IMPLEMENTASI MODEL KADERISASI MAHASISWA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER UNGGUL DI MASJID SALMAN

Anis Najamunnisa, Cecep Darmawan, Siti Nurbayani K

Abstract


Generasi muda merupakan generasi yang membutuhkan figur yang baik untuk menjadi teladan dalam bersikap dan berperilaku. Namun, keadaan moral mengalami kemerosotan, sehingga menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang dalam kehidupan sosial. Dalam hal ini, perlu adanya dasar pembinaan karakter, agar generasi muda tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal negatif, salah satunya melalui generasi muda terdidik mahasisiwa. Insan muda yang terdidik menjadi harapan agar menjadi benteng dan menularkan karakter unggul pada masyarakat. Dalam hal ini, Masjid kampus Salman ITB, memiliki tujuan untuk mendidik mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh ke dalam hal-hal yang negatif, salah satunya melalui kegiatan rutin program kaderisasi. Kaderisasi Salman yang bertujuan untuk mengkader mahasiswa agar dapat mewariskan nilai-nilai yang terkandung di Salman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan kepada gambaran mengenai kegiatan kaderisasi Salman dalam membangun kualitas karakter mahasiswa yang unggul. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Peneliti melakukan kegiatan wawancara mendalam dengan beberapa informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, melalui kegiatan kaderisasi Salman, mahasiswa dilatih untuk berpikir cara menyelesaikan permasalahan, tidak hanya menyelesaikannya namun harus memiliki visi jangka panjang. Kedua, model yang diterapkan dalam kegiatan kaderisasi Salman menggunakan model pembergaulan, dengan cara mengenalkan mahasiswa dengan sesamanya, memperkenalkannya dengan tokoh-tokoh inspiratif, agar dapat menularkan semangatnya, dan memberikan peran yang berupa tanggung jawab untuk dilaksanakan. Ketiga, upaya memonitoring peserta kaderisasi melalui kegiatan usroh (keluarga/mentoring) bagi mahasiswa yang berada di Bandung, dan memberikan buku saku untuk dilaporkan perkembangannya bagi mahasiswa di luar Bandung. Keempat, kendala yang dihadapi dalam kegiatan kaderisasi Salman diantaranya kurangnya koordinasi antarpanitia, kurangnya sarana dan prasarana, dan perubahan cuaca yang sulit di prediksi. Adapun solusi yang dilakukan diantaranya memperbaiki kembali koordinasi antarpanitia, memperbaiki dan mengganti sarana dan prasarana yang rusak, dan panitia serta peserta diingatkan agar lebih sigap saat menghadapi perubahan cuaca..


Full Text:

PDF

References


Ciphardian, Yudhit (2010, 6 April). Bukan Generasi Kepalang Tanggung. KomkepSurabaya.[Online]dapatdiaksesdihttps://komkepsurabaya.wordpress.com/2010/04/06/bukan-generasi-kepalang tanggung/

Firdaus, Aep Sy. (2011). Revitalisasi Peran Masjid Dalam Pengembangan Kepemimpinan Mahasiswa (Studi Multi Kasus di Masjid Kampus UPI, ITB, dan UIN Bandung ). S3 thesis, [Online]. Dapat diakses di http://repository.upi.edu/7886/.

Hasbullah, Moeflich. (2012). Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Bandung : Pustaka Setia.

Tahir, Qaharuddin, Hafied Cangara. (2014). Masjid Kampus sebagai Media Komunikasi Aktivi Dakwah dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa. Vol.3 No.3 Juli-September 2014. [Online] dapat diaksesdihttp://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/view/588..




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v7i2.10357

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License