Perbandingan Hasil Sensori dan Kandungan Gizi Abon Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) dengan Abon Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis)

Wiwik Endah Rahayu, Irna Dwi Destiana

Abstract


Abon merupakan salah satu produk ikan alternatif yang populer di masyarakat. Kandungan nutrisi ikan laut lebih baik dari ikan air tawar. Ikan kembung (Scomberomorus commerson) dan ikan layang kuning (Selaroides leptolepis) banyak diproduksi di Subang dan memiliki gizi protein, lemak dan omega yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai gizi abon ikan laut. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor RAL 1, dimana faktor yang diteliti adalah ikan laut dengan 2 taraf dan 3 ulangan. Hasil analisis ragam dengan taraf 5% pada uji proksimat kedua jenis abon menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter serat kasar dan protein kasar, sedangkan pada parameter kadar air, abu dan perlakuan lemak kasar ikan laut. jenis ikan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan abon ikan layang layang memiliki nilai gizi yang lebih baik dibandingkan dengan abon ikan tenggiri dengan rincian nilai gizi ikan selar kuning: Kadar air 8,4%, kadar abu 6,4%, lemak kasar 34,4% , serat kasar 35,2%

Keywords


abon; hedonik; nilai gizi; selar kuning; tenggiri

Full Text:

PDF

References


Danarti, N. S. (2006). Kopi Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Fachruddin. (2007). Membuat Aneka Abon. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hidayat, Taufik. (2005). Pembuatan Hidrolisat Protein Dari Ikan Selar Kuning (Caranx

leptolepis) Dengan Menggunakan Enzim Papain. Program Studi Teknologi Hasil

Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hasanah, F., Lestari, N., & Adiningsih, Y. (2017). Pengendalian senyawa trimetilamin (TMA)

dan amonia dalam pembuatan margarin dari minyak patin. Indonesian Journal of

Industrial Research, 34(2), 72-80.

Irianto, Hari Eko, & Giyatmi, Sri. (2014). Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. In: Prinsip

Dasar Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurhayati, T, E. Salamah, dan T. Hidayat. 2007. Karakteristik Hidrolisat Protein Ikan Selar

(Caranx leptolepis) Yang Diproses Secara Enzimatis. Buletin Teknologi Hasil Perikanan,

(1): 23-34.

Ratnasari, Y. N. (2014) PengaruhSuhu Dan Lama Perendaman Terhadap Laju Pengeringan

Kacang Hijau Pada Kinerja Alat Rotari Dryer. (Doctoral dissertation, Undip).

Riansyah, Angga, Agus Supriadi, & Rodiana Nopianti. (2013). Pengaruh perbedaan suhu dan

waktu pengeringan terhadap karakteristik ikan asin sepat siam (Trichogaster pectoralis)

dengan menggunakan oven. Jurnal Fishtech 2 (1): 53-68.

Purwaningsih, S. (2010). Kandungan Gizi Dan Mutu Ikan Tenggiri (Scomberomorus

commersonii) Selama TransportaSI. Seminar Nasional Perikanan Indonesia 2010 di

Sekolah Tinggi Perikanan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Tarwendah, I. P. (2017). Studi Komparasi Atribut Sensoris dan Kesadaran Merek Produk

Pangan. Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 5, No. 2, 66-73.




DOI: https://doi.org/10.17509/edufortech.v7i2.50965

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats>