NUTURING SELF LOVE TIN WOMEN THROUGH THE CREATION OF "LOS" DANCE PIECE USING ALMA M. HAWKIN METHODE

CHIKAL MUTIARA DIAR

Abstract


Chikal Mutiara Diar. 2021. Pembentukan Self-Love Pada Perempuan Dalam Penciptaan Karya Tari Los Menggunakan Metode Alma M. Hawkins.  Skripsi Penciptaan, Program Studi Pendidikan Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Isi dalam laporan penciptaan karya tari ini bertujuan untuk mempresentasikan konsep dan keterangan karya tari mulai dari latar belakang karya sampai pada deskripsi sajian karya tari Los. Karya Tari Los berangkat dari konsep self-love pada perempuan dan mengaitkannya dengan konsep kebebasan yang diambil dari Tari Bujang Ganong dalam kesenian Reyog ponorogo. Penciptaan karya tari ini berada dalam kondisi dunia diserang wabah COVID-19 sehingga pertunjukkan tari berbentuk daring. Karya tari ini melibatkan 2 penari perempuan yang mereprentasikan sesuai konsep, sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam karya tari ini terwujud. Penciptaan tari ini menggunakan Moving From Whitin: A New Method For Dance Making dari Alma M. Hawkins. Proses penelitian dalam karya ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, teknik dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil proses penciptaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa karya tari Los memunculkan gerak gagah yang diperagakan oleh penari perempuan sebagai simbol ketidaksesuaian peran gender yang terjadi pada perempuan sehingga muncul stereotip negative menurut masyarakat. Pijakan gerak dikembangkan dari tari Bujang Ganong yang terdapat pada kesenian Reog Ponorogo. Mengangkat konsep self-love pada karya tari ini menjadikan peneliti lebih mengerti terhadap permasalahan yang terdapat pada diri sendiri dan mampu untuk mengatasinya.


Keywords


Dance, Bujang Ganong, Los

Full Text:

PDF

References


Amriani, Nani, Darman Manda and Suardi. 2015. Masculine Women. Equilibrium. Sociological Education, 3(1), 57-66.

M. Azman, Badaruddin, S. & Suharyoko. (2023) Tata Rias dan Busana Pengantin Kota Lubuklinggau, CV. Litera Kata.

Language, Body. 2016. Big Indonesian Dictionary V Edition. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Hawkins, Alma M. Moving From Whitin: A New Method of Dance Making, translated by I Wayang Dibia, 2003, Moving According to Your Heart: A New Method of Creating Dance. Jakarta.

Hendro Martono. 2010. Getting to Know Performing Arts Lighting. Yogyakarta: Media Cipta.

Hudiarini, Sri. 2017. Inclusion of Ethics in the Academic Community in the World of Higher Education. Public Morals, 2(1), 1-13.

La Meri. Russel Meriwether Hughes "The basic elements", translated by Soedarsono in 1986 with the title "Basic elements of dance composition". Yogyakarta: Indonesian Dance Academy.

Maryono, Dr. 2012. Dance Analysis. Surakarta: ISI Press.

Murgianto, Sal, et al. 1986. Elementary Dance Knowledge and Some Dance Problems. Jakarta: Directorate of Arts.

Murgianto, Sal. 1993. When the Red Light Fades: A Dance Critique. Yogyakarta: Deviri Ganan.

Nastitie, Denty Piawai. Indonesian Women Must Be Free to Express and Be Insightful, fromhttps://rm.id/baca-berita/megapolitan/7671/perempuan-indonesia-besar-bebas-berbesar-dan-berwawasan-besar, accessed April 20, 2021.

Nauly, M. 2003. Gender Conflict and Sexism (Comparative Study of Batak Men,Minangkabau and Java.Yogyakarta.

Nurhayati, Eti. 2012. Psychology of Women from Various Perspectives. Yogyakarta: Learning Library.

Pesireron, Semy. 2018. The Influence of Skills, Job Stress and Work Discipline on the Performance of Inspectorate Auditors. Maneksi Journal, 5(1), 1-27. Central Maluku.

Sedyawati, Edi. 1986. Elementary Dance Knowledge and Some Dance Problems. Directorate of Arts: Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Journal of Dance and Dance Education Studies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.