CERMIN BUDAYA DALAM LEKSIKON PERKAKAS PERTANIAN TRADISIONAL DI PANGAUBAN, KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)
Abstract
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemanfaatan tanah di Desa Pangauban dipakai sebagai lahan untuk bertani dan bercocok tanam. Kegiatan masyarakat Pangauban pada musim panen bergotong royong untuk bercocok tanam, menanam sayur-sayuran, dan menanam padi. Oleh karena itu, bertani merupakan salah satu cara hidup yang mencerminkan masyarakat Desa Pangauban dalam aktivitas bertani. Tujuan dari penelitian ini untuk memperdayakan sumber daya alam melalui aktivitas bertani sebagai upaya memanfaatkan dan mempertahankan perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda agar tetap terjaga. Selain itu, memberikan sumbangan analisis bagi perkembangan disiplin ilmu etnolinguistik dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai bahasa dan budaya. Penelitian tentang konsep cermin budaya dalam leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda menggunakan metode etnolinguistik. Teori yang melandasi penelitian ini berkaitan dengan antropolinguistik. Data penelitian berupa leksikon perkakas pertanian dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban kecamatan pacet, Kabupaten Bandung. Hasil dari penelitian ini nantinya dapat terungkap, klasifikasi leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, deskripsi leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung dan cerminan gejala kebudayaan yang muncul berdasarkan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda di Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Kata kunci: klasifikasi, deskripsi, serta cerminan gejala kebudayaan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.