PEMAHAMAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
Sari
Guru merupakan tenaga pengajar yang memiliki peran penting dalam keberhasilan peserta didik, dan juga menjadi seseorang yang diikuti dan dicontoh oleh peserta didik, maka dari itu guru dituntut memiliki kompetensi, salah satunya kompetensi kepribadian. Selain harus dimiliki oleh seorang guru, kompetensi kepribadian juga wajib dimiliki oleh calon guru. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa mahasiswa PPLSP masih kurang memperhatikan kompetensi kepribadian yang seharusnya sudah dipahami dan dikuasai pada saat praktik di sekolah. Masih banyak mahasiswa PPLSP yang datang terlambat ke sekolah, Memainkan handphone bukan pada waktunya, kurang memperhatikan pakaian yang digunakan serta mahasiswa PPLSP masih belum bisa memposisikan dirinya sebagai seorang guru dihadapan muridnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai pemahaman mahasiswa pendidikan tata boga tentang kompetensi kepribadian guru. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan tataboga angkatan 2018 dan 2019, dengan sempel penelitian sebanyak 103 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa program studi pendidikan tata boga pada kepribadian mantap memiliki pemahaman yang sangat baik dengan rata rata skor 82 %, kepribadian dewasa baik 76%, kepribadian arif baik 78%, kepribadian berwibawa baik 76%, dan kepribadian akhlak mulia baik 79%. Secara keseluruhan mahasiswa sudah memiliki pemahaman yang baik pada kompetensi kepribadian guru dengan rata-rata skor 78%. Namun pada setiap indikator perlu di tingkatkan kembali pemahamannya, sehingga mahasiswa Tata Boga sebagai calon guru memiliki pemahaman yang lebih optimal untuk dapat diaplikasikan di dalam kelas ketika mengajar.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
A.M Sudirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Indonesia.
Andayani, A. M. (2004). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implikasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT Bina Aksara.
Asmani, J. M. (2009). Kompetensi Guru Menyenangkan dan Propesional. jogjakarta.
Admin. (2012, 4 12). undang undang standar pendidikan nasional. hal. 1.
Depdikbud. (1994). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan. Jakarta: BP Dharma Bakti.
Dorijah, N. F. dan Hadijah, H. S. (2016). Analisis Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, Vol. 1 No. 1, Agustus 2016, Hal. 109-118.
EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja. (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Revisi, Cet. 3. Semarang: Difa Publishers.
Huda, M. (2017). Kompetensi Kepribadian Guru dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian, 237-266.
Intima, Salamatul. (2019). Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Pai Siswa Kelas V Sdi Al–Hakim Maron Boyolangu Tulungagung. Jawa Timur.
Kuswana, W. S. (2012). taksonomi kognitif. Bandung: PT. Remaja rosdakarya.
Lase, F. (2016, Maret). Kompetensi Kepribadian Guru Profesional. PPKn & Hukum, Vol.11 No. 1, 36-66.
Monks, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
Mulyasa,E. (2012). Standar Kompetensi dan Startifikasi Guru. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, hal.119
Pianda, D. (2018). Kinerja Guru. Sukabumi: CV Jejak.
Poesprodjo. (1987). Pengertian Pemahaman. Tersedia di http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/, diakses tanggal 03 November 2020
Rahardjo, M. (2017). Desain Penelitian Studi Kasus. Malang: UIN.
Rianto, I. F. (2019). Penguasaan Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Mahasiswa Program Pengalaman Lapangan Program Studi Pendidikan Tata Boga.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rita L, A. r. (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Eirlangga.
Rohmah, Hannisa Siti. (2018). Pemahaman Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian di Microteaching. Bandung: Universitas Padjajaran.
Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta, 33-34.
Santoso, Singgih.. (2001). SPSS Versi 11,5 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Saragih, H. (2008). Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 23-24.
Sardiman, A. (2014). Inovasi dan motifasi belajar mengajar. Pengertian pemahaman, hal. 42.
Setyawan, A. B. (2018). Tingat Pengetahuan Guru Penjasorkers Terhadap Kompetensi Pedagogik di SMP Negeri Se- Kota Yogyakarta Tahun 2017.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian " Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif". Bandung: UPI
Sukamdinata, N.S. (2012). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
Suryana. (2010). Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Susanto, H. (2015). Kompetensi Kepribadian. Tersedia di https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/06/kompetensi-kepribadian/, diakses 03 November 2020
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1)
Undang-undang Guru dan Dosen. (2006). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v9i2.33010
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##