KOLABORASI DUA BUDAYA DALAM TARI CITRARESMI KARYA GONDO

Natasya Amelia, Trianti Nugraheni, Ace Iwan Suryawan

Abstract


Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan ide penciptaan, struktur koreografi, makna gerak dan rias busana pada Tari Jaipongan Citraresmi karya Gondo. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analisis. Kurangnya penanaman rasa cinta akan diri sendiri serta berani membela kehormatan diri, bangsa dan negara yang menyebabkan terjadinya tindakan-tindakan yang merugikan pada perempuan merupakan hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian ini karena Tari Jaipongan Citraresmi memiliki makna yang dapat diaktualisasikan dalam kepribadian perempuan melalui gerak yang mengkolaborasikan dua etnik yaitu Sunda dan Bali. Partisipan pada penelitian ini adalah koreografer/pencipta tari dan seorang penari dengan lokasi penelitian di Purwakarta. Teknik pengumpulan data yang dingunakan adalah observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini adalah tentang kolaborasi dua etnik dan unsur gerak modern sebagai ciri khas yang diimplikasikan pada gerak Tari Citraremi yang dinamis. Gerak Tari Citraresmi juga memiliki banyak makna yang terkandung yang dapat dijadikan cerminan dan tuntunan nilai keberanian bagi generasi muda khususnya perempuan.

Keywords


Tari Jaipongan, Citraresmi, Gondo

References


Caturwati, Endang. (1994). Tata Rias Busana Tari

Sunda Tinjauan Deskriptif di ASTI Bandung.

Bandung: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Akademi Seni Tari Indonesia.

Caturwati, Endang. (2007). Tari di Tatar Sunda.

Bandung: Sunan Ambu Press STSI

Bandung.

Desy, W. O., Mursalim, & Hanum, I. S. (2020).

Nilai Budaya Dalam Legenda Liang Ayah

Di Kalimantan Tengah: Kajian Folklor. Ilmu

Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan

Budaya, 4(1), 13–20.

Hijayatien, Bahari, Y., & Al Hidayah, R. (2018).

Pola Asuh Permisif Orang Tua Dalam

Kebiasaan Remaja Bermain Game Online

Pada Jam Sekolah. Biomass Chem Eng, 3(2),

–8.

Imanisa, D., Istiandini, W., & Dan, I. F. (2016).

Simbol dan Makna Gerak Tari Totokng

dalam Upacara Adat Notokng di

Kecamatan

Sengah

Jurnal.Untan.Ac.Id,

(5),

Temilak.

–13.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/a

rticle/view/15414

Narawati, Tati. (2003). Wajah Tari Sunda Dari Masa

ke Masa. Bandung: P4ST UPI.

Sudaryat, Yayat. (2009). Makna dalam Wacana

(Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik).

Bandung: Yrama Widya.

Valdiansyah, R. (2019). Refleksi Dampak Sampah

Visual Di Perkotaan Dalam Penciptaan Seni

Lukis. Jurnal Seni Rupa, 18(11), 84–90.




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v4i1.67578

Refbacks

  • There are currently no refbacks.