FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI FENOMENA BUNUH DIRI DI GUNUNGKIDUL

Ayu Ariyana Mulyani, Wahyu Eridiana

Abstract


Bunuh diri adalah upaya yang dilakukan seseorang yang lebih memilih kematian dari pada kehidupan, dengan cara membunuh diri sendiri secara sengaja. Bunuh diri merupakan permasalahan sosial, yaitu adanya ketidaksesuaian dalam masyarakat, di mana pada umumnya kebanyakan orang menunda kematian dengan melakukan segala upaya. Namun seseorang malah melakukan tindakan nekat yang dipantangkan oleh seluruh agama. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul yaitu faktor individu, di mana masyarakat tertutup ketika menghadapi masalah dan kurang mampu meresolusi masalah yang dihadapi. Faktor sosial, di mana masyarakat jauh dari keluarga dan rendahnya mobilitas. Faktor ekonomi, di mana masyarakat masih banyak yang bekerja keras di usia lanjut dan terserang sakit menahun. Tidak ada hubungan antara mitos pulung gantung dengan fenomena bunuh diri di Gunungkidul. Persepsi mengenai mitos pulung gantung menyamarkan permasalahan yang sebenarnya terjadi pada korban sehingga memilih bunuh diri sebagai jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.


Full Text:

PDF

References


Sumber dari Buku: Al-Qur’an.

Al-Husain, Sulaiman bin Muhammad. (2005). Mengapa Harus Bunuh Diri?. Jakarta: Qisthi Press.

Creswell, John W. (2015). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmaningtyas. (2002). Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Gunungkidul. Yogyakarta: Salwa Press.

Durkheim, Emile. (1952). Suicide: A Study in Sociology. New York: The Free Press.

Iman & Wage. (2003). Tali Pati: Kisah-kisah Bunuh Diri di Gunungkidul. Yogyakarta: Jalasutra.

Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Posmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rochmawati, Ida. (2009). Nglalu: Melihat Fenomena Bunuh Diri dengan Mata Hati. Yogyakarta: Jejak Kata Kita.

Sumber dari Skripsi:

Marliana, Santi. (2012). “Bunuh Diri sebagai Pilihan Sadar Individu”: Analisa Kritis Filosofis terhadap Konsep Bunuh Diri Emile Durkheim. (Skrispi). Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Universitas Indonesia, Depok.

Sumber dari Jurnal:

Essebo, M. (2018). A mythical place : A Conversation on The Earthly Aspects of Myth. V ol. I(16), 1-13. https://doi.org/10.1177/0309132518768426.

Iswidayati, S. (2007). Fungsi Mitos dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pendukungnya, Vol. VIII(2), 180–184.

Soefihara, Endin Aj. (2007). Jurnal Keluarga: Mengapa Bunuh Diri. Vol.1, Nomor 1, 1- 220. Yayasan Keluarga Indonesia.

Sumber dari Publikasi Lembaga Pemerintah:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul. (2017). Kabupaten Gunungkidul dalam Angka. Y ogyakarta: BPS Kabupaten Gunungkidul.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v8i2.14593

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License