NOMOPHOBIA DALAM PERSPEKTIF MEDIA, BUDAYA DAN TEKNOLOGI

Fitri Hardianti

Abstract


Nomophobia is an abbreviation of "No Mobile Phone Phobia" which is a concern that arises when it is far from its Mobile Phone. Those who have a tendency to suffer from nomophobia will be overwhelmed with anxiety when away from their Mobile Phone so they will always try to be close to their Mobile Phone. This can certainly be a psychiatric disorder and can even have an aggressive impact on others if you don't find the Mobile Phone with him. The purpose of this research is to find out the meaning of nomophobia in the perspective of media, culture and technology from the point of view of students who have nomophobic tendencies. The method used in this study is qualitative with a phenomenological approach. Data collection techniques used were in-depth interviews. The data analysis technique uses miles and huberman interactive model analysis. And the data validity technique in this study uses source triangulation. The results of this study are that it is known that there is a close connection between Nomophobia and the perspective of media, culture and technology. As for the meaning, rituals and motives of a person in using Mobile Phone is different. Among the meanings of the informants regarding Mobile Phone, namely: there are those who interpret it as a source of information, some say as a tool that connects with other people, and there are also those who interpret it as a source of income. As for the self-ritual of students with nomophobic tendencies where they are daily dependent on the presence of mobile phones, whether it is to seek information, related to work and so on. And besides, their motives for using Mobile Phone can be concluded that is related to the need for technology in facilitating their daily work.

Nomophobia adalah singkatan dari "No Mobile Phone Phobia" yang merupakan kekhawatiran yang muncul ketika jauh dari Handphone-nya. Mereka yang memiliki kecenderungan menderita nomophobia akan diliputi rasa cemas saat jauh dari Ponselnya sehingga mereka akan selalu berusaha dekat dengan Ponselnya. Hal ini tentunya bisa menjadi gangguan kejiwaan dan bahkan bisa berdampak agresif pada orang lain jika tidak menemukan Handphone bersamanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna nomophobia dalam perspektif media, budaya dan teknologi dari sudut pandang siswa yang memiliki kecenderungan nomophobia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif miles dan huberman. Dan teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini diketahui bahwa ada hubungan erat antara Nomophobia dengan perspektif media, budaya dan teknologi. Adapun makna, ritual dan motif seseorang dalam menggunakan Handphone berbeda-beda. Diantara pengertian informan mengenai Handphone yaitu : ada yang mengartikan sebagai sumber informasi, ada yang mengatakan sebagai alat penghubung dengan orang lain, dan ada juga yang mengartikan sebagai sumber pendapatan. Adapun ritual diri siswa dengan kecenderungan nomophobic dimana mereka sehari-hari bergantung pada keberadaan handphone, baik itu untuk mencari informasi, berhubungan dengan pekerjaan dan lain sebagainya. Selain itu, motif mereka dalam menggunakan Handphone dapat disimpulkan terkait dengan kebutuhan akan teknologi dalam mempermudah pekerjaan sehari-hari mereka.


Keywords


Nomophobia; Media; Culture; Technology and Phenomenology

Full Text:

PDF

References


Alter, A. (2017). Irresistible. London: The Boadley Head.

APJII. (2017). Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Indonesia: APJII.

Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

BIVIN.J.B. (2013). Nomophobia - do we really need to worry about? A cross sectional study on Nomophobia severity among male Under Graduate students of Health sciences. Vol -1 , ISSUE –1, 1-5.

Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif : Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Davie, N. (2017). Nomophobia: is smartphone addiction a genuine risk for mobile learning? 13th International Conference Mobile Learning (pp. 100-104). Germany : researchgate.

Devito, J. A. (2007). Komunikasi Antarmanusia 5th.ed. Terjemahan; Agus Maulana (et.al.). Jakarta: Karisma Publishing.

Dongre, A. S. ( 2017 ). Nomophobia: A Study to Evaluate Mobile Phone Dependence and Impact of Cell Phone on Health. National Journal of Community Medicine Volume 8 Issue 11, 688-693.

Hardianti, F. (2016). Komunikasi Interpersonal Penderita Nomophobia Dalam Menjalin Hubungan Persahabatan (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Riau) . JOM FISIP Vol. 3 No. 2 , 1-14.

Kar, S. ( 2017 ). Prevalence Of Nomophobia Among Medical Students In A Private College Of Bhubaneswar, ODISHA . J.Bio.Innov6 .

kbbi. (2018). KBBI. Retrieved Mei 28, 2018, from kbbi.web.id: http://kbbi.web.id/media

Kim, H. (2013). Exercise rehabilitation for smartphone addiction. Journal of Exercise Rehabilitation, Vol. 9, No. 6, 500-505.

King, A. L. (2014). “Nomophobia”: Impact of Cell Phone Use Interfering with Symptoms and Emotions of Individuals with Panic Disorder Compared with a Control Group . Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health, 10, 28-35 .

Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi. Bandung: Widya Padjadjaran.

Mahenda, A. R. (2013). Gangguan Kesehatan Akibat Nomophobia Pada Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.

Ope Destrian, d. (2018). Perilaku Pencarian Informasi Pertanian melalui Media Online pada Kelompok Petani Jahe. Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 6, No. 1, 121-132.

Ruslan, R. (2010). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Saefudin, A. (2008). Perkembangan Teknologi Komunikasi : Perspektif Komunikasi Peradaban. MEDIATOR Vol.9 No. 2, 383-392.

Sjafirah, N. A. ( 2016 ). Penggunaan media komunikasi dalam eksistensi budaya lokal bagi komunitas tanah aksara studi deskriptif kualitatif tentang penggunaan media komunikasi dalam eksistensi budaya lokal bagi komunitas tanah aksara di bandung . Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Volume VI No. 2 , 39-50.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yildirim, C. (2015). Exploring the dimensions of nomophobia: Development and validation of a self-reported questionnaire. Computers in Human Behavior, volume 49, 130-137.




DOI: https://doi.org/10.17509/e.v18i2.17134

DOI (PDF): https://doi.org/10.17509/e.v18i2.17134.g16337

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 EDUTECH

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © 2018 Edutech