Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Kemampuan Mencari Solusi Altenatif Pada Penyelesaian SoalMatematika Sekolah Dasar

Deti Rostika, Husen Windayana, - Komariah

Abstract


Latar belakang dari penelitian ini berdasarkan hasil observasi ke SD di lingkungan Cileunyi Bandung, pada umumnya pembentukan keterampilan mencari solusi alternatif dari sebuah penyelesaian soal dalam pembelajaran matematika kurang diberikan pada siswa. Umumnya penyelesaian soal matematika, siswa digiring pada satu penyelesaian yang ada. Biasanya siswa diarahkan untuk menyelesaikan soal matematika dengan menggunakan cara yang biasa, yang diketahui guru dan cara tersebut merupakan satu-satunya cara yang harus dikuasai oleh siswa. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan siswa dalam mencari solusi alternatif terhadap soal-soal matematika yang diberikan sebelum dan setelah belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah?” dan Apakah pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap kemampuan siswa dalam mencari solusi alternatif ketika menyelesaikan soal-soal matematika? Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan mencari solusi alternatif dari sebuah penyelesaian soal matematika melalui pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis eksperimen dengan desain penelitian pre-test pos-test tanpa kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes untuk melihat kemampuan siswa dalam mencari solusi alternatif terhadap soal-soal matematika, dan lembar observasi untuk melihat pembelajaran matematika berbasis masalah. Populasinya adalah seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar yang terdapat di lingkungan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Sampel penelitiannya dipilih secara acak berdasarkan sekolah, bukan berdasarkan siswa. Untuk kebutuhan pengujian hipotesis penelitian dilakukan uji statistik menggunakan uji t ketika memenuhi persyaratan uji t, yaitu normal dan homogen. Ketika tidak dipenuhi persyaratan untuk uji t, maka dilakukan uji nonparametrik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan siswa dalam mencari solusi alternatif, terhadap soal-soal matematika yang diberikan, sebelum belajar menggunakan pembelajaran matematika berbasis masalah tergolong rendah. Kemampuan siswa dalam mencari solusi alternatif, terhadap soal-soal matematika yang diberikan, setelah belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari rendah menjadi sangat tinggi. Pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa dalam mencari solusi alternatif terhadap penyelesaian soal-soal matematika.    

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Mencari Solusi Alternatif


References


Amir M Taopik. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arikunto S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Casutri. (2012). Casutri.word press.com. Cm.Wikipedia.org.

Confrey, J. (1994). A Theory of Intellectual Development (Part. I). The Learning of Mathematics, 14 (3), XiV, 2-8.

Fauzan, Ahmad (2002). Applying Realistic Mathematics Education in Teaching Geometry in Indonesia Primary Schools. Thesis. Enschede: University of Twente.

Marpaung, J. (2001). Laporan Pilot Project RME, Indonesia.

Mullis, I. V. S., Martin, M.O., Gonzales, E.J., Gregory, K.D., Garden, R.A., O'Connor,

K.M., Chrostowski, S.J., dan Smith, T.A. (2000). TIMSS 1999: International Mathematics Report. Boston: The International Study Center, Boston College, Lynch School of Education.

Munandar Utami. (1995). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Granida.

NCTM (2000). Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston,VA: Author.

Piaget, J. (1980). Adaptation and Intelligence: Organic Selection and Phenocopy (S.Eames, Trans.) Chicago: University of Chicago Press.

Ruseffendi E.T. (1998). Statistika Dasar. Bandung: Adira.

Ruseffendi. E.T. (1998). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu UntukMeningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Ghalia

Sembiring, R. K. (2006). Bulatan Pecahan dan Pizza Mini. PMRI Tidak Sekadar Belajar

Matematika. (h. 3). Bandung: IP-PMRI, FMIPA, ITB.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyo, J. (2010).6 Hari Jago SPSS 17. Bandung: Cakrawala.

Supinah, Sutanti T. (2010). Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Suryadi, D. (2008). Metapedadidaktik Dalam Pembelajaran Matematika: Suatu Strategi Pengembangan Diri Menuju Guru Matematika Profesional. Pidato Pengukuhan. Bandung: UPI.

Taopik. O. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Antara yang Menggunakan Pembelajaran Teknik Probing dengan Konvensional. Skripsi. UPI PGSD. Bandung: Tidak diterbitkan.

Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Komtemporer. Bandung: JICA UPI.

Van den Heuvel-Panhuizen (1998). Realistic Mathematics Education Work. Available: http//www.fi.uu.nl

Vygotsky, L. S. (1987). Collected Works (Volume I). New York: Plenum.

Wahyudin (2005). Matematika, Pendidikan Matematika dan Kurikulum Matematika. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap FPMIPA. UPI.

Zulkardi (2001). Realistic Mathematics Education (RME): Teori, Contoh Pembelajaran dan Taman Belajar di Internet. Makalah. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.17509/eh.v5i1.2831

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Kampus Cibiru 2016

 

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar

Published in collaboration Program Studi PGSD UPI Kampus Cibiru

and

HDPGSDI

Creative Commons Attribution ShareAlike license icon

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats