ANALISIS KONTEKS, DAN PROSES PENCIPTAAN NYANYIAN LUSI NEGERI DULAK KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

Abdul Karim Tawaulu

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk menganalisis konteks penuturan nyanyian Lusi, serta menggali fungsi dan nilai-nilai budayanya sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sosial. Sumber data dalam penelitian ini adalah nyanyian Lusi yang diperoleh dari juru dendang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan berpatokan pada beberapa teknik penggalian data, yakni teknik wawancara, observasi, pencatatan lapangan dan model trianggulasi. Data dianalisis berdasarkan teori Lord (teori formula). Tema yang terkandung dalam nyanyian rakyat ini adalah tema sejarah. Proses berlangsung secara lisan namun hanya dalam lingkungan klan atau marga Kelirey saja. Untuk pertunjukannya, dilakukan pada momentum adat, keagamaan, ataupun dalam acara festival budaya. Dari proses penciptaannya, penutur memeroleh teks dengan cara menghafal dan mengingat tuturan dari penutur sebelumnya. Hasil analisis, secara umum nyanyian Lusi berfungsi sebagai sarana estetika, pendidikan, dan sebagai wadah pengenang sejarah masa lalu negeri Dulak.


Keywords


sastra lisan; analisis konteks;proses penciptaan; nyanyian lusi

References


Amir, A. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Badrun, A. 2003. Patu Mbojo: Struktur,Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi. Jakarta: UI (Disertasi).

Badrun, A. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Depdikbud

Danandjaja, J. 2007. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti.

Endraswara, S. 2009. Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Medpress.

Endraswara, S. 2012. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kuntjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Lord, B. A. 2000. The Singer Tales. USA: Harvard University Press.

Nasir. 2016. Nilai-nilai Pendidikan dalam Nyanyian Rakyat Kau-Kaudara padaMasyarakat Muna. Jurnal Humaniora, 1 (16), hlm. 1-14.

Pudentia. 2008. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Rusyana, Y. 2008. Tradisi Lisan sebagai Tumpuan Kreatifitas Seni. Bandung: Sunan Ambu Press.

Salleh, M.H. 1995. Menyurat pada Dengung: Lipatan Lisan Pada Sastra Volume 3, No. 1, Maret 2017 Tertulis. Warta ATL (Edisi perdana). Jakarta: ATL.

Sari, D. 2011. Revitalisasi Tradisi Lisan Kantola Masyarakat Muna Sulawesi Tenggara pada Era Globalisasi. (Tesis). Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Sedyawati, E. 2015. (Edisi revisi) Sastra dalam Kata, Suara, Gerak, dan Rupa. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: ATL dan Yayasan Pustaka Obor.

Sibarani, R. 2012. Kearifan Lokal; Hakikat,Peran, dan Metode Tradisi Lisan.Jakarta: ATL.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.17509/rb.v3i1.11499

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/rb.v3i1.11499.g8636

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 site
stats View My Stats