KEBERADAAN ACTIVITY SUPPORT YANG MEMPENGARUHI AKSESIBILITAS PADA PERMUKIMAN DI SEKITARNYA

Gina Nur Zuraida, Karto Wijaya, Rahy R. Sukardi

Abstract


Abstract: The needs of the board is one of the primary needs for human to be able to live, therefore created the settlement. As a space that embodies the life of human settlements develop not only as a collection of home buildings but also equipped with facilities and infrastructure supporting human activities in it. In addition to be able to meet the needs of human life, there are also building means of supporting facilities in residential areas. All of these activities often occur in the same area, because they need to be reviewed where the developments are in the applicable regulations.

Keywords: settlement, facilities and infrastructure, environmental road.

 

Abstrak: Kebutuhan papan adalah salah satu kebututuhan primer untuk manusia agar dapat bisa hidup, oleh karena itu terciptalah permukiman.  Sebagai ruang yang mewadahi kehidupan manusia permukiman berkembang bukan hanya sebagai kumpulan bangunan rumah namun juga di lengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang kegiatan manusia yang ada di dalamnya. Selain itu untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia, juga terdapat bangunan sarana sarana penunjang di area permukiman. Seluruh kegiatan tersebut seringkali terjadi di satu area yang sama, oleh karena perlu di tinjau bangai mana perkembangan tersebut pada peraturan yang berlaku.

Kata Kunci: permukiman, sarana dan prasarana, jalan lingkungan.


Full Text:

PDF

References


Bintarto. (1983). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya (1st ed.). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Budihardjo, E. (1997). Tata Ruang Perkotaan. Bandung: Alumni.

Bungin, M. B. (2008). PENELITIAN KUALITATIF: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Creswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design. London: Sage Publications.

Masykur. (2005). Karakteristik Permukiman Dualistik dan Tingkat Keberhasilan Penghunian, studi kasus Kota Bogor Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor.

Permana, A. Y. (2012). Peran Ruang Terbuka Publik dI Kawasan Slums DAN Squatters sebagai “Ruang Ketiga” (Kasus: Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung di Kota Bandung. In SEMINAR NASIONAL ”Sustainable Urbanism” Adaptasi Perubahan Ruang Perkotaan-Pendekatan Teoritik dan Praktek (pp. 84–98). Semarang: Media Plano : Biro Penerbit Planologi UNDIP.

Permana, A. Y. (2014). Transformasi Gubahan Ruang: Pondokan Mahasiswa di Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung. Universitas Diponegoro. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/62084/

Permana, A. Y., Soetomo, S., Hardiman, G., & Buchori, I. (2013). Smart Architecture as a Concept of Sustainable Development in the Improvement of the Slum Settlementarea in Bandung. Internasional Refereed Journal of Engineering and Science, 2(9), 26–35.

Permana, A. Y., Sumarna, N., & Wijaya, K. (2017). Membangunan Kampung Kreatif melalui Kolaborasi Mahasiswa dengan Masyarakat. Kasus: Kawasan Balubur-Tamansari Kota Bandung. Padang: Program Pascasarjana Universitas Andalas. Retrieved from https://osf.io/dtp46/

Sabarudin, A. (2016). Permukiman Berkelanjutan. (L. Simarmata, Ed.). Jakarta: Erlangga.

Sandana, A. S. (2014). Perencanaan Kawasan Permukiman (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soetomo, S. (2012). Urbanisasi dan Morfologi. Proses perkembangan peradaban dan wadah ruang fisiknya: Menuju Ruang Kehidupan yang Manusiawi (2nd ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widjaja, P. (2013). Kampung - Kota Bandung (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wijaya, K., Permana, A. Y., & Swanto, N. (2017). Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung Sebagai Pemukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Di Kota Bandung. ARCADE, 1(2), 57–68.




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v1i2.13509

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Arsitektur ZONASI

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.