Manajemen Pembelajaran Teaching Factory untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Program Studi APHP SMK PPN Lembang

Nur Laila Fitriani, Masriam Bukit, Siti Mujdalipah

Abstract


Program Keahlian APHP SMK PPN Lembang telah menerapkan model pembelajaran Teaching Factory dengan produk Coffee hape. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan kualitas dari model pembelajaran Teaching Factory. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif dengan metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil menyatakan bahwa perencanaan model pembelajaran Teaching Factory berada pada kategori baik dengan persentase 80%; pengorganisasian berada pada kategori cukup baik dengan persentase 74,2%; pelaksanaan berada pada kategori cukup baik dengan persentase 71,4%; dan pengawasan berada pada kategori baik dengan persentase 85,7%. Kualitas model Teaching Factory diindikasi baik dari ketuntasan nilai dan keterlibatan aktif pada semua indicator.


Keywords


kualitas pembelajaran; SMK; teaching factory

Full Text:

PDF

References


Alfiannizar, M.K. (2018). Pelaksanaan Teaching Factory studi keahlian teknik otomotif di SMKN 1 Magelang. (Skripsi). Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Bowo, S. (2008). Optimalisasi pengelolaan laboratorium IPA SMP. [Online]

Direktorat Pembinaan SMK. (2017). Tatakelola pelaksanaan Teaching Factory. Jakarta Kemdikbud.

Hasan, Ali. (2013). Marketing. Yogyakarta: Media Pressdindo Yogyakarta.

Hasbullah. (2009). Implementasi pabrik pengajaran (Teaching Factory) untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK. APTEKINDO.

Hermawan, A. (2013). Komunikasi pemasaran. Jakarta: Erlangga

Indahsari, E.L. (2017). Evaluasi Pelaksanaan model pembelajaran Teaching Factory pada pembelajaran produktif TPHP di SMK Negeri 2 Subang. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mahmud. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mustari. (2017). Model Teaching Factory bagi pembelajaran merencana dan menginstalasi sistem audio. Journal of Vocational and Career Education, 2(2). Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil Pertanian Asal Tumbuhan yang baik (Good Manufacturing Practice).

Purwanto, M.N. (2010). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Riduwan. (2012). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sarwono. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Septianingrum, C. (2014). Manajemen cafetaria sebagai model Teaching Factory di jurusan jasa boga SMK N 3 Klaten. (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.

Sharman, C. & Arora, A. (2016). Corporate governance and firm performance in developing countries evidence from India. Journal Corporate Governance, 16(2).

Sugiyono. (2006). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suwati. (2008). Sekolah bukan untuk mencari pekerjaan. Jakarta: Pustaka Grafia.

Vysm, J.T. (2017). Laporan kerja praktek mesin dan peralatan pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk di PT Perkebunan Nusantara IX (PERSERO). (Laporan Kerja Praktek). Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.




DOI: https://doi.org/10.17509/edufortech.v7i1.44980

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats>