ANALISIS BENTUK DAN FUNGSI INTERJEKTION DALAM TEKS BAHASA JERMAN

Siti Syamsiah Renny Tounbama, Putrasulung Baginda, Ending Khoerudin

Abstract


Interjektion atau kata seru merupakan salah satu jenis kata dalam bahasa Jerman yang tidak dapat mengalami perubahan. Interjeksi digunakan untuk mengungkapkan emosi, perasaan dan pikiran penutur. Interjeksi memiliki bentuk yang beragam dan biasanya mewakili fungsi tertentu. Namun terdapat pula interjeksi yang mengandung fungsi lebih dari satu dan dapat digunakan untuk mewakili berbagai konteks. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk 1) mengidentifikasi bentuk Interjektion yang dapat digunakan dalam berbagai konteks, dan 2) mendeskripsikan fungsi Interjektion yang terkandung dalam teks berbahasa Jerman. Sumber data dalam penelitian ini yaitu buku anak Kosmo & Klax seri Freundschaftgeschichten dan Mut-Geschichten. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu data interjeksi dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis dan disimpulkan. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat 23 bentuk interjeksi, yang dibagi menjadi 7 bentuk interjeksi dengan fungsi tetap dan 16 bentuk interjeksi dengan fungsi lebih dari satu. Bentuk interjeksi yang dapat digunakan dalam berbagai konteks yaitu interjeksi (1) Oh wie toll, (2) Aha, (3) Ah, (4) Äh, (5) Huhu, (6) Na, (7) Ähm, (8) Puh, (9) Ach, (10) Oh, (11) Hallo, (12) Äh ja, (13) Haha, (14) Ach du meine Güte, (15) Oje dan (16) Achtung. Adapun fungsi interjeksi diklasifikasikan ke dalam 3 fungsi, yaitu interjeksi dengan fungsi emotif, fungsi fatik dan fungsi konatif. Interjeksi yang termasuk ke dalam fungsi emotif berjumlah 18, yaitu interjeksi Oh wie toll, Aha, Ah, Äh, Huhu, Ähm, Puh, Ach, Oh, Äh ja, Haha, Ach du meine Güte, Oje, Oh ja Au ja, Juchu, Quatsch, dan Oh nein. Interjeksi dengan fungsi fatik yaitu 5, diantaranya interjeksi Huhu, Na, Ähm, Hallo, dan Äh ja. Terdapat 4 interjeksi yang diklasifikasikan ke dalam fungsi konatif, yakni interjeksi Na, Achtung, Psst dan Los.

Full Text:

PDF

References


Aruan, L. (2010). Analisis Kesalahan Kalimat Bahasa Jerman dengan Menggunakan Baumdiagramm oleh Mahasiswa Bahasa Jerman (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Linguistik : Syntax. [Online]. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/472/

Hentschel, E. (2010). Deutsche Grammatik. Berlin; New York: Walter de Gruyter.

Hentschel, E. & Weydt, H. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter.

Karsono, O.M. F. (2012). Aplikasi Semantik Versus Pragmatik. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Lin, X. (2014). Zur pragmatischen Funktion und Bedeutung der Interjektionen Eine Untersuchung zur Kenntnis der deutschen Interjektionen unter taiwanischen Deutschlernenden. Journal of Foreign Languages, 21, 43-69.

Nadar, F. X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nübling, D. (2009). Duden die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag

Pittner, K. (2016). Einführung in die germanistische Linguistik. Darmstadt: WBG (Wissenschaftliche Buchgesellschaft)

Tarigan, H. G. (1986). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Ursula & Hoberg, R. (2016). Der kleine Duden Deutsche Grammatik. Berlin: Dudenverlag


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

FPBS Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp./Fax (022) 2015411