Workshop penelitian tindakan kelas bagi guru bahasa Indonesia
Abstract
The problem Indonesian language teachers face in general is the change in the implementation of PBM (Teaching and Learning Process) from the Kurikulum 2013 to the Kurikulum Merdeka, which requires teachers' skills to facilitate students in achieving learning goals. Mastery of these skills is very influential in terms of effectiveness in the implementation of PBM and in achieving results in accordance with the set goals. Therefore, the teachers hope to get help or guidance from the university related to class action research. This service, through workshops, aims to increase teachers' understanding in finding learning problems they face in their respective classes, finding steps to improve learning, both theoretically and practically, and designing learning improvements in the form of class action research proposals. The workshop was conducted online and offline by providing materials and training on classroom actions that can help improve the teaching and learning process. The results of the workshop showed that the teachers' understanding of classroom action research increased after attending the workshop, thus supporting the teaching and learning process effectively. It can be concluded that this workshop runs effectively because it can meet the target of the activity.
Abstrak
Permasalahan yang dihadapi oleh para guru Bahasa indonesia secara umum adalah tentang perubahan pelaksanaan proses belajar mengajar dari penerapan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka yang menuntut keterampilan guru dalam hal memfasilitasi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penguasaan keterampilan tersebut sangat berpengaruh baik dari segi keefektifan dalam pelaksanaan PBM maupun dalam hal pencapaian hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, para guru berharap supaya mendapatkan bantuan atau bimbingan dari pihak perguruan tinggi terkait penelitian tindakan kelas. Pengabdian ini melalui workshop bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para guru dalam menemukan permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi di kelas masing-masing, menemukan langkah perbaikan pembelajaran, baik secara teoretis maupun praktis, serta merancang perbaikan pembelajaran dalam bentuk proposal penelitian tindakan kelas. Workshop dilaksanakan secara daring dan luring dengan memberikan materi serta pelatihan menganai tindakan kelas yang dapat membantu meningkatkan proses belajar mengajar. Hasil workshop menunjukkan bahwa pemahaman para guru mengenai penelitian tindakan kelas meningkat setelah mengikuti workshop sehingga mendukung kegiatan proses belajar mengajar secara efektif. Dapat disimpulkan, workshop ini berjalan secara efektif sebab dapat memenuhi target kegiatan.
Kata Kunci: kompetensi; Kurikulum Merdeka; penelitian tindakan kelas; proses belajar mengajar
Keywords
Full Text:
Download PDF (Bahasa Indonesia)References
Arifin, Z. (2013). Menjadi guru profesional (isu dan tantangan masa depan). Edutech, 13(1), 132-155.
Cahyono, A. E. (2023). Membangun kemandirian belajar untuk mengatasi learning loss dalam pembelajaran berdiferensiasi. Education Journal: Journal Educational Research and Development, 7(2), 167-174.
Damanik, R. (2019). Hubungan kompetensi guru dengan kinerja guru. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 8(2), 1-8.
Elvira, E. (2021). Faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan dan cara mengatasinya (Studi pada: Sekolah dasar di Desa Tonggolobibi). Iqra: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, 16(2), 93-98.
Jannah, F., Irtifa’Fathuddin, T., & Zahra, P. F. A. (2022). Problematika penerapan kurikulum merdeka belajar 2022. Al Yazidiy Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 4(2), 55-65.
Maullidina, K., Mulyani, E. S., & Atikah, C. (2023). Pengaruh profesionalisme guru terhadap kualitas pendidikan. Journal of Education Research, 4(4), 1731-1736.
Muizzuddin, M. (2019). Pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan kualitas pembelajaran. Jurnal Kependidikan, 7(1), 127-140.
Naibaho, D. P. (2023). Strategi pembelajaran berdiferensiasi mampu meningkatkan pemahaman belajar peserta didik. Journal of Creative Student Research, 1(2), 81-91.
Pardede, P. (2013). Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Jurnal Dinamika Pendidikan, 6(3). 1-12.
Pratycia, A., Putra, A. D., Salsabila, A. G. M., Adha, F. I., & Fuadin, A. (2023). Analisis perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, 3(1), 58-64.
Saerang, H. M., Lembong, J. M., Sumual, S. D. M., & Tuerah, R. M. S. (2023). Strategi pengembangan profesionalisme guru di era digital: Tantangan dan peluang. El-Idare: Journal of Islamic Education Management, 9(1), 65-75.
Sartika, S. H., Dahlan, D., & Waspada, I. (2018). Kompetensi guru dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar melalui kebiasaan belajar siswa. Jurnal Manajerial, 17(1), 39-51.
Sastrawan, K. B. (2016). Profesionalisme guru dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(2), 65-73.
Sumarmi, S. (2023). Problematika penerapan kurikulum merdeka belajar. Social Science Academic, 1(1), 94-103.
Utiarahman, T. B. (2020). Meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui pelatihan berjenjang. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 5(3), 215-222.
Wardani, D. A. W., & Budiadnya, P. (2023). Analisis kompetensi guru di abad 21. Widya Aksara: Jurnal Agama Hindu, 28(1), 62-69.
Zakso, A. (2023). Implementasi kurikulum merdeka belajar di Indonesia. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 13(2), 916-922.
DOI: https://doi.org/10.17509/abmas.v24i2.74943
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
p-ISSN 1412-1891 > e-ISSN 2798-1436
Jurnal Abmas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia.
View My Stats