UPINav : Aplikasi Markerless Augmented Reality untuk Media Informasi UPI Berbasis Android

Acep Aris Mubarok, Wawan Setiawan, Yudi Wibisono

Abstract


Teknologi Markerless Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi yang berinteraksi lingkungan dunia nyata. Penerapan teknologi Markerless AR untuk media informasi UPI diterapkan dengan menggunakan sensorsensor yang ada pada Smartphone sehingga bisa memberikan informasi kepada pengguna dengan lebih mudah dan memberikan pengalaman bar. Aplikasi ini mendeteksi lokasi perangkat menggunakan GPS dan menghitung jarak antara pengguna dengan lokasi-lokasi yang ada di UPI Bumi Siliwangi menggunakan rumus Haversian dan sudut antar lokasi menggunakan rumus Azimuth untuk memunculkan objek AR tersebut. Penerimaan aplikasi oleh pengguna dibuat dengan Technology Acceptance Model (TAM) dan diuji oleh pengguna secara langsung dengan menghitung persentase penerimaan aplikasi menggunakan metode Rating Scale. Hasil penerimaan aplikasi menghasilkan penilaian sebesar 84% oleh pengguna non-mahasiswa UPI dan 88,5% oleh pengguna mahasiswa UPI, sehingga aplikasi yang dibuat termasuk pada kategori sangat baik dan diterima oleh pengguna


Keywords


Android; GPS; Markerless Augmented Reality; Rumus Azimuth, Rumus Haversian; Technology Acceptance Model

Full Text:

PDF

References


Azuma, R. T. (1997). A survey of augmented reality. Presence: Teleoperators and virtual environments, 6(4), 355-385

Lee, K. (2012). Augmented reality in education and training.TechTrends, 56(2), 13-21.

Van Krevelen, D. W. F., & Poelman, R. (2010). A survey of augmented reality technologies, applications and limitations. International journal of virtual reality, 9(2), 1.

Johnson, L., Levine, A., Smith, R., & Stone, S. (2010). The 2010 Horizon Report. New Media Consortium. 6101 West Courtyard Drive Building One Suite 100, Austin, TX 78730.

Comport, A. I., Marchand, É., & Chaumette, F. (2003, October). A real-time tracker for markerless augmented reality. In Proceedings of the 2nd IEEE/ACM International Symposium on Mixed and Augmented Reality (p. 36). IEEE Computer Society.

Han, D. I., Jung, T., & Gibson, A. (2013). Dublin AR: implementing augmented reality in tourism. In Information and communication technologies in tourism 2014 (pp. 511-523). Springer, Cham.

Feiner, S., MacIntyre, B., Höllerer, T., & Webster, A. (1997). A touring machine: Prototyping 3D mobile augmented reality systems for exploring the urban environment. Personal Technologies, 1(4), 208-217.

Yovcheva, Z., Buhalis, D., & Gatzidis, C. (2012). Smartphone augmented reality applications for tourism. E-review of tourism research (ertr), 10(2), 63-66.

Cirulis, A., & Brigmanis, K. B. (2013). 3D outdoor augmented reality for architecture and urban planning. Procedia Computer Science, 25, 71-79.

Höllerer, T., Feiner, S., Terauchi, T., Rashid, G., & Hallaway, D. (1999). Exploring MARS: developing indoor and outdoor user interfaces to a mobile augmented reality system. Computers & Graphics, 23(6), 779-785.

tom Dieck, M. C., & Jung, T. (2018). A theoretical model of mobile augmented reality acceptance in urban heritage tourism. Current Issues in Tourism, 21(2), 154-174. [12] Legris, P., Ingham, J., & Collerette, P. (2003). Why do people use information technology? A critical review of the technology acceptance model. Information & management, 40(3), 191-204.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.




DOI: https://doi.org/10.17509/jatikom.v3i1.33188

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Aplikasi dan Teori Ilmu Komputer