Transformasi dan Kontinuitas Dalam Tradisi Penggunaan Bahan Bakar Limbah Jagung Untuk Memasak Skala Rumah Tangga, Studi Kasus Kecamatan Tiga Binanga Tanah Karo

Celerina Dewi Hartati

Abstract


Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Tanah Karo merupakan lahan pertanian jagung terbesar di Sumatera Utara. Kecamatan Tiga Binanga adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat di daerah tersebut merupakan petani jagung. Luas wilayahnya adalah 160,38 km² dengan jumlah penduduk sebesar 19.476 jiwa. Kecamatan Tiga Binanga terdiri dari 20 desa, dan penelitian ini dilakukan di desa Simolap dan desa Tigabinanga. Jagung dapat berfungsi sebagai bahan makanan dan juga bahan produksi. Tongkol jagung atau bonggol akan menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan jika tidak ada penanganan secara baik. Untuk itu limbah jagung harus dimanfaatkan sehingga bernilai guna. Masyarakat desa di kecamatan Tiga Binanga dalam tradisinya telah sejak lama menggunakan bonggol jagung sebagai bahan bakar memasak yang dicampur dengan kayu bakar dan tetap digunakan hingga saat ini. Studi transformasi selama ini membahas transformasi dalam kaitannya dengan kontinuitas, dalam tulisan ini akan diperlihatkan kaitan transformasi dan kontinuitas dengan tradisi dan inovasi. Tulisan ini bertujuan memperlihatkan transformasi dalam penggunaan limbah jagung sebagai bahan bakar alternatif sekaligus kontinuitasnya sebagai bahan bakar tradisional di masyarakat Karo dan kaitannnya dengan inovasi dan tradisi dalam masyarakat Karo.

 

 


Keywords


bahan bakar, limbah jagung, kontinuitas, tradisi, transformasi

References


Karo Dinas Pertanian Tanah, “Limbah Jagung,” 2007.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2013.

W. Durham, “Cultural Variation in Time and Space: The Case for a Populational Theory of Culture,” Anthropol. Beyond Cult., pp. 193–206, 2002.

J. Murchison, “Ethnography essentials: Designing, conducting, and presenting your research,” vol. 25, 2010.

E. Hobsbawm and T. Ranger, The Invention of tradition. Cambridge University Press, 1992.

J. Rakhmat, “Rekayasa sosial: reformasi atau revolusi?,” Remaja Rosdakarya, 1999.

Millard, “Toward a coherent methodological framework for examining social innovation in the public sector.,” nformation Syst. Manag., vol. 31, no. 3, pp. 250–258, 2014.

Y. Z. Shahab, Identitas dan otoritas : rekonstruksi tradisi Betawi, Cet. 1. Depok: Laboratorium Antropologi, FISIP UI, 2004.

R. Aziz, S. Suswati, and A. Indrawati, “BRIKET LIMBAH JAGUNG SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DI DESA SIMOLAP KECAMATAN TIGABINANGA KABUPATEN TANAH KARO,” J. Abdimas, vol. 19, no. 2, 2015.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v28i1.13299

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Celerina Dewi Hartati, Celerina Dewi Hartati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.