NGEMONG (Permainan Tradisioanal Sebagai Ajang Kreativitas)

Putri Lilis Dyani

Sari


Kebudayaan modern sudah banyak memangkas dengan kejam ruang alami anak untuk bermain, dahulu setiap hari terdengar lagu anak-anak seperti Tong karo entong dingklik kendi gentong karo maron jun  Cir k ucar k acir cidui… cir k ocar k acir yoban  dimana suara itu…kini yang terdengar trang…trang…trang…suara pedang ..dan dar der dor suara tembakan dari sebuah game on line warung internet…Anak-anak
telah kehilangan hak-haknya untuk bermain. Munculnya arus globalisasi  menyebabkan  terjadinya perubahan tata nilai tradisional yang didukung oleh hadirnya produk-produk modern yang mempengaruhi tingkah laku anak, dan keberadaan permainan anak tradisional tergantikan oleh bentuk permainan modern dan canggih tersebut, secara langsung mempengaruhi pula seluruh area perkembangan anak dan tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tentang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Permainan anak dapat memberikan kebebasan untuk berimajinasi, mengembangkan potensi diri/bakat,
dan untuk berkreativitas.  Maka motivasi bermain pada anak harus muncul dari dalam diri mereka sendiri dan anak-pun bermain untuk menikmati aktivitas mereka tidak boleh dipaksa. Hadirnya seni tari disini
menjadi penting karena seni tari tidak mencetak anak menjadi penari yang professional, tetapi seni tari menjadi jembatan penyampai nilai-nilai pendidikan yang menjadikan anak semakin cerdas, pintar, disiplin, mandiri dan kreatif.

Kata Kunci


Penanaman Nilai Pendidikan, Kreativitas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Lickona, T. 1992. Educating for Character, How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam Books, New York

Ki Hajar Dewantara, (1994), Kebudayaan Bagian II , Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, Yogyakarta.

Sawyer, L.B. (1995), “Internal Auditor, An internal; audit philosophy ”, August, pp.46-55.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.