Pelatihan Pembuatan Briket Kotoran Segar Sapi Untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan Dan Mendukung Pertanian Berkelanjutan Di Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Wanjat Kastolani, Iwan Setiawan, Ghoitsa Rohmah Nurazizah

Abstract


Lembang adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Selain parawisata, potensi kecamatan ini adalah agroindustri dan peternakan sapi perah. Selama ini sebagian besar peternak sapi di Lembang masih membuang limbah kotoran sapi langsung ke sungai sehingga mencemari lingkungan. Di beberapa tempat kotoran sapi sudah dimanfaatkan untuk biogas dan pupuk kompos namun kedua cara tersebut masih memiliki kekurangan. Pemanfaatan menjadi biogas masih menghasilkan sludge (lumpur) yang harus ditampung atau sebagian besar dibuang langsung kesaluran atau sungai. Sedangkan pengomposan kotoran sapi dengan cara diangin-anginkan memerlukan waktu yang lama untuk menjadi pupuk kompos. Oleh karena itu diperlukan cara lain untuk mendukung pengolahan limbah kotoran sapi, salah satunya dengan membuat briket kotoran segar sapi. Kotoran sapi yang baru keluar diaduk dengan microorganisme lokal (MOL) lalu dicetak dan dikeringkan. Lokasi pelatihan pembuatan briket yaitu di Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode pelatihan pembuatan briket kotoran sapi adalah ceramah dan praktek langsung dilapangan. Pelatihan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sarung tangan dan menjaga jarak. Luaran dari kegiatan pelatihan ini adalah (1) laporan pengabdian kepada masyarakat, (2) artikel pada jurnal nasional.


Keywords


limbah kotoran sapi, pencemaran lingkungan, briket kotoran sapi

References


Apriyanto, AL. (2017). “Peranan kelompok peternak sapi potong Satwa Mulya terhadap keberdayaan rumah tangga peternak di Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah”, Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, vol. 26, no. 3, pp. 79 - 90.

Budiyanto, Krisno. (2011). “Tipologi Pendayagunaan Kotoran Sapi dalam Upaya Mendukung Pertanian Organik di Desa Sumbersari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal GAMMA 7 (1) 42-49.

Dinesh, R., V. Srinivasan, S. Hamza, A. Manjusha. (2010). Short-term incorporation of organic manures and biofertilizers influences biochemical and microbial characteristics of soils under an annual crop turmeric (Curcuma longa L.). Bioresource Technol. 101:4697- 4702.

Firman, Ahmad. (2007). “Kajian Persusuan di Jawa Barat”. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Flotats, Xavier, August Bonmati, Belen Fernandez, dan Albert Magri. (2009). “Manure Treatment Technologies : Onfarm Versus Centralized Strategies, NE Spain as Case Study”. Jurnal Science Direct Bioresource Technology

(2009) 5519 – 5526.

Kastolani, W., Setiawan, I., & Paramida, I. (2019, March). Development of microbial organic waste processing model in community of Sukasari Sub-District Bandung. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 243, No. 1, p. 012038). IOP Publishing.

Martinez dan Jose, Patrick Dabert, Suzelle Barirngton, dan Colin Burton. (2009). “L:ivestock Waste Treatment Systems for Enviromental Quality, Food Safety and Sutainability.”Jurnal Science Direct Bioresource Technology 100 (2009) 5527 – 5536.

Nastiti, Sri. (2008). “Penampilan Budidaya Ternak Ruminansia di Pedesaan Melalui Teknologi Ramah Lingkungan.” Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008.

Prawoto, Agung. 2007. “Produk Pangan Organik : Potensi yang Blum Tergarap Optimal.” http://mbrio-food.com/. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2021.

Sarwanto, Doso. (2004). “Model Pencemaran Limbah Peternakan Sapi Perah Rakyat pada Beberapa Kondisi Fiik Alamidan Sosial Ekonomi (Studi Kasus di Propinsi Jawa Tengah)”. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Sudiarto, Bambang. (2008). “Pengelolaan Limbah Peternakan Terpadu dan Agribisnis yang Berwawasan Lingkungan”. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Universitas Padjajaran Bandung

Susilo, Hendro. (2019). “Lahan Makin Sempit, Kabupaten Bandung Barat Berencana Alihkan Sebagian Peternakan Sapi ke Bandung Selatan”. https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-01308659/lahan-makin-sempit-kabupaten-bandung-barat-berencana-alihkan-sebagian-peternakan-sapi-ke-bandung-selatan diunduh tanggal 14/02/2021




DOI: https://doi.org/10.17509/abmas.v21i2.38542

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


p-ISSN 1412-1891 > e-ISSN 2798-1436

Jurnal Abmas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia.

View My Stats