KEHIDUPAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG BANCEUY: KEBERTAHANAN ADAT ISTIADAT MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIALBUDAYA (Kajian Historis Tahun 1965-2008)

Selma Nurul Afifah, Syarif Moeis

Abstract


This study aims to explain the development of the villager life’s from Banceuy traditional hamlet which is very different from other villager in generals. Banceuy traditional hamlet are one of the society located in Subang that still retains their ancestor’s tradition or custom. The 43 years span show that The Banceuy traditional villagers have gone through so many changes especially in socio-cultural field. The changes happened as time of historical goes on in traditional Banceuy villagers themselves. These changes are influenced by external and internal factors, there are some factors that encourage and inhibit the changes. In this case effects some changes in the value that is not inherent. While the inherent value which is the tradition in Banceuy villagers always kept well reserved with the changes of the era.

Full Text:

PDF

References


Asshiddiqie, J. (2010). Konstitusi masyarakat desa (piagam tanggungjawab dan hak asasi warga desa) (online). Tersedia: (http://jimly.com/makalah/namafil e/176/KONSTITUSI_MASYARA KAT DESA.pdf)

E. Supriatna dkk. (2010). Kajian nilai budaya tentang mitos dan pelestarian lingkungan pada masyarakat Banceuy Kabupaten Subang. Subang: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. Firth, R dkk. (Tanpa Tahun). Tjiri-tjiri dan alam hidup manusia suatu pengantar antropologi budaya. Bandung: Vorkink-Van Hoeve

Gottschalk, L. (1986). Mengerti sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI Press

Ismaun. (2005). Pengantar sejarah sebagai ilmu dan wahana pendidikan. Bandung: Historia Utama Press

Koentjaraningrat. (1970). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan. Koentjaraningrat. (2009). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Lauer, R.H. (1993). Perpektif tentang perubahan sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Martono, N. (2012). Sosiologi perubahan sosial (perspektif klasik, modern, posmodern, dan poskolonial). Jakarta: Rajawali Pers Narwoko J.

Dwi dan Bagong S. (2013). Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: Kencana Sajogyo, P. (1985). Sosiologi pembangunan. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta Suhamiharja, A. S . (1997). Wujud arti dan fungsi puncak-puncak kebudayaan lama dan asli bagi masyarakat pendukungnya di jawa barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan NilaiNilai Budaya Jawa Barat 1995/1996

Supriatna, N. (2013). Green history: belajar dari pengalaman historis hubungan manusia dengan alam. Jakarta: Kongres APPS.

Wawancara dengan Rohana Odang, seorang seniman yang mengembangkan kesenian buhun di Kampung Banceuy (42 Tahun), tanggal 16 Desember 2015 di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat

Wawancara dengan Lilis Khodijah yang merupakan istri dari orang yang berpengaruh dalam menjadikan Kampung Banceuy sebagai kampung adat (47 Tahun), tanggal 13 Februari 2016 di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat

Wawancara dengan Abah Suta yang merupakan sesepuh Kampung Adat Banceuy (76 Tahun), tanggal 13 Februari 2016 di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat

Wawancara dengan Aki Miska yang merupakan sesepuh Kampung Adat Banceuy (81 Tahun), tanggal 11 April 2016 di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat

Wawancara dengan Amar yang merupakan seniman yang mengembangkan kesenian celempungan di Kampung Banceuy (56 Tahun), tanggal 11 April 2016 di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat




DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v6i1.10181

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Selma Nurul Afifah, Syarif Moeis