WAWACAN JAYALALANA (Kajian Struktural dan Etnopedagogik)

Anisa Luthfiyarahmatillah

Abstract


Latar belakang dari penelitian ini adalah karena di dalam wawacan terdapat nilai pendidikan yang perlu untuk digali agar bisa dijadikan contoh untuk pembaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) struktur formal dari Wawacan Jayalalana, 2) struktur naratif dari Wawacan Jayalalana, dan 3) nilai etnopédagogik yang ada di dalam Wawacan Jayalalana. Métode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  deskriptif, sedangkan téhnikna menggunakan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, struktur formal Wawacan Jayalalana melingkupi dua aspék, yaitu struktur penyajian dan aturan pupuh. Struktur penyajian terdiri dari judul, manggalasastra, kisahan dan kolofon atau epilog. Berdasarkan aturan pupuh, struktur Wawacan Jayalalana  terdiri dari guru wilangan dan guru lagu, watak, dan sasmita pupuh. Berdasarkan struktur naratifnya, alur Wawacan Jayalalana  termasuk dalam alur maju atau progresif, yang terdiri dari10 épisode. Tokoh di dalam wawacan dibagi ke dalam empat golongan, yang dibagi lagi berdasarkan peran dan wataknya. Latar yang dianalisis melingkupi latar tempat, waktu dan suasana. Motif yang ada dalam wawacan ini ada lima, yaitu kelahiran yang tidak biasa, mencari burung, melaksanakan wasiat, mengembara, mengobati, dan menikah. Téma umum dari wawacan ini adalah tentang kemanusiaan, terutama mengenai cara agar menjadi orang yang unggul. Nilai etnopedagogik yang dianalisis adalah mengenai moral kemanusiaan. Berdasarkan hasil analisis, moral manusia terhadap Tuhan ada 11,54%, moral manusia terhadap pribadi ada 30,78%, moral manusia terhadap manusia ada 11,54%, moral manusia terhadap alam ada 11,54%, moral manusia terhadap waktu ada 15,38%, dan moral manusia dalam mencapai kebahagiaan lahir dan batin ada 19,23%.

ABSTRACT

The background of the research is because in wawacan, there are the value of education that needs be extractived so can be used sample for the reader. The purpose of this research is to describe: 1) formal structure of Wawacan Jayalalana, 2) narrative structure of Wawacan Jayalalana, and 3) etnopedagogic value in Wawacan Jayalalana. This research use an analytical descriptive method and literary survey as the technique. According to the result of this research, formal structure of Wawacan Jayalalana consists of two aspect, there are structure of presentation and rules of pupuh. Structure of presentation was consisting of title, manggalasastra, kisahan and kolofon or epilog. By the rules of pupuh, formal structure Wawacan Jayalalana was consisting of guru wilangan and guru lagu, characters, and sasmita pupuh. Based narrative structure, plot of Wawacan Jayalalana  including to progresif plot, which consists of 10 episodes. Characters in this wawacan divided into four group, were subdivided based on position and charakter. Setting in this wawacan includes place, time and atmosphere. The Motifs of this wawacan are unusual birth, looking for bird, executing wills, wander, treat, and marry. The global theme of this wawacan is about humanity, especially on how to become a qualified person. Etnopedagogik value in Wawacan Jayalalana is about moral humanity. Based on research moral to god is 11,54%, moral to self is 30,78%, moral to the others is 11,54%,, moral to time is 15,38%, moral to nature is 11,54%, and moral to achieving the outer and inner pleasure is 19,23%.


Keywords


Wawacan, Structure, Etnopedagogic.

References


Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Christomy, T. (2003). Wawacan Sama’un: Edisi Teks dan Analisis Struktur. Jakarta: Djambatan & Yayasan Naskah Nusantara (Yanassa).

Iskandarwassid. (2003). Kamus Istilah Sastra. Bandung: Geger Sunten.

Koentjaraningrat. (1985). Kabudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rosidi, A. (2009). Ngalanglang Kasusastran Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Rosidi, A. (2011). Wawacan. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Rosidi, A. (2013). Mengenal Kesusastraan Sunda. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.

Ruhaliah. (2013). Wawacan: Sebuah Genre Sastra Sunda. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah.

Sudaryat, Y. (2015). Wawasan Kesundaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia.

Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka pelajar media.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v7i2.9164

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 LOKABASA



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.