Interaksi dan Komunikasi pada Anak dengan Hambatan Majemuk

Imas Diana Aprilia

Abstract


Eksistensi manusia ditandai dan dimanifestasikan melalui interaksi dan komunikasi diantara sesama manusia. Terjadi proses timbal balik diantara keduanya baik orangtua dengan anaknya, guru dengan muridnya, dokter dengan pasiennya. Semuanya mengacu kepada pemenuhan kebutuhan pencapaian tujuan. Pada perkembangan awal kehidupan seorang manusia, ditandai dengan sinyal-sinyal komunikasi. Melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan baikan dipertahankan. Orangtua harus belajar cara menafsirkan dan memberi tanggapan ierhadap komunikasi yang dilakukan anak-anaknya dalam upaya membentuk ikatan batin yang akan menjadi dasar perkembangan selanjutnya. Namun ketika anak mengalami hambatan penglihatan dan pendengaran (hambatan majemuk), orangtua mungkin sulit untuk memahami apa yang ia coba katakan kepada orangtua, begitu juga sebaliknya orangtua tidak begitu yakin dengan cara berinteraksi dan berkomunikasi dengannya dengan sebaik-baiknya. Perlu upaya-upaya konkrit dari orang di sekitar anak atau individu yang mengalami hambatan majemuk sehingga kemampuan mereka berkomunikasi secara reseptif maupun ekspresif dapat berkembang sesuai kapasitasnya sebagai modalitas dalam membangun hubungan intrapersonal dan interpersonal yang optimal.

Kata kunci: Interaksi komunikasi, anak dengan hambatan majemuk


Keywords


Interaksi komunikasi, anak dengan hambatan majemuk

Full Text:

PDF

References


American Association of the Deaf-Blind. (2009). How do Deaf-Blind People Communicate?. [online]. Tersedia: http://www.aadb.org/factsheets/db communications.html

Dijk, J.V., Janssen, M., & Nelson, C. (2001). "Deafblind Children", dalam The National Consortium on Deaf-Blindness. Van Dijk Approach. Tersedia:http://www.nationaldb.org/vandiikl 1a.htm

Gulliford, R. & Upton, G. (2001). Special Educational Needs. London and New York : Routledge

Janczak. S. (2011). Mental Impairment and the Deaf. Tersedia: http://www.lifeprint.com/asll01/topics/mental-impairment-and-the-deaf.htm

Moores, D. F. & Martin, D. S. (2006) Deaf Learners Developments in Curriculum and Instruction. Washington, DC: Gallaudet University Press.

National Consortium on Deaf-Blindness. (2010). Helen Keller National center Perkins Training & Educational Resources ProgramTeaching Research Institute.

Semiawan, C. R dan Mangunsong, F. (2010). Keluarbiasaan Ganda (Twice Exceptionality) : Mengeksplorasi, Mengenal, Mengidentifikasi, dan Menanganinya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

The National Information Clearinghouse on Children who are Deaf-Blind. (1988). Hellen Keller National Center Perkins Schools for the Blind Teaching Research.

Tweedie, D. and Shroyer, E. H. (1982). The Multihandicapped Hearing Impaired: Identification and Instruction. Washington, D.C : Gallaudet College Press




DOI: https://doi.org/10.17509/jassi.v12i2.4013

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Universitas Pendidikan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JASSI Anakku is published by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
e-ISSN : 2776-8783
p-ISSN : 1412-9337
View My Stats