BIMBINGAN SOSIAL ANAK USIA DINI BERBASIS BUDAYA LOKAL

Nenden Ineu Herawati

Abstract


Manusia bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi makhluk sosial, karena itu, setiap manusia akan selalu berhubungan dengan orang lain dan tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran bahwa untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya individu harus melakukan interaksi sosial dan membentuk kehidupan berkelompok dengan individu lainnya. Saat manusia berada dalam kelompok sosialnya, manusia terikat kewajiban sosial yaitu untuk menghargai adanya orang lain, hak-hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.  Dalam konsep interaksi sosial ini, Calhoun (1990) memandang bahwa hidup manusia tidak lepas dari interaksi sosial. Konsekuensi pokok dari interaksi individu dengan individu lainnya adalah sosialisasi dan proses belajar menjadi sosial. Salah satu upaya pembudayaan kemampuan sosial anak, yaitu melalui pendidikan pada anak usia dini. Dengan memberikan pendidikan yang lebih dini pada anak-anak dan dilakukan oleh guru-guru profesional yang peka terhadap perasaan anak, siap mendengarkan dan memahami perasaan anak, menggunakan bahasa yang dapat dimengerti, menegakan peraturan, menerima perbedaan di antara anak-anak, mampu mengendalikan emosi, memberi dukungan pada saat anak mengalami kesulitan merupakan modal bagi guru untuk dapat mengembangkan keterampilan sosial yang dibutuhkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Kata Kunci : Anak Usia Dini, Budaya Lokal,  Bimbingan Sosial

References


Beaty. Janice J. (1996). Skill for Preschool Teachers, Ohio: Merril, an Imprint of Prentice Hall. James. F.

Calhoun & James Jennifer. (1990). Thinking in the Future Tense. Terjemahan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

Corsini, Raymond. J. (1996). Handbook of Innovative Psychotherapies. Canada: John Wiley and Sons, Inc.

Dahlan, M. D. (2002). Warna Arah Bimbingan dan Konseling Alternatif di Era Globalisasi. Bandung: ABKIN-PPB FIP UPI.

Herimanto, & Winarno. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (2010). Jakarta: Bumi Aksara. Hurlock, E.B. (1980). Developmental Psichology: A Life Span Approach (Fifth Eddition) Alih Bahasa (1997). Jakarta: Erlangga

Suherman, AS. Uman. (b). (2006), Pendekatan Konseling Qur’ani Untuk Mengembangkan Keterampilan Hubungan Sosial, Disertasi, Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Sunarto & Hartono, B. Agung. (1995). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta Wahjosumidjo.

Sukartini, SP. (2005). Model Konseling Keterampilan Hidup untuk Mengembangkan Karakteristik Pribadi yang Tegar. Disertasi. Bandung: PPS UPI

Tilaar, H.A. R (1999). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional. Magelang: Tera Indonesia

Wallace, William A. (1986). Theory of Counseling and Psychotherapy. New York: Allyn and Boston, Inc. Wen Sayling. (2003). Future of Education, Alih Bahasa Drs. Arvin Saputra. Batam: Luchy Publisher. UNESCO. (1996). Treasure Within: Report to UNESCO of the Internation for the Twenty-First Century, UNESCO Publishing




DOI: https://doi.org/10.17509/cd.v4i2.10387

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 UPI kampus cibiru

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Published in collaboration Program Studi PGPAUD UPI Kampus Cibiru, APG PAUD Indonesia, and PPJ PAUD Indonesia

Creative Commons License
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini.

View My Stats at

View My Stats