Analisis Percepatan Tanah Maksimum, Intensitas Maksimum Dan Periode Ulang Gempa Untuk Menentukan Tingkat Kerentanan Seismik Di Jawa Barat (Periode Data Gempa Tahun 1974-2016)

Elza Anisa Suwandi, Indriana Lucky Sari, Waslaluddin Waslaluddin

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerentanan seismik di Jawa Barat berdasarkan data gempa bumi periode tahun 1974 – 2016 dengan  Ms≥4.0 SR yang diperoleh dari katalog gempa NEIC-USGS pada batasan wilayah 5°36’18’’ LS - 8°58’30’’ LS dan 106°9’ BT – 109°59’2.4’’ BT menggunakan Metode Donovan dan Metode Matuschka. Penelitian ini dilakukan terhadap 1543 titik pengamatan. Sedangkan untuk menentukan periode ulang gempa, sebelumnya dilakukan pembagian wilayah menjadi 5 wilayah dan menentukan b value juga indeks seismisitas terlebih dahulu menggunakan Metode Likelihood. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa percepatan tanah maksimum Metode Donovan berkisar antara 27.76 Gal – 110.01 Gal dan intensitas gempa maksimumnya  VII MMI – VIII MMI. Sedangkan, percepatan tanah maksimum Metode Matuschka berkisar antara 69.16 Gal – 229.55 Gal dan intensitas gempa maksimumnya VI MMI – VIII MMI. Berdasarkan hasil kedua metode tersebut dapat dikorelasikan dengan frekuensi gempa dan event gempa yang merusak di Jawa Barat dari rentang 42 tahun, didapat metode yang sesuai dengan wilayah keadaan Jawa Barat yaitu Metode Matuschka. Selain itu diperoleh periode ulang gempa berdasarkan b value yang  berkisar antara 0.40 – 0.79 dan indeks seismisitas yang berkisar antara 0.21 – 0.85 yaitu 33 – 125 tahun. Tingkat kerentanan seismik tertinggi di Jawa Barat berada di daerah Cianjur, kecamatan Cidaun tepatnya pada koordinat 7°28’39.047’’ LS dan 107°16’44.213’’ BT. Tingginya kerentanan seismik diakibatkan oleh tingginya nilai percepatan tanah maksimum 

 

This research aims to determine the level of seismic vulnerability in West Java based on earthquake data period 1974 - 2016 with Ms≥4.0 SR Obtained from the NEIC-USGS earthquake catalog on the territorial boundaries 5°36’18’’ LS - 8°58’30’’ LS dan 106°9’ BT – 109°59’2.4’’ BT using the Donovan Method and the Matuschka Method. The study was conducted on 1543 observation points. Meanwhile, to determine the return period of the earthquake, previously done division into 5 areas and determine the b value also seismicity index first using Likelihood Method. From the analysis results show that the maximum land acceleration Donovan Method ranged between 27.76 Gal – 110.01 Gal and maximum earthquake intensity VII MMI – VIII MMI. Meanwhile, the maximum ground acceleration Matuschka method ranges between 69.16 Gal - 229.55 Gal and maximum earthquake intensity VI MMI - VIII MMI. Based on the results of both methods can be correlated with the frequency of earthquakes and destructive earthquake events in West Java from the span of 42 years, the method obtained in accordance with the region of West Java circumstances is Matuschka method. In addition, the earthquake return period based on b values ranging from 0.40 to 0.79 and seismicity index ranging from 0.21 to 0.85 is 33 – 125 years. The highest level of seismic vulnerability in West Java is located in Cianjur area, Cidaun sub-district precisely in coordinates 7°28’39.047’’ LS dan 107°16’44.213’’ BT. The high seismic vulnerability is due to the high maximum land acceleration rate, maximum intensity of the earthquake and short period of earthquake repetition in the area.

: Seismic Vulnerability Level, Peak Ground Acceleration, Maximum Intensity of Earthquake, Earthquake Re-Period


References


Budiman, Arif. dkk. (2011). Analisis Periode Ulang dan Aktivitas Kegempaan Pada Daerah Sumatera Barat Dan Sekitarnya. Universitas Andalas. Padang.

Douglas, John. (2011). Ground-motion Prediction equations 1964-2010. Berkeley: BRGM.

Edwiza, Daz. (2008). Pemetaan Percepatan Tanah Maksimum dan Intensitas Seismik Kota Padang Panjang Menggunakan Metode Kanai. Universitas Andalas. Padang

Fauzi. dkk. (2012). Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Peta Bencana Alam Di Indonesia. Jakarta : Badan Meteorologi Dan Geofisika

Haris, Adam. (2013). Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum Wilayah Yogyakarta Dengan Metode Atenuasi Patwardhan. Journal Neutrino Vol 5, No. 2 April 2013.

Indarto, Himawan. (2002). Rekayasa Gempa. Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro . Semarang.

Mogi, K. (1962). Magnitude-Frequency Relationship for Elastic Shocks Accompanying Fractures of Various Materials and Some Related Problems in Earthquakes. Bull. Earthquake Res. Inst. Univ. Tokyo, 40, 831-883.

Nuannin, Paiboon. dkk. (2005). Spatial and Temporal b-Value Anomalies Precedding the Devastating off Coast of NW SumatraEarthquake of December 26, 2004, Geophysical Research Latter 32, L11307.

Peter, W.M., 1926-1956, Statistical Analysis of Earthquake Occurrence in Japan, BIISEE. Vol. 2 (1965), pp. 1-27

Sari, Yulia. (2012). Studi Percepatan Gempa Maksimum Untuk Zona Peta Gempa Indonesia Di Kota Banda Aceh. Institut Teknologi Surabaya. Surabaya.

Scholz, C.H. (1968). The Frequency-Magnitude Relation of Microfracturing in Rock and Its Relation to Earthquakes. Bull. Seismol. Soc. Am., 58, 399-415.

Utsu, T. (1961). A Method in Determining the value of b in a formula log N= a – bM Showing the magnitude frequency for earthquakes. Geophys Bull. Hokkaido Univ.

Vertika, Angga. dkk. (2011). Tatanan Tektonik Jawa, Bali dan NTB. (Laporan PPL). Akademi Meteorologi Klimatologi Geofisika. Jakarta




DOI: https://doi.org/10.17509/wafi.v2i2.9371

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Wahana Fisika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Wahana Fisika e-ISSN : 2549-1989 (SK no. 0005.25491989/JI.3.1/SK.ISSN/2017.02 ) published by Physics Program ,  Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.Setiabudhi 229 Bandung. The journal is indexed by DOAJ (Directory of Open Access Journal) SINTA and Google Scholar. Contact: Here

Creative Commons License Lisensi : Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Stats