MODEL PEMBELAJARAN CORE SEBAGAI SARANA DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Reza Muizaddin, Budi Santoso

Abstract


Permasalahan yang dikaji dalam  penelitian ini adalah mengenai rendahnya hasil belajar. Fokus kajian yang dibahas adalah faktor yang mempengaruhi  hasil belajar  yaitu mengenai model pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih adalah  model pembelajaran CORE. Pokok masalah  yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh model pembelajaran CORE terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen, dengan bentuk Non equivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah  wawancara dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran CORE termasuk kedalam klasifikasi tinggi, (2) Hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share termasuk kedalam klasifikasi sedang, (3) Peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran CORE lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Think Pair Share. Artinya, sekolah dapat menerapkan model pembalajaran CORE pada mata pelajaran pengantar administrasi perkantoran dalam kompetensi dasar komunikasi perkantoran di Kelas X salah satu SMK di  Kota Cimahi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci:   model pembelajaran CORE, model pembelajaran think pair share, hasil belajar.

 

CORE LEARNING MODEL FOR IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES

Issues examined in this study is the lack of learning outcomes. The focus of the study were discussed are the factors that influence the outcome of learning is about learning model. The learning model is selected CORE learning model. The principal problem is revealed in this study is the extent to which the influence of the learning model CORE toward student learning outcomes. The method used is Quasi Experiment, the shape of Non-equivalent Control Group Design. Data collection techniques used were interviews and tests. Data analysis technique using t-test to compare improving student learning outcomes experimental class and control class. The results showed that (1) the results of experimental class learning by using model CORE included in the classification of high, (2) the results of classroom learning control by using the learning model Think Pair Share included in the classification of medium, (3) Improvement of learning outcomes of students who apply models CORE learning is higher than the increase in student learning outcomes are applying the learning model Think Pair Share. That is, schools can apply the model on subjects pembalajaran CORE introductory office administration in office communication basic competence in Class X in one of SMK Kota Cimahi to improve student learning outcomes.

Keywords:      CORE learning model, model learning think pair share, learning outcomes.


Full Text:

PDF

References


Arends, Richard I. (2008). Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimin. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rienka Cipta.

Beladina, N. (2013). “Keefektifan Model Pembelajaran CORE Berbantuan LKPD Terhadap Kreativitas Matematis Siswa”. Unnes Journal of Mathematics Education. Vol. 1 No. 1

Dahar, R.W. (2003). Teori-teori Belajar. Jakarta: Gelora Aksara Prima.

Dimiyati, Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful. (2003) Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Farrell, J. (2009). “Active Learning: Theories and Research”. The Lookstein Center for Jewish Education. Vol. 40 No. 6.

Febrian,W.(2012). “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif CORE Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal pendidikan akuntansi indonesia. Vol. 2. No. 2

Ibrahim, Muslimin, dkk. (2006). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA University Press.

Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jacob, C. (2005). Pengembangan Model CORE dalam Pembelajaran Logika dengan Pendekatan RESIPROCAL TEACHING Bagi Siswa SMA Negeri 9 Lembang. Laporan Ploting UPI Bandung:Tidak diterbitkan.

Jones.(2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Lie, Anita. (2005). Cooperatif Learning. Mempraktekan Cooperatif Learning Di Ruang Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo

Muhidin, S.A. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Andhika Utama

Muliasari, Dwi. (2014). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pada Kompetensi Dasar Merencanakan Perjalanan Bisnis Di Kelas XII AP. Skripsi Sarjana pada FPEB UPI Bandung:tidak diterbitkan.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Nazir, Moch. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Olatoye, R.A. dan Adekoya, Y.M. (2010). “Effect of Project-Based, Demonstration and Lecture Teaching Strategies on Senior Secondary Students’ Achievment in an Aspectof Agricurtural Science”. International of Journal Education Research and Technology. Vol. 1. No. 1.

Patrianto, Utama. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Memahamkan Materi Logaritma Kelas X Smkn 5 Malang. Skripsi Sarjana Pada Universitas Negeri Malang: Tidak diterbitkan.

Pickard, Angela. (2004). “Sustaining Motivation and Fostering Excellence Education” International Journal of Arts and Humanities Citation. Vol. 4 No. 7

Qurannita, Rustiani. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa. Skripsi Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ratumanan, T.G. (2004) Pengajaran Interaktif. Surabaya: UNESA Press.

Riskind, George. (2016), “Cognitive Teraphy”. The official journal of cognitive. Vol.9 No.3.

Romanelli, F.A. (2009). “Learning Styles: A Review of Theory, Application, and Best Practices”. American Journal of Pharmaceutical Education. Vol. 73. No. 1.

Sabri, Ahmad. (2005) Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching. Jakarta: Ciputat Press.

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT, Rajagrafindo.

Schunk, Dale. (2012). Learning Theories. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Siddiq, M. Djauhar, dkk.( 2008). Pengembangan bahan ajar SD. Jakarta: Depdiknas.

Soetomo. (2003). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Somantri, A. & Muhidin, S.A. (2011). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosdikarya.

Sugihartono, Dkk. (2007) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surya, Mohammad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: Rosdakarya.

Triarini, I.D. (2005). “Peran Kognitif dan Metakognitif dalam Proses Pembelajaran”. Jurnal Psikologi Sosial Vol. 13 No. 3

Wahab, Aziz. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wilson, L.O. (2013). “Models of Teaching. An Overview: Excatly are What Teaching Models and Why are They so Important to The Quality of Instruction?”. The Second Principle. Vol. 3 No. 4.

Yuniarti, S. (2013). “Pengaruh Model CORE Berbasis Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa”. Jurnal STKIP Siliwangi. Vol. 1 No. 1.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3470

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran



Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran   View My Stats