Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Tari Secara Daring Melalui Model Flipped Classroom

Dinda Febrianti

Abstract


Munculnya wabah pandemi covid-19 di ndonesia hingga akhirnya mewabah hampir ke seluruh daerah di ndonesia mengharuskan seluruh kegiatan yang dilakukan di luar rumah dan kegiatan yang melakukan banyak interaksi dengan orang lain dihentikan dan seluruh warga ndonesia harus melaksakan karantina mandiri termasuk kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah menjadi di rumah secara daring. Model pembelajaran yang tidak tepat dalam kegiatan pembelajaran tari secara daring membuat kemampuan berpikir kritis siswa menjadi berkurang. Penulisan artikel ini bertujuan untuk melaporkan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan bepikir kritis siswa melalui aplikasi model flipped classroom dalam pembelajaran tari secara daring. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa khususnya dalam pembelajaran tari secara daring. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dan one grup pretest-posttest design dijadikan desain dalam penelitian ni. nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk uraian, dengan total lima soal. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan jumlah siswa 32 orang. Lokasi penelitian dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung dengan partisipan penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII (delapan) dan guru seni budaya. Temuan hasil penelitian  menunjukan bahwa sebelum diterapkannya model pembelajaran flipped classroom tingkat kemampuan berpikir kritis siswa kurang, ndikator kemampuan berpikir kritis yang ngin dicapai untuk mengetahui efektifitas tingkat kemampuan berpikir kritis siswa yaitu membandingkan, mengidentifikasi, menafsirkan, memperjelas, dan menganalisis. Hasil dari pengaplikasian model pembelajaran filpped classroom dengan proses penerapan model sebanyak empat kali pertemuan dinyatakan berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena hasil dari analisis data dan hipotesis yang menunjukan bahwa hipotesis alternatif pada penelitian ini diterima.



DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v1i3.37346

Refbacks

  • There are currently no refbacks.