MENDULANG IMBAS SALAH KAPRAH, SALAH GARAP

Mujahidil Mustaqim, Sherly Sere

Abstract


Abstrak
Artikel ini mengulas bahwa sebenarnya aspek yang paling fundamental dan krusial dalam
pendidikan adalah mutu guru. Maka upaya peningkatan mutu guru harus menjadi prioritas utama di atas kepentingan yang lainnya. Persepsi yang lazim beredar bahwa kurikulum adalah segala-galanya namun guru sebagai penerjemah substansi kurikulum tidak mendapat gubris yang berarti. Alhasil, kurikulum yang didesain sedemikian rupa ditaksir tak mampu sepenuhnya menjalankan fungsinya. Salah kaprah yang kemudian berbuntut pada salah garap. Artikel ini didesripsikan menggunakan studi literatur dan dokumentasi. Ada tiga hal pokok yang dikaji yaitu Pertama, data yang menerangkan tentang ketercapaian program profesionalisme guru diantaranya kualifikasi akademik, sertifikasi guru, program profesionalisme guru dan uji kompetensi guru terbilang rendah yang kemudian berpotensi terhadap efektifitas implementasi kurikulum di lapangan. Kedua, beberapa persoalan yang timbul akibat kadar pencapaian profesionalisasi guru yang minim adalah penerapan tujuan, isi, metode dan evaluasi kurikulum tak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ketiga, alur pembenahan pendidikan hendaknya dimulai dari peningkatan mutu guru. Selain itu, pada saat perumusan kurikulum hendaknya pada waktu yang bersamaan juga dirumuskan kompetensi guru apa saja yang disyaratkan dalam desain kurikulum. Kemudian disusun pedoman bagi guru berupa langkah-langkah yang dapat dilalui guru dalam menerapkan kurikulum. Alhasil, peserta didik dapat mereguh esensi kurikulum yang telah dirancang tersebut.

 

Abstract
This article reviews that in fact the most fundamental and crucial aspect of education is the quality of teachers. So efforts to improve teacher quality must be a top priority over the interests of others. The common perception circulating that the curriculum is everything but the teacher as the translator of the curriculum substance does not get a meaningful governor. As a result, a curriculum that is designed in such a way is estimated not to be able to fully carry out its functions. Misguided, which then leads to wrong work. This article is described using literature studies and documentation. There are three main things that are studied, namely, First, the data that explains the achievement of the teacher professionalism program that encompasses academic qualifications, teacher certification, teacher professionalism programs and teacher competency tests are fairly low which then has the potential for the effectiveness of curriculum implementation in the field. Secondly, some problems that arise due to the lack of teacher professionalism is the implementation of the objectives, content, methods and evaluation of the curriculum not as expected. Third, the flow of education improvement should start from improving teacher quality. In addition, in the formulation of the curriculum should be at the same time formulated what teacher competencies required in the curriculum design. Then, the guidelines are prepared for teachers in the form of steps that can be passed by the teacher in implementing the curriculum. As a result, not ignorant of efforts to improve the quality of teachers so that students can touch the essence of the curriculum that has been designed.


Keywords


Profesionalisasi dan Kompetensi Guru; Kurikulum; Guru

References


Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks

Kurikulum 2013. Bandung: PT. Refika Aditama

Agung, I. (2014). Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Bee

Media Pustaka

Ansyar, M. (2015). Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Arifin, B. d. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar Ruz

Media

Dakir. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Danim, S. (2011). Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Hasbullah . (2015) . Kebijakan Pendidikan: Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, dan Kondisi Objektif Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Hasibuan, L. (2010). Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada

Hendartyo, M. (2018, Juli 10). Tempo. Retrieved from Tempo : https://bisnis.tempo.co/read/11054 59/sri-mulyani-sindir-tunjanganguru- besar-tapi-tak-berkualitas

Hosnan. (2016). Etika Profesi Pendidik; Pembinaan dan Pemantapan Kinerja Guru, Kepala Sekolah Sera Pengawas Sekolah. Bogor: Ghalia

Indonesia

Huda, T. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan KTSP dan Kompetensi Guru (Pai) terhadap Kinerja Proses Belajar Mengajar dalam Mewujudkan Perilaku Belajar Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Garut. Pedagogia, 15(1), 621-629

Hughes. (2015). Psikologi Pembelajaran: Teori dan Terapan. Bandung:

Nuansa Cendekia

Idi, A. (2007). Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik. Jogjakarta: ArRuz Media

Ismail, M. I. (2010). Kinerja dan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 13(1), 44-63

Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Sukses

dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mulyasa. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2015). Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Murwati, H. (2013). Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Guru di SMK Negeri se-Surakarta. Jurnal

Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE), 1(1), 1-10

Nasution, S. (2001). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhayati, B. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme

dan Kinerja Guru Biologi di SMAN Kota Makassar Sulawesi Selatan. Mimbar Pendidikan, 4(25), 64-70

Sagala, S. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Profesional. Bandung : Alfabeta

Sanjaya , W. ( 2 0 0 6 ) . Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Sanjaya, W. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Setiawan, D., & Sitorus, J. (2017). Urgensi Tuntutan Profesionalisme

dan Harapan Menjadi Guru Berkarakter (Studi Kasus: Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Batubara). Cakrawala Pendidikan, (1), 122-129

Sindhunata. (2001). Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman.

Yogjakarta: Kanisius

Sudjana, N. (2013). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta: Hikayat Publishing

Suryadi, A. (2014). Pendidikan Indonesia Menuju 2025, Outlook :

Permasalahan, Tantangan dan Alterantif Kebijakan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Suyono, H. (2015). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Usman, M. U. (2007). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya




DOI: https://doi.org/10.17509/pdgia.v16i2.11873

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY

 width=

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Web
Analytics