Pengaruh Bidang Keahlian Guru Dalam Pembelajaran Terhadap Pengembangan Karakter Siswa

Saprya Saprya, Erlina Wiyanarti, Muhamad Iqbal

Abstract


Guru sebagai juru taman memiliki makna yang mendalam, yang mana taman akan diolah menjadi tandus atau subur tergantung dari bagaimana seorang guru dapat mengelola taman tersebut. Taman disini kalau diibaratkan sebagai siswa yang berada di dalam kelas, maka memiliki arti bahwa baik dan tidaknya kelas tersebut tergantung dari guru yang memiliki kewenangan untuk mengelola kelas dengan baik.  Begitu juga dengan pengembangan karakter bagi siswa dibutuhkan figur teladan yang dimiliki oleh guru dengan bidang keahlian yang sesuai dengan tuntutan materi pembelajarannya. Namun sayangnya, masih banyak yang menganggap bahwa pendidikan karakter hanya cukup diajarkan sebatas pengetahuan. Hal ini mengakibatkan pendidikan karakter seolah-olah terasa hambar dan cenderung membosankan. Oleh karena itu dibutuhkan sosok guru teladan yang memiliki keahlian dalam pembelajaranlah yang akan mampu menjadikan peserta didik yang berkarakter.

Kata kunci: karakter, keahlian guru, pengelolaan kelas.


Full Text:

PDF

References


Clark, R. & Calvin B. (1981). Cognitive prescriptive theory and psycoeducational design. California: University of Southern.

Clark, R. & Calvin B. (1981). Cognitive prescriptive theory and psycoeducational design. California: University of Southern

Cox , J. 2006. The quality of an instructional program. National Education Association- Alaska. Diambil dari pada tanggal 23 Oktober 2006, dari http://www.ak.nea.org./ excellence/coxquality.

Cruickshank, D.R. 1990. Research that informs teachers and teacher educators. Bicomington. Indiana: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Darling, L. & Hammond. 2000. Teacher quality and student achievement: A R eview of state policy evidence. Education Policy Analysis Archives. Volume 8 Number 1. Diambil pada tanggal 17 Juli 2006 dari http://epas.asu.edu/ epas/v8n1

Dedi Supriadi. 1999. Mengangkat citra dan martabat guru. Yogyakarta: Adicita Kar ya Nusa.

DeRoche, EF, Betty L Sulivan and Sherrye Dee Garrett. (1999). Character Matters: Using Newspapers to Teach Character. San Francisco: Use The News.

Jarolimek, j. 1993. Social Studies in Elementary Education. New York: Mac Millan,

Nana Sudjana. 2002. Dasar-dasar proses belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Neni utami. 2003. Kualitas dan Profesionalisme Guru. Artikel diambil pada tanggal 12 September 2012.

Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sanusi, A. (1998). Pendidikan alternatif. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Rosda Karya.

Schacter, J. 2006. Teacher performance-based accountability : why, what and how. Santa Moica : Miken Family Foundation. Diambil pada tanggal 15 Juli 2006 dari http://www.mff.org/pubs/ performance-assessment. pdf.

Somantri, M. N. (2001). Menggagas pembaharuan pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya & PPs UPI Bandung.

Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Sukardi. (2004). Kajian kearifan lokal sasak dalam perspektif kajian pendidikan IPS. Mataram: FKIP Unram

Suwarma Al Muchtar. (1991). Pengembangan kemampuan berfikir dan nilai dalam pendidikan IPS (suatu studi budaya pendidikan). Disertasi Doktor tidak di publikasikan. Bandung: PPs IKIP Bandung.

Wesley, Edgar B. (1950). Teaching Social Studies in High School. Michigan: Heath, University of Michigan.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v23i1.2057

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Saprya Saprya