Tari Kembang Cabik: Etika Penghormatan Masyarakat Di Desa Tebing

Qifthi Ali, Tati Narawati, Ace Iwan Suryawan

Abstract


Tari Kembang Cabik sebagai tari tradisi di masyarakat ini muncul dengan latar belakang sebagai suatu tari yang disiapkan dalam penyambutan tamu agung sebagai bentuk penghormatan kedatangannya ke Desa Tebing. Fenomena dalam penelitian ini diangkat dengan tujuan untuk dianalisis nilai etika masyarakat Desa Tebing terkait penghormatan di dalamnya. Teknik dalam penelitian ini terarah atas metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kenyataan yang terdapat dalam hasil penelitian atas analisis yang ada bahwa Tari Kembang Cabik memiliki nilai etika penghormatan yang dibangun dalam penciptaannya oleh masyarakat pengampu tari ini sebagai wujud rasa syukur, merendah diri, toleransi, ikatan persaudaraan dan kebanggan yang ingin diungkapkan dalam sebuah proses penyambutan tamu agung yang datang ke wilayah masyarakat Desa Tebing, yang dimana ia tampak secara empiris melalui tekstual tari dengan saling timbal balik akan kaitannya dengan kontekstual tari. Kesimpulan penelitian terkait fenomena yang diangkat ini bahwa keberadaan Tari Kembang Cabik di masyarakat Desa Tebing menyibolkan satu penghormatan, yang di mana kenyataan ini menjadi manfaat untuk diketahui bagi masyarakat Desa Tebing itu sendiri khususnya, sebagai upaya pemahaman etika berperilaku dalam masyarakatnya, serta menjadi satu rujukan terhadap penelitian Tari Kembang Cabik di kemudian hari dari aspek yang terkait lainnya.

Keywords


Tari Kembang Cabik, etika, etnokoreologi

References


Abadi, T. W. (2016). Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 187–204. https://doi.org/10.21070/kanal.v4i2.1452

Darmasti. (2013). Makna Etis dan Estetis Tari Adaninggar Kelaswara. Gelar, 11(1), 15–21.

Effelina, C. D., Pratiwi, D. R., & Anggitia, P. T. (2014). Representasi Etika Jawa Dalam Tari Gambyong Pareanom. Jurnal Komunitas, 3, 35–44.

Embon, D. (2019). Sistem Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo : Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa dan Sastra, 4(2), 1–10.

Fretisari, I. (2016). Makna Simbol Tari Nimang Padi Dalam Upacara Adat Naek Dango Masyarakat Dayak Kanayant. Ritme, 2(1), 68–77.

Ibrahim, A. (2020). Transmisi Nilai Kehidupan dengan Memahami Simbol, Makna, dan Pandangan Hidup dalam Tradisi Manoe Pucok di Aceh Selatan. Jurnal Adabiya, 21(2), 66. https://doi.org/10.22373/adabiya.v21i2.6611

Katerina, Y. (2018). Nilai Budaya Pintu Gebang Candi Kedaton Muara Jambi. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 3(2), 33–44. https://doi.org/10.31851/kalpataru.v3i2.1628

Kavin, R. (2016). Politik Lokal Di Bangka Belitung: Antara Timah Dan Etnis Tionghoa. Jurnal Administrasi Pemerintahan Daerah, 8(2), 75–92.

Narawati, T. (2013). Etnokoreologi : Pengkajian Tari Etnis & Kegunaannya Dalam Pendidikan Seni. Proceeding Of The International Seminar on Languages and Arts, 70–74.

Nugraheni, T., Narawati, T., & Budiman, A. (2021). Jaipong Dance: Representation of Local Culture, Popular Culture and Global Culture. International Journal of Social Sciences and Humanities Invention, 8(12), 6716–6725. https://doi.org/10.18535/ijsshi/v8i12.02

Putra, I. W. S. (2020). Tari Barong : Pergulatan Sakral dan Profan (Tinjauan Teologis, Estetis, dan Etis). Jñānasiddhânta Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 2(1), 81–90.

Putri, M. L. E., Narawati, T., & Budiman, A. (2021). Fungsi Tari Malam Tabur Di Sanggar Kemuning Belinyu. Ringkang, 1(1), 17–26. https://ejournal.upi.edu/index.php/RINK_TARI_UPI/article/view/32139

Rahman, P. I., Narawati, T., & Budiman, A. (2020). Tari Oyag Karya Anjar Purwani Di Sanggar Seni Kusuma Kecamatan Taruma Jaya Kabupaten Bekasi. Ringkang, 1(2), 86–94. https://ejournal.upi.edu/index.php/RINK_TARI_UPI/article/view/35865%0Ahttps://ejournal.upi.edu/index.php/RINK_TARI_UPI/article/download/35865/15349

Retnita, W., & Heniwaty, Y. (2022). Fungsi Pertunjukan Lintau di Desa Dalu X-A Tanjung Morawa. Jurnal Seni Inlab, 1(1), 29–35.

Sudirman, A., & Budiman, A. (2022). Tari Gatotkaca Gaya Sumedang Dan Garut. JPKS, 7(2), 131–145.

Tanyid, M. (2014). Etika dalam Pendidikan: Kajian Etis tentang Krisis Moral Berdampak Pada Pendidikan. Jurnal Jaffray, 12(2), 235–250. https://doi.org/10.25278/jj71.v12i2.13

Wijaya, S. N., Sunaryo, A., & Suryawan, A. I. (2023). Tari Ronggeng Lenco di Desa Curugrendeng. Ringkang, 3(1), 89–101.

Yuliani, W. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Quanta, 2(2), 83–91. https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v3i03.59134

Refbacks

  • There are currently no refbacks.