LEKSIKON ANYAMAN BAMBU DI KECAMATAN PACET KABUPATEN BANDUNG (Kajian Etnolinguistik)

Puspa Endah Setiani, Yayat Sudaryat, Usep Kuswari

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mempertahankan tradisi, adat-istiadat, dan bahasa daerah yang merupakan kekayaan suatu bangsa. Anyaman bambu merupakan salah satu tradisi yang masih bertahan saat ini dalam himpitan kehidupan modern sangat penting untuk dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui leksikon anyaman bambu yang ada di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian adalah para pengrajin anyaman bambu di Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dan observasi. Data yang sudah diperoleh dianalisis berdasarkan kajian etnolinguistik. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, terdapat 19 leksikon anyaman bambu yang ada di kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Leksikon anyaman bambu tersebut diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, yaitu (1) alat dapur, (2) alat rumah tangga, (3) alat pertanian, (4) alat perikanan, dan (5) alat bangunan rumah. Sedangkan berdasarkan kajian etnolinguistik, terdapat istilah-istilah anyaman awi yang mengandung nilai-nilai budaya yang tinggi yang erat hubunganna sistem kepercayaan yang ada pada masyarakat.

 

Abstract

This research is motivated by the importance of maintaining traditions, customs, and regional languages, which constitute national property. Bamboo woven, one of the traditions that still survive today though under the pressure of modern life is very important to be preserved. This study aims to find out bamboo woven lexicon in Pacet of Bandung district. The method used was the descriptive method with a qualitative approach. The source of the research data is bamboo woven craftsmen in Pacet, Bandung District. The instrument used to collect data was interviews and observations. The data obtained was analyzed based on ethnolinguistic studies. Based on the results of the research, there are 19 woven bamboo lexicons. The lexicon of woven bamboo is classified based on its functions, i.e. (1) kitchen utensils, (2) household appliances, (3) agricultural tools, (4) fishing equipment, and (5) house building tools. Whereas based on ethno-linguistic studies, there are woven terms that contain high cultural values that are closely related to the belief system that exists in society.


Keywords


leksikon; anyaman bambu; etnolinguistik; lexicon; bamboo woven; ethno-linguistics

Full Text:

PDF

References


Aries, Erna Febru. (2010). Design Action Research. Yogyakarta: Aditya MediaPublising.

Ayu, N. P. (2014). Konsep hidup dan mati dalam leksikon khaul buyut tambi (kajian etnolinguistik di Indramayu). Jurnal Bahtera Sastra: Antologi Bahasa dan Sastra Indonesia, (1).

Baehaqie, I. (2013). Etnolinguistik: Telaah teoritis dan praktis. Surakarta: Cakrawala Media.

Chaer, A. (2007). Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Damaianti, V. S. (2011). Pola sintaksis dan semantis dalam wacana sastra dan wacana ilmiah serta keterpahamannya. Jurnal Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 9 (2).

Danadibrata, R. A. (2009). Kamus basa Sunda. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Fathoni, A. (2006). Metode penelitian dan teknik penyusunan skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Gerbono, A. & Abbas S. (2009). Aneka anyaman bambu. Yogyakarta: Kanisius.

Hidayat, R.T., dkk. (2007). Peperenian urang sunda. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Kamsiadi, B. F., spk. (2013). Istilah-istilah yang digunakan pada acara ritual petik pari oleh masyarakat Jawa di desa Sumberpucung kabupaten Malang (Kajian etnolinguistik). Jurnal Publika Budaya, 1 (1), hlm. 64-78.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

lipi.go.id/lipimedia/139-bahasa-daerah-di-indonesia-terancam-punah (online) (28 Agustus 2017)

Pramesti, U. D. (2015). Peningkatan penguasaan kosakata bahasa Indonesia dalam keterampilan membaca melalui teka-teki silang (Penelitian tindakan di kelas VI SD Surakarta 2, kecamatan Suranenggala, kabupaten Cirebon, Jawa Barat). Jurnal Puitika, 11 (1), hlm. 82-93.

Prabawati, M. N. (2016). Etnomatematika masyarakat pengrajin anyaman Rajapolah kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Infinity: Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 5 (1), hlm. 25-31.

Sibarani,R. (2004). Antropolinguistik. Medan: Poda.

Soelaeman, M. (2010). Ilmu budaya dasar suatu pengantar. Bandung: PT. Refika Aditama.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v9i1.15673

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 LOKABASA



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.