IDEOLOGI DAN IDENTITAS MASYARAKAT SUNDA DALAM ROMAN CARIOS AGAN PERMAS KARYA JOEHANA (Pendekatan Kritik Poskolonial)

Arif Ali Abdilah, Retty Isnendes

Abstract


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ideologi dan identitas masyarakat Sunda yang tercermin dalam karya sastra, khususnya roman. Deskripsinya berkaitan dengan pengaruh dan perubahan ideologi dan identitas sebab-akibat adanya kolonialisme. Untuk dapat menguraikan hal tersebut, maka dalam tulisan ini digunakan pendekatan kritik poskolonial, dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Untuk menganalisis data digunakan teknik fokalisator dan teknik interpretasi. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam roman Carios Agan Permas, setiap kelas sosial masyarakat memiliki ideologi yang berbeda-beda. Bagi kelas kuasa, ideologi digunakan untuk mempertahankan kohesi sosial dan memperkuat kekuasaan. Ini terepresentasikan oleh subjek Haji Serbanna dan Imas. Bagi kelas tertindas, ideologi digunakan sebagai bentuk perlawanan. Bentuk ideologi ini hadir dalam diri Ambu Imba dan Otong. Dalam roman ini terdapat juga ideologi kelas kuasa, namun dalam praktiknya digunakan untuk melakukan resistensi sekaligus melindungi kelas tertindas. Adapun identitas yang terbentuk adalah identitas hibrid, dalam arti, subjek yang terdapat dalam roman ini memiliki sifat yang ambigu sekaligus ambivalen. Hal ini tampak pada subjek Haji Serbanna, Imas, sedangkan identitas yang terbangun dalam diri Brani bersifat ambigu.

ABSTRACT

This study aims to describe the ideology and identity of the Sundanese community which is reflected in the literary works, especially romance. Its description concerns with the influence and change of ideology and the causal effect identity of colonialism. In describing this study, the writer used Poscolonial Criticism Approach and descriptive-analytic method. Fokalisator and interpretation techniques were used to analyze the data. The analysis result of Carios Agan Permas romantic story shows that every social society class has different ideologies. For the rulling class, the ideology is used to maintain social cohesion and to strengthen the power. It is represented by the subject of Haji Serbanna and Imas. For the oppressed class, the ideology is used as a form of resistance. This form of ideology is present in Ambu Imba and Otong. In this romantic story there is also a rulling class ideology, but in practice it is used to carry out resistance and to protect the oppressed class. The formed identity is a hybrid identity, in a sense, the subjects in this romantic story have both ambiguous and ambivalent caracter. The ambivalent character is seen in the subject of Haji Serbann and Imas, while the ambiguous caracter is found in Brani personality.


Keywords


ideologi; identitas; poskolonial; ideology; identity; poskolonial

Full Text:

PDF

References


Breman, Jan. (2014). Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1720-1870. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Darmawan, Darwin. (2014). Identitas Hibrid Orang Cina. Yogyakarta: Gading Publishing.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Faruk. (2012). Pengantar Sosiologi Sastra; dari Strukturalisme Genetik smpai Post-modernisme edisi revisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Foulcher, Keith & Tony Day. (2008). Sastra Indonesia Modern Kritik Postkolonial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia & KITLV.

Hardjasaputra, A. Sobana. (2004). Bupati di Priangan: Kedudukan dan Perannya pada Abad ke-17 + Abad ke-19. Dimuat dina Seri Sundalana 3. Bandung: Yayasan Pusat Studi Sunda. Joehana. (1996). Carios Agan Permas. Jakarta: Girimukti Pasaka.

Jones, Pip. (2010). Pengantar Tiori-Tiori Sosial: dari Teori Fungsionalisme hingga Post-modernisme. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Loomba, Aina. (2003). Kolonialime/ Pascakolonialisme. Yogjakarta: Bentang Budaya.

Niel, Robert van. (2009). Munculnya Elit Modern Indonesia. Bandung: Pustaka Jaya.

Patria, Nezar & Andi Arif. (2009). Antonio Gramsci Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sen, Amartya. (2007). Kekerasan dan Ilusi Identitas. Serpong: Marjin Kiri.

Simon, Roger. (2004). Gagasan-gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Smit, Linda Tuhiwai. (2005). Dekolonisasi Metodologi. Yogyakarta: Insist Perss

Sugiarti, Yati. (2005). Identitas Dan Mimikri Dalam Roman Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis. UNY: Tesis.

Suyono, Capt. R. P., (2005). Seks dan Kekerasan Pada Zaman Kolonial; Penelusuran Kepustakaan Sejarah. Jakarta: Grasindo.

Ratna, Nyoman Kutha. (2009). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Takwin, Bagus. (2003). Akar-Akar Ideologi; Pengantar Kajian Konsep Ideologi dari Plato hingga Bourdieu. Yogyakarta: Jala Sutra.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v8i1.15961

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 LOKABASA



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed underĀ Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.