KAJIAN NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA PADA KAKAWIHAN KAULINAN BARUDAK LEMBUR SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS MULTIKULTURAL

YUSIDA GLORIANI

Abstract


Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman budaya. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki ciri khas budayanya masing-masing. Kekayaan budaya ini harus dipertahankan dan dilestarikan, karena budaya itu merupakan pribadi asli bangsa Indonesia. Folklor Indonesia merupakan salah satu jenis tradisi lokal yang berkembang pada masyarakat Indonesia. Folklor merupakan salah satu bentuk kekayaan kebudayaan Indonesia yang berkembang sejak zaman dahulu. “Folklore is a way of understanding people and the wide-ranging creative ways we express who are and what we value and believe” (Sims, 2005: xi). Kakawihan merupakan salah satu bentuk folklor lisan hasil kebudayaan lama masyarakat Sunda. Kakawihan ini sering dikaitkan dengan “kaulinan barudak urang Sunda”, artinya bahwa kakawihan tidak terlepas dari sebuah nyanyian yang sering dibawakan pada permainan anak-anak masyarakat Sunda. Kakawihan sebagai sebuah kebudayaan lokal masyarakat Sunda yang harus dijaga kelestariannya, memunculkan sebuah kearifan lokal (local wisdom) yang harus menjadi sebuah kekayaan dan khazanah kebudayaan Indonesia. Upaya untuk menjaga, memelihara, membina, dan menumbuhkembangkan kebudayaan lokal yang ada, diantaranya pemerintah melaksanakan pendidikan multikultural. Penelitian ini difokuskan pada pengkajian secara etnopedagogis tentang kakawihan kaulinan barudak lembur dengan cara mengkaji nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang terdapat di dalamnya. Sebagai bentuk pelestariannya, hasil penelitian ini akan diimplementasikan dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang berbasis multikultural.

 

Indonesia is a nation with a rich variety of culture. Each ethnic group in this country has distinct characteristics. This cultural richness has to be preserved, for culture is Indonesian inherent characteristic. Indonesia’s folklore is a form of local tradition that develops among the Indonesian society. It is part of Indonesian cultural richness, which has developed for ages. Folklore is a way of understanding people and the wide-ranging creative ways we express who are and what we value and believe” (Sims, 2005: xi). Kakawihan (Sundanese songs) is a sort of oral folklore that stems from old Sundanese culture. It is often associated with “kaulinan barudak urang Sunda” (the game of Sundanese children), meaning that kakawihan is inseparable from songs in the game of Sundanese children. Kakawihan as part of local culture of Sunda has to be preserved, since it gives rise to local wisdom that has been inherent part of the richness of Indonesian culture. Among the ways of preserving and cultivating local culture is multicultural education. This research focuses on an etnopedagogical examination of kakawihan kaulinan barudak lembur by investigating their cultural and social values. As a form of preservation measure, the results of the research will be implemented through the multicultural teaching of Indonesian language and culture.


Keywords


folklor, kakawihan kaulinan barudak lembur, nilai-nilai sosial, nilai-nilai budaya, etnopedagogi dan pendidikan multikultural, folklore, Kakawihan Kaulinan Barudak Lembur, social values, cultural values, etnopedagogical and multicultural education

Full Text:

PDF

References


Alwasilah, A. C, dkk. (2009). Etnopedagogi (Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru). Bandung: Kiblat

Danandjaja, J. (1991). Folklor Indonesia (Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain). Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Kosasih, D. (2010). Etnopedagogi dalam Kaulinan dan Kakawihan Barudak Sunda (makalah). Yogyakarta.

Risal, M. (2011). Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Dunia Pendidikan.

Ruslan Ibrahim. (2008). Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik dalam Era Pluralitas Agama.

Setiadi, E.M dan Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenada Media Group.

Sims, Martha C. (2005). Living Folklore (An Introduction ti the Study of People and Their Traditions). Logan, Utah: Utah State University Press

Sumardjo, J. (2011). Sunda (Pola Rasionalitas Budaya). Bandung: Kelir

Zamroni. (2011). Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v4i2.3147

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 YUSIDA GLORIANI



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.