THE SOCIAL ECONOMIC LIFE OF BANYUMAS RURAL COMMUNITY UNTIL THE XX CENTURY

Tanto Sukardi

Abstract


The reconstruction of social economic history in Banyumas in 1830-1900, has purpose to study the various factors which affect the social change in that region. This research uses theoretical frame, connected with the social change theory and the applicable method of history research through multidimensional approach, which related to the social and economic aspect. The historic research may be stated that the implementation of cultuurstelsel (enforcement planting or cultivation system) is the collaboration between West capitalism system with the traditional-feudalistic economy system, in order to exploitate the land and the workforce of the resident. The changes can be sectorial and partial, slow and non-comprehensive. In economic sector, the change is the distribution of money economy, which marked with the economy activities and the establishment of economy institution such as the credit service institution. While in the social sector, there is no new formation of social institution. However, some function dislocations in the society occur.

Keywords


Social economic life, rural, and Banyumastime state

References


ANRI Banjoemas 48. (1834). Administratief Verslag de Residentie Banjoemas.

ANRI Banjoemas 11.4. (1830). Register van Residentie Banjoemas.

ANRI Banjoemas 20. (1838). Statistiek der Residentie Banjoemas 1838.

“Uitbreiding van den Spoorwegbow op Java”. (1898). Tijdschrift voor Nederlandsch

Indie, Vol. I, Groningen, De Erven C.M. van Bolhuis.

Archift. (1900). in Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur. Vol. XII, Batavia, Kalft & Co.

Bleeker, P. (1901). Fragmenten eener Reis over Java. Tijdschrif t voor Nederlandsch

Indie, II. Groningen. De Erven C.M. van Bolhuis.

Cahyono, R. E. (1991). Transformasi Petani Menjadi Buruh Industri Perkebunan: Studi Kasus Karesidenan Pakalongan 1830 - 1870. Prisma, No. 11, Jakarta, LP3ES.

Husken, F. & White, B. (1989). Ekonomi Politik Pembangunan dan Struktur Agraria di Jawa. Prisma, No. 4. Jakarta: LP3ES.

Meer, Van Setten van der. (1979). Sawah Cultivation Ancient Java Aspects of Development during the Indo-Javanese Period 5th to 15th Century. Oriental Monograph Series, No. 22, Canberra.

Sajogyo. (1978). Lapisan Masyarakat yang Paling Lemah di Pedesaan Jawa. Prisma, No. 6, Jakarta: LP3ES.

Suhardi. (1992). Masuknya Politik Kolonial di Pedesaan dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Desa. Sejarah, No. 2, Jakarta, Gramedia.

Suryo, D. (1991). Kesadaran Sejarah: Sebuah Tinjauan. Makalah, Surakarta, Seminar Kesadaran Sejarah UNS.

Temple, G. P. (1989). Mundurnya Involusi Pertanian. Prisma, No. 4, Jakarta, LP3ES.

“Varia”. (1900). in Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur. Vol. XIX, Batavia. Kalft & Co.

“Verde Jaarverslag van de Poerwokertosche Hulp-Spaar-Landbouwcredietbank over

”, 1901, in Tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur, XI, Batavia, Kalft & Co.

(1900). in Tijdschrift voor

Binnenlandsch Bestuur. VII. Batavia, Kalft & Co. Books

Aass, S. (1984). Relevansi Teori Makro Chayanov untuk Kasus Pulau Jawa”, dalam Tjondronegoro, S.M.P., & Wiradi, G., (ed.). Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah dari Masa ke Masa. Jakarta: Gramedia.

Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Matematica in Secondary School, Iowa, Wn.C. Brown Co. Publisher.

Boeke, J.H. (1971). Batas-Batas dari Masyarakat Pedesaan. Jakarta: Bhratara.

Boeke, J.H. (1983). Prakapitalisme di Asia. Jakarta: Sinar Harapan.

Booth, A. (1988). “Tinjauan Sejarah Perkembangan Irigasi Indonesia pada Masa sebelum Kemerdekaan”, dalam Pasandaran, E. & Taylor, D.C.(ed.), Irigasi:Kelembagaan dan Ekonomi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Breman, J. (1971). Jawa: Pertumbuhan Penduduk dan Struktur Demografis. Jakarta: Bhratara.

Breman, J. (1986). Penguasaan Tanah dan Tenaga Kerja Jawa di Masa Kolonial, Jakarta: LP3ES.

Bertling, C. Tj. (1974). Pendeta Tanah di Indonesia. Jakarta: Bhratara.

Burger, D.H. (1962). Sejarah Ekonomi Indonesia dari Segi Sosiologi Sampai Akhir Abad XIX. Jakarta: Pradnyaparamita.

Burger, D.H. (1983). Perubahan-Perubahan Struktur dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Bhratara.

Elson, R.E. (1988). “Kemiskinan dan Kemakmuran Kaum Tani pada masa Siatem Tanam Paksa di Pulau Jawa” in Booth, A., at. al (ed.). Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Fernando, M.R. (1991). Javanese Peasant and By-Employment at the Turn of the Century. Cranford: Bathurst.

Furnivall, J.S. (1944). Netherlands India: A Study of Plural Economy. Cambrigde: At the University Press.

Gamst, F.C. (1981). Peasant in Complex Society. New York: Renehart & Winston Inc.

