RENCANA TATA KELOLA DESTINASI PARIWISATA KAWASAN PULAU CAMBA-CAMBANG DAN SEKITARNYA DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

Endah Trihayuningtyas, Wisnu Rahtomo, Haryadi Darmawan

Abstract


Pembangunan pariwisata bahari pada hakikatnya adalah upaya mengembangkan dan memanfaatkan objek serta daya tarik wisata bahari di kawasan pesisir dan laut Indonesia. Dengan demikian, agar pengembangan pariwisata, termasuk wisata bahari dapat memberikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah daerah, serta juga mampu memberi pengalaman yang bernilai bagi wisatawan, menjamin kelestarian lingkungan alam, kelestarian sosial budaya dan adat istiadat masyarakat, maka dalam pelaksanaannya dibutuhkan strategi yang terencana dan sistematis dalam pengelolaan di sebuah destinasi. Salah satu destinasi pariwisata yang memiliki tujuan sebagai kawasan wisata bahari adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki keingnan untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan.Dalam dua dekade terakhir pada perspektif internasional menunjukan bahwa pola pengelolaan kolaboratif dalam konteks pariwisata semakin mengemuka. Pola ini disebut pula Destination Management Organization (DMO). Pola tersebut dinilai cukup ampuh karena melibatkan langsung semua pihak yang terkait pemangku kebijakan dan kepentingan dalam proses pembangunan pariwisata. Untuk itulah kemudian, manejemen pengorganisasian terhadap sebuah destinasi pariwisata menjadi suatu keharusan, bukan sebagai bentuk implementasi dari perencanaan semata, melainkan suatu tata kelola yang berkelanjutan secara keseluruhan dengan keterlibatan berbagai pihak, khususnya masyarakat lokal. Konsep yang digunakan konsep tentang stakeholder yang terkait dengan pembangunan pariwisata, kemudian dikaitkan dengan konsep tingkat kepentingan, pengaruh, serta keterlibatan stakeholder serta konsep pengembangan model kelembagaan dan bentuk tata kelola yang mampu meningkatkan partisipasi stakeholderPermasalahan yang terjadi adalah banyaknya sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pariwisata, sumberdaya manusia yang jumlahnya dapat dimanfaatkan sebagai tenaga kerja bidang pariwisata dan sumberdaya potensial lain yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dibutuhkan format tata kelola yang sesuai dengan kondisi tersebut agar semua sumberdaya potensial dapat dimanfaatkan secara optimal.


References


Abdurrahman, Benjamin. 2014. Destination Management Organization (DMO). Jakarta. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol. 9 No. 2 Juni 2014

Agranoff, Robert and Michael Mc. Guire. 2003. Collaborative Public Management : new strategies for Local Government. Washington DC:Georgetown University Press.

Buckles, D. (1999). Stakeholder Analysis and Conflict Management.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Rajawali Pers. Surabaya

Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis. Sage Publications Inc. California.

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2010 Pedoman Pengembangan Destination Management Organization. Jakarta

Kementrian Pariwisata. 2014 Pedoman Umum Forum Tata Kelola Pariwisata. Jakarta

Middeleton, Victor dan Jackie R. Clarke. 2001. Marketing in Travel and Tourism. Third Edition. Butterworth Heinemann. London

Morisson, 2012. Dstination management and Destination marketing : The Platform for excellent in Tourism Destination.

Morisson, Alastair. (2012). Destination Management and Destination Marketing : The Platform for the excellence in Tourism Destination. London.

Nazir. 1988. Buku Contoh Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Prabowo, H. 1996. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

Reed, M.S., Graves, A., Dandy, N., Posthumus, H,. Hubacek, K., Morris, J., Prell, C., Quinn, C, H., and Lindsay, C, S. (2009) Who’s in and Why? Typology of Stakeholder Analysis for Nature Resource Management, Journal of Environtmetal Management, 90 :1933 – 1949. Doi: 10.1016/j.jenvman. 2009.01.001

Republik Indonesia. 2009. Undang – Undang No. 10 Tahun 2009. Sekretariat Negara. Jakarta.

RIPPDA, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2014-2023.

RPJMD, Provinsi Sulawesi Selatan

RTRWP, Provinsi Sulawesi Selatan

UNWTO. (2012). Destination Management Organization

Wirakusuma, Reiza Miftah. 2017. PROGRAM ACTIVITIY PLANNING BASED ON TRADITIONAL GAMES, HISTORY AND WATER BASED RECREATION IN CANGKUAN LAKE - PERENCANAAN AKTIFITAS WISATA BERBASIS SEJARAH, PERMAINAN TRADISIONAL DAN REKREASI AIR DI SITU CANGKUANG. Bandung. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure Vol. 14, No.2 Oktober 2017. DOI: http://dx.doi.org/10.17509/jurel.v14i2.10455




DOI: https://doi.org/10.17509/jurel.v15i1.11293

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Jurnal Manajemen Resort & Leisure berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International.