PERAN GANDA: Kajian Buruh Petik Wanita di Perkebunan Teh Gambung Kabupaten Bandung Tahun 2010-2020

Andrianei Arhamah Saskara, Kralawi Sita

Abstract


This research is motivated by the author’s interest in the dual role of female pickers in the Gambung tea plantation located in Mekarsari village, Pasir Jambu district, Bandung regency. The method used is the historical method with four stages, including 1) heuristics, 2) source criticism, 3) interpretation and final steps, and 4) historiography. The subjects or informants in this study were six women picking laborers who had worked in the Gambung tea plantation before 2010. The results showed that most picking laborers in the Gambung tea plantation were women. Participating in picking indirectly gives them a dual role as a reproductive role and a productive role, so it gives them a double burden, both domestic and public. Moreover, the reproductive role of women in social circles and tea-picking workers is often considered a static and permanent role. Even though women work to fulfill household needs, this is not accompanied by a reduction in their burden in the domestic area or a reduction in household work such as washing, cooking, and other household activities. In addition, with their choice to become workers at the Gambung tea plantation, these women picking laborers do not have the freedom of time to carry out all their reproductive roles as a result of their productive roles, which are required to comply with workplace regulations such as hours to go to work, hours to come home, to work and when to holiday.


Keywords


Buruh Wanita, Peran Ganda, Perkebunan teh Gambung

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman. (1999). Metodologi penelitian dan teknik penyusunan skripsi. Rineka Cipta.

Amir, N. H., Rasmikayati, E., & Saefudin, B. R. (2017). Analisis usahatani kopi di kelompok tani hutan giri senang Desa Giri Mekar Kabupaten Bandung. Jurnal ilmiah mahasiswa agroinfo galuh, 3(3), 472-479.

Fithriyyah, D., Wulandari, E., & Sendjaja, T. P. (2020). Potensi komoditas kopi dalam perekonomian daerah di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berawasan Agribisnis, 6(2), 700-714.

Geertz, C. (1983). Involusi pertanian. Bhratara Karya Aksara.

Grijns, M. (1987). Tea-pickers in west java as mothers and workers indonesian women in focus. Dordrecht: Foris.

Handayani, T. dan Sugiarti. (2008). Konsep dan teknik penelitian gender. UMM Press

Hubeis, A V. (2010). Pemberdayaan Perempuan dari masa ke masa. IPB Press

Ismaun. (2005). Sejarah sebagai ilmu. Bandung: Historia Utama Press.

Maxiselly, Y., Sari, D. N., Bakti, C., & Anjarsari, I. R. D. (2023). Pengelolaan limbah kulit kopi menjadi produk teh (cascara) bernilai tinggi di perkebunan kopi rakyat kabupaten bandung: pengelolaan limbah kulit kopi menjadi produk teh (cascara) bernilai tinggi di perkebunan kopi rakyat kabupaten bandung. Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora, 5(2), 194-198.

Novasyurahati, N., Sjarmidi, A., & Gunawan, W. (2014). Strategi untuk perbaikan manajemen perkebunan teh rakyat: studi kasus di kecamatan pasirjambu dan ciwidey, kabupaten bandung. Jurnal Matematika dan Sains, 19(2), 33-49.

Nugraha, A. R., Perbawasari, S., & Zubair, F. (2017). Model komunikasi pariwisata yang berbasiskan kearifan lokal (Studi deskriptif kualitatif di wilayah Lembang kabupaten Bandung Barat). Jurnal The Messenger, 9(2), 231-240.

Poerwandari, E.K. (1995). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologis. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.

Putri, N. A., Saidah, Z., Supyandi, D., & Trimo, L. (2019). Analisis kelayakan bisnis kedai kopi (studi kasus pada agrowisata n8 malabar, pangalengan, kabupaten Bandung). Journal of Food System and Agribusiness, 89-100.

Rasmilah, I. (2023). Alih fungsi lahan perkebunan teh menjadi pertanian stroberi di desa sukaresmi kecamatan rancabali kabupaten bandung. Geoarea| Jurnal Geografi, 6(01), 27-32.

Saepudin, E., Budiono, A., & Rusmana, A. (2017). Karakteristik pramuwisata dalam pengembangan desa wisata agro di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(1), 51-59.

Sajogyo, Pujdjiwati. (1985). Peranan wanita dalam perkembangan masyarakat desa. Jakarta: Rajawali.

Sari, D. N. I. (2023). Analisis pengendalian mutu produksi teh hitam ortodoks di pt. perkebunan nusantara viii unit rancabali kabupaten bandung. Agrista, 10(4).

Setiawati dan Nasikun. (1991). Teh: kajian sosial-ekonomi. Aditya Media.

Sjamsuddin, Helius. (2008). Metodologi sejarah. Penerbit Ombak.

Sulistiono, S., & Mashadi, M. (2018). Diversifikasi perkebunan kopi sebagai tempat wisata di pangalengan kabupaten bandung. Jurnal Abdimas, 2(1), 038-042.

Susilowati, dkk. (2007). Dampak kebijakan ekonomi di sektor agroindustri terhadap kemiskinan dan distribusi pendapatan rumah tangga di indonesia : analisis simulasi dengan sistem neraca sosial ekonomi. Jurnal Agro Ekonomi 25(1). 11.

Suwirta, A. (2002). Buruh perkebunan di Sumatera Timur: Sebuah tinjauan sejarah. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, 5(3), 19-36.

Syakirotin, M., Karyani, T., & Noor, T. I. (2022). Ketahanan pangan sebelum dan selama pandemi covid-19 di kabupaten bandung. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 27(3), 473-491.

Wanti, L. W., Syaukat, Y., & Juanda, B. (2014). Analisis nilai ekonomi wisata kebun kina bukit unggul kabupaten bandung. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 1(2), 44-55.

Widianingsih, I., Setiawan, H., & Chuddin, M. (2020). Penguatan kapasitas pengelolaan bumdes cipta rahayu di desa cipanjalu kecamatan cilengkrang kabupaten bandung. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 225-238.

Zakaria, A. (2019). Analisis kelayakan finansial usaha tani kopi arabika (coffea arabica) di desa suntenjaya, kecamatan lembang kabupaten bandung barat. Agroscience, 9(1), 34-40.




DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v12i2.46903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Andrianei Arhamah Saskara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.