Gelderen, J, van, at. al. (1974). Tanah dan Penduduk di Indonesia. Jakarta: Bhratara.

Gelderen, J, van, at. al. (1981). Ilmu Ekonomi Jajahan Daerah Khatulistiwa. Jakarta: Bhratara.

Graaf, H. J. de. (1986). Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Jakarta, Grafiti Pers.

Graaf, H. J. de. (1987). Disintegrasi Mataram di bawah Amangkurat I. Jakarta: Grafiti Pers,

Haar, B. Ter. (1950). Verzamelde Geschriften. Djakarta: Noordhoff Kolff. N.V.

Haar, B. Ter. (1979). Beginselen en Stelsel van het Adatrecht. Jakarta: Pradnyaparamita.

Hakim, S. A. (1965). Djual Lepas, Djual Gadai, dan Djual Tahunan. Jakarta: Bulan Bintang.

Hayami, Y., & Kikuichi, M. (1981). Dilema Ekonomi Desa: Suatu Pendekatan Ekonomi terhadap Perubahan Kerlembaga di Asia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hugenholtz, W. R. (1983), ”Taxes and Society: Regional Differentces in Central Java around 1830”, dalam Kartodirdjo, S. (ed.). Agrarian History, I . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kartodirdjo, S. (1988). Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900: Dari Emporium sampai Imperium. Jakarta: Gramedia.

Jaspan. (1961). Social Stratification and Social Mobility in Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.

Kano, H. (1984). “Sistem Pemilikan Tanah dan Msyarakat Desa di Jawa abad XIX”, dalam Tjondronegoro, S.M.P. & Wiradi, G.(ed.). Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kartohadikoesoemo. (1965). Desa. Bandung, Sumur Bandung.

Kolff, G.H., van der. (1986). “Sejarah Hubungan Tenaga Kerja di Suatu Daerah Terpencil di Pulau Jawa dalam Hubungannya dengan Budidaya Tanaman Padi”, dalam Sajogyo & Collier, W.L., (ed.). Budidaya Padi di Pulau Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kolff, G.H., van der. (1974). Ekonomi Asli dan Asing: Sama dan Berlainan. Jakarta: Bhratara.

Kroef. (1989). “Penguasaan Tanah dan Struktur Sosial di Pedesaan Jawa”, dalam Tjondronegoro, S.M.P.& Wiradi, G.(ed.). Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah di Jawa dari Masa ke Masa. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.

Laanen, J.T.M. van, “Di antara Javansche Bank dan Ceti-ceti Cina: Perbankan dan Kredit di Indonesia pada Zaman Kolonial”, dalam Booth, A., at.al. (ed.), Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Leirissa, R.Z. (1985). Sejarah Masyarakat Indonesia 1900-1950. Jakarta: Akademika Pressindo.

Levert, P.H. (1934). Inheemsche Arbeid in Java Suikerindustrie. Wageningen, J.A. Honing.

Lyon, M.L. (1984). “Dasar-dasar Konflik di Daerah Pedesaan Jawa”, dalam Tjondronegoro, S.M.P.& Wiradi, G., (ed.). Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Niel, R.V. (1992). Java under the Cultivation System: Colectied Writings. Leiden, KITLV Press.

Pender, C.L.M., (ed.). (1977). Indonesia: Selected Documents on Colonials and Nasionalism 1830-1945. St. Lucia, University of Queensland Press.

Peper, B. (1975). Pertumbuhan Penduduk Jawa 1800-1850. Jakarta, Bhratara.

Pigeaud, T.H. (1960). Java in the Fourtienth Century. Nijhoof: The Hague.

Onghokham. (19840. “Perubahan Sosial di Madiun selama Abad XIX: Pajak dan Pengaruhnya terhadap Penguasaan Tanah”, dalam Tjondronegoro, S.M.P. & Wiradi, G. (ed.). Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa.Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.

Pauwert, M.J., van der. (1977). “Memori Residen Banyumas 24 Oktober 1925”, dalam Kartodirdjo (ed.). Memori Serah Jabatan 1921-1930 Jawa Tengah. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.

Ranneft, J.W.M. (1974). Laporan-laporan Desa. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.

Scheltema, A.M.P.A. (1985). Bagi Hasil di Hindia Belanda. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Schrieke, B.J.O. (1975). Sedikit Uraian tentang Pranata Perdikan. Jakarta: Bhratara.

Tauchid, M. (1952). Masalah Agraria.Jakarta: Tjakrawala.

Tjondronegoro, S.M.P. Wiradi, G. (1984). Dua Abad Penguasaan Tanah. Jakarta: Obor.

Vink, G.J. (1984). Dasar-dasar Usha Tani di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Vollenhoven, C.van. (1918). Het Adatrecht van Nederlandsch Indie. Leiden: F.J. Brill.

Vries, E.de. (1972). Masalah-Masalah Petani Jawa. Jakarta: Bhratara.

Wiradi, G. (1989). Penguasaan Tanah dalam Perspektif Transformasi Struktural. Seri Iptek dan Industrialisasi. Surakarta: Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wolf, E.R. (1985). Peasents: Foundation of Modern Anthropology Series. Englewood: Prentice Hall Inc.




DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v13i2.6214

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 


INDEXED

   

 

TOOLS

     

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154

 

View "Jurnal Historia" Stats