitas di SMA. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 32 (3): 408-419.

Rochman, C. (2010). Pembelajaraan Fisika Berbasis Nilai Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Agama Islam. Jurnal Penelitian Pendidikan 11(2): 52-59

Saida,M. F. Hassan, R. Musa and Rahman, N.A. (2014). Assessing Consumers’ Perception, Knowledge and Religiosity on Malaysia’s Halal Food Products. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 130: 120 – 128




DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v7i1.11595

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.