SUBJEK PERANAKAN TIONGHOA YANG AMBIGU DALAM DRAMA KARINA-ADINDA (1913) KARYA LAUW GIOK LAN
Abstract
Karina-Adinda (1913) karya Lauw Giok Lan menampilkan pembelaan pada wacana kolonial dan sekaligus membela pribumi atau tradisi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa ada sikap yang ambigu peranakan Tionghoa dalam merespon wacana kolonial, lokalitas dan meneguhkan identitas ketionghoannya. Dari hal itu, masalah utama adalah respon subjek dalam menghadapi wacana kolonial melalui strategi ambiguitas. Konsep atau teori dan metode penelitian yang digunakan adalah pascakolonial. Hasil yang diperoleh adalah gagasan ambiguitas digunakan sebagai strategi perlawanan pada wacana kolonial dan sekaligus meneguhkan identitas ketionghoaan yang kembali pada tradisi. Selain itu, strategi itu juga mengembangkan gagasan nasionalisme kebangsaan yang didasarkan atas gagasan nasionalisme budaya, yakni bangsa dan kebudayaan Timur.
Kata kunci: peranakan Tionghoa; ambiguitas; identitas
Karina-Adinda (1913) by Lauw Giok Lan presents discourses in favour of colonialism but at the same time also indicates support of local people and traditions. This illustrates the Chinese descent’s ambiguity in responding to discourses surrounding colonialism, locality and their Chinese identity. The main issue appears to lie in the subject’s response towards colonial discourses by displaying ambiguity strategy. In revealing this ambiguity, postcolonial theory and method have been employed in this research. The analysis revealed that ambiguity strategy was in fact used as a way of resisting towards colonial hegemony and empowering Chinese identity that is based on tradition. Additionally, the strategy developed culture-based nationalism that centres on the ideas of nationhood and the Eastern cultures.
Keywords: Chinese-Indonesian; ambiguity; identity
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bhaba, H. K. (1994). The Location of Culture. London: Routledge
Faruk. (2002). Novel-Novel Indonesia Tradisi Balai Pustaka 1920-1942. Yogyakarta: Gama Media.
Faruk. (2007). Belenggu Pasca-Kolonial, Hegemoni & Resistensi dalam Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Furnivall, J.S. (1967). Netherlands India: A Study of Plural Economy. Cambridge: Cambridge University Press
Hunter, T. (2002). “Indo as Other: Identity; anxiety and ambiguity in Salah Asoehan”, dalam K.Foulcher & T. Day (eds.). Clearing a Space; Postcolonial reading of modern Indonesian Literature. Leiden: KITLV Press
Gernet, J. (2002). A History of Chinese Civilization. Cambridge: Cambridge University Press
Lan, L.G. (1913). Karina-Adinda. Pintoe Besar-Batavia: Tjiong Koen Bie, Electr, Drukkerij
Lo, J., & Gilbert, H. (1998). “Postcolonial Theory; Possibilities and Limitations” makalah pada An International Research Workshop, Postcoloniality and the Question of Modern Indonesian Literature, Mei 29-31 1998, University of Sydney.
Loomba, A. (2003). Kolonialisme/Pascakolonialisme. (Penerjemah: Hartono Hadikusumo). Yogyakarta: Bentang
Prasojo, A., & Susanto, D. (2015). “Konstruksi Identitas dalam Sastra Terjemahan Eropa Era 1900-1930 dan Reaksinya dalam Sastra Indonesia” dalam Humaniora: Jurnal Budaya Sastra dan Bahasa, Vol. 27, Nomor 3, Oktober 2015, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Budaya UGM
Salmon, C. (1981). Literature in Malay by the Chinese of Indonesia: A Provisional Annotated Bibliography. Paris: Editions de la Maison des Sciences de l'Homme.
Suryadinata, L. (1981). Eminent Indonesia Chinese: Biographical Skecthes. Singapore: Gunung Agung
Tan, C-B. (1983). “Chinese Religion in Malaysia: A General View” dalam Asian Foklore Studies Vol 42, 1983.
Williams, L.E. (1960). Overseas Chinese Nationalism, The Genesis of the Pan Chinese Movement in Indonesia (1900-1916). Glence Illinois: The Free Press
Young, R.J.C. (2002). Colonial Desire, Hybridity in Theory, Culture, and Race. London and New York: Routledge Taylor & Francis Grup (1st ed., 1995).
DOI: https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9654
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
JPBS is published by:
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (Faculty of Language and Literature Education), Universitas Pendidikan Indonesia,
in cooperation with
TEFLIN, and APPBIPA