TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PTPN VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG

Kanah Kanah, Epon Ningrum, Bagja Waluya

Abstract


Pendapatan buruh sadap karet di perkebunan PTPN VIII Wangunreja, Kecamatan Dawuan Subang, masih minim di bawah UMR. Pendapatan seseorang sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan, selain factor lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesejahteraan buruh sadap karet berdasarkan indikator BPS tahun 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitiannya adalah seluruh masyarakat buruh sadap karet di PTPN VIII Wangunreja Kecamatan Dawuan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang, yakni wara 1 (24 orang), wara 2 (6 orang), dan wara 3 (30 orang). Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (pendapatan, pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan menyekolahkan anak dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi), dan variabel terikatnya tingkat kesejahteraan. Analisis data penelitian ini menggunakan persentase dan skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa buruh sadap karet memiliki pendapatan yang rendah sedangkan pengeluarannya tinggi, buruh sadap karet sebagian besar tinggal di rumah yang permanen dengan fasilitas yang kurang lengkap, tingkat kesehatan buruh sadap karet termasuk kategori baik karena mereka mudah mendapatkan pelayanan kesehatan, buruh sadap karet cukup mudah dalam menyekolahkan anak dan kesulitan dalam mendapatkan fasilitas transportasi. Berdasarkan indikator kesejahteraan menurut BPS tahun 2005 sebagian besar buruh sadap karet di Kecamatan Dawuan  termasuk dalam tingkat kesejahteraan sedang, sebanyak 78,3%  dan sebagian lagi termasuk dalam tingkat kesejahteraan rendah sebanyak 15%, dan tingkat kesejahteraan tinggi sebanyak 6,7%.


Kata kunci : perkebunan , kesejahteraan, buruh sadap karet.


References


Adisasmita, Rahardjo. (2013). Teori-teori Pembangunna Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. (2005). Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.

Mulyadi. S. (2003). Ekonomi Sumber Daya manusia (Dalam Perspektif Pemba-ngunan). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Peraturan Menteri PU No. 54. Tahun 1991. Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Perumahan Sangat Sederhana.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013. Tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta

Rinawati. (2010). Tingkat kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon. Skripsi. Bandung: FPIPS UPI.

Sastraatmadja, Entang. (1984). Ekonomi Pertanian Indonesia. Bandung: Angkasa.

Soetrisno, Loekman. (2002). Paradigma Baru Pembangunan Pertanian Sebuah Tinjauan Sosiologis. Yogyakarta: Kanisius

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Undang-Undang RI No. 1 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman. Jakarta

Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2004. Tentang Perkebunan. Yogyakarta: Aditya Media.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v15i2.3550

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v15i2.3550.g2529

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Kanah Kanah, Epon Ningrum, Bagja Waluya



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.