PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN FORMAT DRAMA DAN MEDIA VISUAL GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI BUDAYA ANTRE SEBAGAI BAGIAN DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Abstract
Abstrack. This research was motivated by the important of inculcation the culture queues for students. That things can more take in need to be given early one of the ways is use media learning in learning process. This study aims to describe the difference in influence on students' ability to understand (C2) the culture of queuing between the use of audio media learning format drama and the use of visual media picture as part of strengthening character education. The problems studied relate to whether there are differences in influence on students' ability to understand the culture of queuing as part of strengthening character education between the use of the audio media learning format drama and the use of visual media picture in class V PPKN subjects at SD Sirnamanah Bandung. The research method used in this study is a quasi-experimental research method. The research design used was non-equivalent control group design with sampling techniques, namely cluster sampling. The instrument used is a multiple choice objective test. In general it can be concluded that there are differences in the effect on students' ability to understand (C2) the queue culture between the use of the audio media learning format drama and the use of visual media picture as part of strengthening character education in the fifth grade PPKN subjects at SD Sirnamanah Bandung. This is indicated by the difference in students' understanding scores about the culture of queuing after being treated using audio media learning format drama and visual media picture and the null hypothesis was rejected based on testing the Mann Whitney Test hypothesis. From the results of this study it is recommended that teachers should use visual media picture if they will use audio media learning format drama to complement existing shortcomings and create attractive visual media for use in learning.
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penanaman budaya antre bagi siswa. Agar lebih memahami perlu diberikan sejak dini salah satu cara cepat melalui penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan pengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami (C2) budaya antre antara penggunaan media audio pembelajaran format drama dengan penggunaan media visual gambar sebagai bagian dalam penguatan pendidikan karakter. Permasalahan yang diteliti berkenaan dengan apakah terdapat perbedaan pengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memahami budaya antre sebagai bagian dalam penguatan pendidikan karakter antara penggunaan media audio pembelajaran format drama dengan penggunaan media visual gambar pada mata pelajaran PPKN kelas V di SD Sirnamanah Bandung?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi-eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design dengan teknik pengambilan sampel yaitu, cluster sampling. Instrumen yang digunakan merupakan tes objektif pilihan ganda. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memahami (C2) budaya antre antara penggunaan media audio pembelajaran format drama dengan penggunaan media visual gambar sebagai bagian dalam penguatan pendidikan karakter pada mata pelajaran PPKN kelas V di SD Sirnamanah Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan skor pemahaman peserta didik mengenai budaya antre setelah diberi perlakuan menggunakan media audio pembelajaran format drama dan media visual gambar serta, ditolaknya hipotesis nol berdasarkan pengujian hipotesis Uji Mann Whitney. Dari hasil penelitian ini direkomendasikan bahwa sebaiknya guru menggunakan media visual gambar apabila akan menggunakan media audio pembelajaran format drama untuk melengkapi kekurangan yang ada dan menciptakan media visual yang menarik untuk digunakan dalam pembelajaran.
Keywords
References
Ali, M. (2014). Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Bachtiar. (2018). Ogah Antre di SPBU, Ibu-Ibu ini Tampar Petugas 3 Kali. [online] Diakses dari https://www.google.co.id/amp/m.tribunnews.com/amp/metropolitan/2018/04/06/ogah-antre-di-spbu-ibu-ibu-ini-tamparpetugas-3-kali.
Chairilsyah, D. (2015). Metode Dan Teknik Mengajarkan Budaya Antri Pada Anak Usia Dini. Prodi PG-PAUD FKIP Universitas Riau. EDUCHILD, 4 (2).
Dewan Kebudayaan Jawa Barat. (2017). Pokok-Pokok Pikiran Dewan Kebudayaan Jawa Barat. Jakarta: Dewan Kebudayaan Jawa Barat.
Dewi, N. A. (2017). Kurangnya Kesadaran Akan Budaya Antre. [online] Diakses dari natasya-ayssa-dewi-fib16.web.unair.ac.id/artikel_detail-169321 Tugas%20Pengantar%20Kebudayaan KURANGNYA%20KESADARAN%20AKAN%20BUDAYA%20ANTRI%20.html.
Gerlach, V. S. & Ely, D.P. (1980). Teaching and Media A Systematic Approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Hernawan, A. H., dkk. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Hilmi. (2016). Efektivitas Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Lantanida Journal 4, (2).
Humas Polri. (2018). Aiptu Joko Santoso, Ajak Warga Tanamkan Budaya Antri. [online] Diakses dari https://humas.polri.go.id/2018/04/aiptu-joko-santoso-ajak-warga-tanamkan-budaya-antri/#
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2016). Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter Tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Tim PPK Kemendikbud.
Meiliana. (2014). Budaya Antri Sulit Diterapkan di Indonesia. [online]. Diakses dari https://www.kompasiana.com/meiubm/budaya antri-sulit-diterapkan-di indonesia_54f3dc477455137c2b6c81b3.
Menara. (2017). Pembiasaan Antri Siswa-Siswi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. [online] Diakses dari http://menara62.com/2017/08/02/siswa-siswi-sd-muhammadiyah-1-ketelan-surakarta-hidupkan-budaya-antri/.
Muhammad, B. (2017). Budaya Hukum Antre. [online] Diakses dari https://jabar.kemenkumham.go.id/pusat-informasi/artikel/budaya-hukum-antre-budiman-muhammad.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Newby, T.J. dkk. (2011). Educational Technology for Teaching and Learning. Boston: Pearson.
Panjaitan, H. (2014). Pentingnya Menghargai Orang Lain. Humaniora Binus University 5(1).
Rismawati & Soeprajitno. (2015). Pengembangan Media Audio Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerita Rakyat Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SDN Lidah Wetan II Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan ,5 (3).
Samani & Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group.
Subandi. (2011). Sabar: Sebuah Konsep Psikologi. Jurnal Psikologi UGM 38(2)
Soeprapto. (2005). Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Benegara. Jurnal Ketahanan Nasional, 10, 17-28. doi: https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/22960
Sumarmo, D. (1996). Gerakan Disiplin Nasional. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi.
Suryaningsih, dkk. (2016). Pengembangan Media Audio Bahasa Indonesia Berorientasi Pada Pembelajaran Audio-Lingual di SMP 6 Singaraja. E-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha, 5.
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar. (edisi revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yuwanto, L. (2016). Kapan Bisa Mengantri Tertib Sekarang Waktunya. [online] Diakses dari www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/197/Kapan-Bisa-Mengantri-Tertib--Sekarang-Waktunya.html
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Educational Technologia
Indexing by :