Laju Pertumbuhan Budidaya Glass Eel (Anguilla bicolor bicolor) dalam Sistem Sirkulasi

Yaya Sonjaya, Firman Nur Zulfikar, Hendrawan Hendrawan, Fitri Khoerunnisa, Iqbal Musthapa, Budiman Anwar

Sari


Peluang bisnis ikan sidat sangat menjanjikan, karena kebutuhan ekspor ikan sidat semakin meningkat setiap tahunnya. Namun kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi secara maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya angka kematian sidat pada fase glass eel. Air dan sirkulasi budidaya merupakan unsur penting dalam pertumbuhan dan perkembangan glass eel. Parameter untuk menjaga kualitas air budidaya antara lain pH, kadar kelarutan oksigen (DO), kadar total padatan terlarut (TDS), suhu, kadar nitrat, dan kadar nitrit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemantauan dan pengelolaan kualitas air budidaya terhadap kondisi pertumbuhan, kinetika laju pertumbuhan, dan persentase mortalitas budidaya glass eel Anguilla bicolor bicolor. Tahapan penelitian meliputi tahap persiapan budidaya glass eel, aklimatisasi, dan budidaya glass eel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kimia air yang baik untuk air budidaya glass eel Anguilla bicolor bicolor yaitu pH 7,25 ± 0,40 , kadar TDS sebesar 193 ± 6 ppm, kadar DO sebesar 7,25±0,32 ppm, konsentrasi nitrat sebesar 0,41 ± 0,30 ppm, konsentrasi nitrit sebesar nitrit 0,88 ± 1,34 ppm, Persentase mortalitas glass eel sebesar 59%. Kinetika laju pertumbuhan glass eel yaitu kinetika laju orde ke-1 dan pertumbuhan massa glass eel Anguilla bicolor bicolor sebesar 0,006 gram/hari.

Kata Kunci


Glass Eel; laju pertumbuhan; kualitas air budidaya sidat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Megumi, S. (2017) Ikan Sidat, Karnivora Tangguh yang Bertelur Hingga ke Laut. Diakses melalui https://www.greeners.co/flora-fauna/ikan-sidat-karnivora-tangguh-bertelur-hingga-laut/ pada tanggal 5 Maret 2019.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2015). Statistik Perikanan Tangkap Indonesia Tahun 2014. Jakarta (ID). International Standard Serial Number : 1858-0505.

Baedah, M.A. (2010). Strategi Pengelolaan Ikan Sidat. http://dkp.sulteng.go.id . Akses 13 Juli 2019, 10.25 WIB.

G. Fotis, P. Florou-Paneri, dan E. Gavriildou, “Effects of Closed Recirculating Systems on Growth of Eel Anguilla Anguilla (L.),” Animal Science Review (in Greek), vol. 27, pp. 55-66, 2000.

S. Samsundari dan G. A. Wirawan, “Analisis Penerapan Biofilter Dalam Sistem Resirkulasi Terhadap Mutu Kualitas Air Budidaya Ikan Sidat (Anguilla Bicolor),” Jurnal Gamma, 2013.

M. Lasordo, “Resirculating Aquaculture Production System: The Status and Future”. Aquaculture Magazine, vol. 24, no. 1, pp. 38-45, 1998.

M. Raini, “Kajian Pestisida Berbahan Aktif Antibiotika,” Jurnal Pestisida, vol. 36, no. 5, pp. 191-196, 2015.

M. G. Snyman, “Comparative Pharmacokinetics of a Single and Double Dose of a Conventional Oxytetracycline Formulation in Sheep, to Allow for therapeutic optimization,” World Journal of Fish and Marine Sciences, vol. 6, no. 4, pp. 201–209, 2008.

Effendie, Biologi Perikanan, Yogyakarta:Yayasan Pustaka Nusatama, 1997.

T. Suryono dan M. Badjoeri, “Kualitas Air Pada Uji Pembesaran Larva Ikan Sidat (Anguilla Spp.) dengan Sistem Pemeliharaan yang Berbeda,” Limnotek-Perairan Darat Tropis di Indonesia, vol. 20, no. 2, 2013.

M. L. Davis dan D. A. Cornwell, Introduction to Environmental Engineering. New York: McGraw-Hill Companies, 2008.

K. M. Kordi dan Ghufran, Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007.

B. A. Ingram, G. J. Gooley, S. S. De Silva, B. J. Larkin, R. A. Collins, “Preliminary observations on the tank and pond culture of the glass eels of the Australian shortfin eel, Anguilla australis Richardson”, Aquaculture Research, 32, 833-848, 2001.




DOI: https://doi.org/10.17509/ci.v4i2.81594

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##