MEMBANGUN LULUSAN YANG MEMILIKI KEPEKAAN DIRI DAN KEPEDULIAN SOSIAL UNTUK KEMASLAHATAN BERSAMA

Dedi Mulyasana

Abstract


Memasuki era saat ini (globalisasi), mau tidak mau bangsa kita harus mampu berkompetisi di dunia yang cenderung tanpa batas. Era saat ini (globalisasi) sendiri identik dengan konsep banyaknya kemiskinan, merajalelanya pengangguran, menjamurnya korupsi, serta kurangnya kepekaan diri dan kepedulian sosial untuk kemaslahatan bersama, dan berbagai gejala lain yang menimpa bangsa Indonesia ini. Apabila kita secara jujur mengkaji terjadinya keterpurukan bangsa, khususnya dalam bidang politik dan ekonomi, maka semua itu bermuara pada suatu sebab, yakni keruntuhan moral dan jati diri bangsa. Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk mengatasi segala keterpurukan bangsa ini tiada lain adalah dengan mengadakan pembinaan kembali karakter dan jati diri bangsa (baca: Karakter Bangsa Indonesia menuju bangsa berkarakter unggul dan cerdas) dalam ini salah satu upaya tercepat yang dapat dilakukan adalah dengan cara meningkatkan kepekaan diri dan kepedulian sosial untuk kemaslahatan bersama. Dalam mencari solusi terhadap situasi yang memprihatinkan ini tidak perlu kita mencari siapa yang salah, tidak perlu kita mencari kambing hitam, tetapi yang perlu kita cari adalah bagaimana sikap kita menghadapi situasi tersebut dan bagaimana langkah arif bijaksana segera diambil dalam mengantisipasi situasi tersebut agar kita dan bangsa kita serta pendidikan serta alumni-alumni perguruan tinggi di Indonesia menjadi lebih maju dan unggul serta memiliki karakter, kepekaan diri, dan kepedulian yang tinggi terhadap bangsanya. Dengan demikian, maka permasalahan pokok yang akan dibahas adalah “Bagaimana membangun lulusan yang memiliki kepekaan diri dan kepedulian sosial untuk kemaslahatan bersama?” Melihat cakupan masalah yang akan dibahas cukup luas, maka untuk mempermudah pembahasan, permasalahan dibatasi pada kepekaan diri dan kepedulian sosial yang dimiliki alumni perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis “lulusan yang memiliki kepekaan diri dan kepedulian sosial untuk kemaslahatan bersama”. Kajian dalam bahasan ini adalah ternyata kepedulian itu di dalamnya tertanam kesetiaan, kemanusiaan, empaty, dan  pengorbanan. Kepedulian  yang dibangun atas dasar nilai-nilai tersebut sedikit / banyak akan melahirkan kebermanfaatan. Kepedulian yang dibangun oleh nilai-nilai kesetiaan, kemanusiaan, empaty, dan pengorbanan yang dilakukan atas dasar iman dan keikhlasan untuk memperoleh ridho Allah adalah aset besar yang tak ternilai harganya. Harga kepedulian itu nilainya akan tersimpan secara abadi dan kelak nilai tersebut akan berubah menjadi penolong di Hari Kiamat. Ujung kepedulian adalah kemaslahatan dan kebermanfaatan. Manusia yang terbaik menurut Rasulullah saw bukanlah manusia yang pintar atau manusia yang berkuasa atau manusia yang kaya. Manusia yang terbaik menurut Allah swt dan Rasul-Nya adalah manusia yang mampu memberikan manfaat bagi sesama.

Kata Kunci: Manusia Berkarakter, Kepekaan Diri, dan Kepedulian Sosial.


References


Al-Ghazali. (1999). Mengobati Penyakit Hati. Jakarta: Pustaka Hidayah.

Dahlan, Alwi, dkk. (1995). Menanggapi Tantangan Masa Depan. Jakarta: Sinar Harapan.

Deverearux, Mary O’Hara & Robert Johansen. (1996). Global Work Menjembatani Jarak, Budaya, & Waktu. Jakarta: Binarupa Aksara.

Fardiansyah, Kiki (2008). Dewasa Itu Pilihan, Panduan Buat Kamu Yang Ingin Sukses. Yogyakarta: Jalasutra.Somali, Mohammad Ali. (2000). Mengenal Diri. Jakarta: Lentera.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v22i1.2199

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Dedi Mulyasana