Peace Values in Bugis and Makassar Perspective

Sahril Buchori, Nurfitriany Fakhri

Abstract


This study aims to produce a description of the values of peace based on the perspectives of Bugis and Makassar ethnic figures. The scope of the study includes the values of peace within the Bugis pappaseng and Makassar's pappasang, as well as other values of peace as the basis of living together. The research method used is qualitative descriptive that describes the peaceful cultural values of the Bugis and Makassar. Data collection in the form of interview and documentation (study of literature). Participants in this study amounted to five figures from the Bugis and Makassar. The results of the study show that Bugis and Makassar have peaceful values as the foundation and guidelines for Bugis and Makassar people to live together in peace. The values of peace of Bugis and Makassar ethnic in the form of values of mutual respect, respect, mutual admonition, mutual respect, affection, loving god, unity, cooperation, and mutual cooperation.


Keywords


Bugis Ethnic; Makasar Ethnic; Value of Peace

Full Text:

PDF

References


Abbas, I. (2013). Pappaseng: Kearifan Lokal Manusia Bugis yang terlupakan. Sosiohumaniora, 15(3), 272-284.

Anderson, M., Kaufman, J., Simon, T. R., Barrios, L., Paulozzi, L., Ryan, G., & Feucht, T. (2001). School-Associated Violent Deaths Study Group. (2001). School-associated violent deaths in the United States, 1994-1999. Journal of American Medical Association, 286(21), 2695-2702.

Anderson, R. (2004). A definition of peace. Peace and Conflict: Journal of Peace Psychology, 10(2), 101-116.

Buchori, S. (2017). Pendidikan Kedamaian dalam Mengembangkan Karakter Damai Anak. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Keluarga. Tangerang: Departemen PPB FIP UPI bekerja sama dengan Yayasan Al-Hikmah El-Karimah Tangerang Selatan.

Cheli, E. (2004). Teorie e Tecniche Della Comunicazione Interpersonale. Una Introduzione Interdisciplinare. Milano: Franco Angeli.

Galtung, J. (1996). Peace by Peaceful Means Peace and Conflict, Development and Civilization. London: Sage.

Gani, A., et al. (1990). Wasiat-Wasiat dalam Lontarak Bugis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hendrawan, J. H. (2011). Transformasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan Sunda. In Prosiding Konvensi Nasional Pendidikan IPS ke-1 Peranan Ilmu-Ilmu Sosial dalam Pendidikan IPS untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Kartadinata, S. (2014). Pendidikan kedamaian dan pendidikan untuk kedamaian. Bandung: UPI Press.

Kartadinata, S., et al. (2015). Pendidikan Kedamaian. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kern, R. A. (1993). I La Galigo – Cerita Bugis Kuno, Cetakan. II. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Koestoro, et al. (2010). Kearifan Lokal dalam Arkeologi Seri Warisan Budaya Sumatera Bagian Utara No. 0510. Medan: Balai Arkeologi.

Liliweri, A. (2005). Prasangka dan Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Mattulada (1995). Latoa: Suatu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Cetakan II. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.

Muhdina, D. (2014) Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kota Makassar. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Moein, A. M. (1990). Menggali Nilai-nilai Budaya Bugis-Makassar dan Siri’na Pacce. Makassar: Yayasan Mapress.

Nasruddin, N. F. N. (2017). Kearifan lokal dalam pappaseng bugis. Jurnal Sawerigading, 16(2), 265-274.

Noor, R. M. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Solusi Pendidikan Moral yang Efektif. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Nuhrison M. N. (2005) Menelusuri Kearifan Lokal di Bumi Nusantara – Catatan Perjalanan dan Hasil Dialog Antarpemuka Agama Pusat dan Daerah. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama.

Perlas. C. (2006). Manusia Bugis. Jakarta: Forum Jakarta Paris.

Rahmi, S., Mappiare-AT, A., & Muslihati, M. (2017). Karakter Ideal Konselor dalam Budaya Bugis Kajian Hermeneutik Terhadap Teks Pappaseng. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(2), 228-237.

Ramli, M. (2008). Sinergitas Kearifan Lokal Masyarakat Bugis dalam Impelementasi Kebijakan Publik di Kabupaten Sidenreng Rappang. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Rifa’i, M. (2011). Sosiologi Pendidikan Struktur dan interaksi Sosial di dalam Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Rohimin, et al. (2009) Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia. Cetakan I. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama RI.

Umar, N. F. (2017). Pengembangan Model Kepribadian Konselor Efektif Berbasis Budaya Siri’ Na Pesse. Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, 20(1), 29-37.

Yamin, M. (2009). Menggugat Pendidikan Indonesia Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.




DOI: https://doi.org/10.17509/jomsign.v2i1.10828

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sahril Buchori, Nurfitriany Fakhri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats