Seni Bela Diri Tarung Derajat sebagai Olahraga Prestasi di Indonesia (1972-2017)

Dikry Feisal Rachman

Abstract


The purpose of this study is to determine the background of martial arts of Tarung Derajat becoming an achievement sport, the efforts made to become an achievement sport, as well as the impact of martial arts of Tarung Derajat on the development of achievement sports in Indonesia. The steps taken in using this historical method are heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The study results show that initially the martial art of Tarung Derajat was created by Achmad Dradjat to protect himself from acts of violence and to raise his honor as a victim of violence. Achmad Dradjat then declared the establishment of the Tarung Derajat academy on July 18 1972, which at that time was still called the boxer martial arts academy. As time went by, Tarung Derajat as a martial art began to transform into an achievement sport. This was marked by the inclusion of Tarung Derajat as a member of KONI on January 6 1997. As a member of KONI, tarung derajat regularly competed in the National Sports Week (PON) and was even competed in the SEA Games as an exhibition sport. To date, Tarung Derajat has contributed to the development of martial arts and sports achievements in Indonesia.

Abstrak

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui latar belakang seni bela diri Tarung Derajat menjadi olahraga prestasi, upaya-upaya yang dilakukan untuk menjadi olahraga prestasi, serta dampak seni bela diri Tarung Derajat terhadap perkembangan olahraga prestasi di Indonesia.. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan metode historis ini adalah heuristik, kritik, interpretasi, serta historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada awalnya seni bela diri Tarung Derajat diciptakan oleh Achmad Dradjat untuk melindungi diri dari tindak kekerasan serta untuk mengangkat kehormatannya sebagai korban kekerasan. Achmad Dradjat kemudian mendeklarasikan berdirinya perguruan Tarung Derajat pada 18 Juli 1972 yang pada waktu itu namanya masih perguruan bela diri boxer. Seiring berjalannya waktu, Tarung Derajat sebagai seni bela diri mulai bertransformasi sebagai sebuah olahraga prestasi. Hal itu ditandai dengan masuknya Tarung Derajat menjadi anggota KONI pada 6 Januari 1997. Sebagai salah satu anggota KONI, Tarung Derajat secara rutin dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) dan bahkan pernah dipertandingkan dalam SEA Games sebagai cabang olahraga eksibisi. Tarung Derajat hingga saat ini telah memberikan sumbangsih bagi perkembangan seni bela diri dan olahraga prestasi di Indonesia.

© 2023 Kantor Jurnal dan Publikasi UPI


Keywords


tarung derajat, martial arts, sport

Full Text:

PDF

References


Andri, Y., & Setiawan, B. (2019). Pengembangan olahraga bela diri lokal dalam konteks kebudayaan Indonesia. Jurnal Keolahragaan, 7(2), 123–134. https://doi.org/10.21831/jk.v7i2.25678

Arifin, Z., & Huda, N. (2020). Strategi pembinaan olahraga prestasi di Indonesia: Tinjauan kebijakan KONI. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 9(1), 45–59. https://doi.org/10.15294/jik.v9i1.34210

Asril, Z., & Yuliana, R. (2021). Pencak silat sebagai identitas budaya dan olahraga prestasi. Jurnal Olahraga Nasional, 10(2), 88–101. https://doi.org/10.31004/jon.v10i2.3051

Asian Federation Tarung Derajat. (2015). Statutes and bylaws AFTD: Asian Federation Tarung Derajat [PDF]. http://www.tarungderajat-aaboxer.com/downloads/docs/ADARTAFTD.pdf

Bourdieu, P. (1990). The logic of practice. Stanford University Press.

Chairad, M. (2014). Sejarah dan perkembangan beladiri Tarung Derajat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(2), 29–47.

Coakley, J. (2015). Sports in society: Issues and controversies (11th ed.). McGraw-Hill Education.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2018). The Sage handbook of qualitative research (5th ed.). Sage Publications.

Dradjat, R. D. (2015). Materi latihan beladiri Tarung Derajat. Perguruan Pusat Tarung Derajat.

Featherstone, M. (1991). The body in consumer culture. Sage Publications.

Fitriani, S., & Pratama, R. (2022). Lokalitas dan globalisasi dalam pengembangan seni bela diri tradisional Indonesia. Jurnal Antropologi Indonesia, 43(1), 55–70. https://doi.org/10.7454/ai.v43i1.12015

Gottschalk, L. (1975). Mengerti sejarah. Universitas Indonesia Press.

Gramsci, A. (1971). Selections from the prison notebooks. International Publishers.

Handriansyah, H. (2016, November 25). Tarung Derajat targetkan tampil di SEA Games 2019. Pikiran Rakyat. https://www.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-01270621/tarung-derajat-targetkan-tampil-di-sea-games-2019-388705

Hargreaves, J. (1986). Sport, power and culture: A social and historical analysis of popular sports in Britain. Polity Press.

Hidayat, H., & Prabowo, A. (2018). Manajemen organisasi olahraga berbasis kearifan lokal. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 14(2), 145–158. https://doi.org/10.21009/jpji.142.07

Indosport. (2015, June 13). Tarung Derajat berharap tembus SEA Games 2017. Indosport. https://www.indosport.com/multisport/20150613/tarung-derajat-berharap-tembus-sea-games-2017

Ismaun. (2005). Pengantar belajar sejarah sebagai ilmu dan wahana pendidikan. Historia Press.

Keluarga Besar Olahraga Tarung Derajat. (2013). Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Keluarga Besar Olahraga Tarung Derajat [Dokumen internal].

Kencana, S. H., & Santosa, A. B. (2021). Potret Paguron Satria Awi Koneng Maung Bodas di Kota Sukabumi (1996–2018). FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 11(2), 179–188. https://doi.org/10.17509/factum.v11i2.24481

Marzali, A. (2006). Struktural-fungsionalisme. Jurnal Antropologi Indonesia, 30(2), 127–137.

Metrotvnews. (2021, November 10). The Legend – AA Boxer [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=-j1Fro3tvUI&t=827s

Morgan, W. J. (2006). Why sports morally matter. Routledge.

Mulyono, D., & Syamsudin, S. (2020). Olahraga prestasi dan nasionalisme: Studi historis Pekan Olahraga Nasional. Paramita: Historical Studies Journal, 30(1), 65–78. https://doi.org/10.15294/paramita.v30i1.23456

Nugroho, A., & Fahrizal, M. (2021). Dinamika pembinaan atlet bela diri di Indonesia: Tantangan dan peluang. Journal of Sports Development, 4(3), 210–222. https://doi.org/10.24235/jsd.v4i3.7540

Perguruan Pusat Tarung Derajat. (2010). History. https://web.archive.org/web/20101004144146/http://tarungderajat-aaboxer.com:80/history.php

Perguruan Pusat Tarung Derajat. (2014, April 2). Kejuaraan Tarung Derajat Regional Asia Tenggara 2014 di Denpasar - Bali, Indonesia. https://www.tarungderajat-aaboxer.com/?mod=news&action=view&cid=5&page_id=40

Piliang, Y. A. (2011). Hipersemiotika: Tafsir cultural studies atas matinya makna. Jalasutra.

Prasetyo, A., & Hartono, D. (2019). Olahraga tradisional sebagai representasi identitas lokal. Jurnal Keolahragaan, 7(1), 33–44. https://doi.org/10.21831/jk.v7i1.23450

Rahayu, N., & Sutrisno, B. (2022). Sejarah evolusi pencak silat dari bela diri ke olahraga prestasi. Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 14(1), 89–103. https://doi.org/10.19109/jsk.v14i1.5127

Sari, D. M., & Widodo, A. (2020). Identitas nasional dalam olahraga: Representasi budaya melalui bela diri. Jurnal Sosial Humaniora, 11(2), 177–189. https://doi.org/10.12962/j24433527.v11i2.7013

Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi sejarah. Ombak.

South East Asian Games Federation. (2010). Charter and rules South East Asian Games Federation. http://voc.org.vn/Portals/0/2013-SEAG%20Charter.pdf

Tempo. (2013, March 18). Tarung Derajat batal dipertandingkan di SEA Games. Tempo. https://sport.tempo.co/read/458295/tarung-derajat-batal-dipertandingkan-di-sea-games/full&view=ok

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. (2022, Maret 16). Sekretariat Negara Republik Indonesia. https://peraturan.go.id/id/uu-no-11-tahun-2022

Van Bottenburg, M. (2001). Global games. University of Illinois Press.

Wacquant, L. (2004). Body and soul: Notebooks of an apprentice boxer. Oxford University Press.

Wawancara dengan Maman, pelatih utama Tarung Derajat Kabupaten Tasikmalaya. (2020, 26 Januari).

Wawancara dengan Narayana, anggota Dewan Guru Perguruan Pusat Tarung Derajat. (2020, 10 Januari).

Yanuar, F., & Ramadhan, T. (2023). Peran KONI dalam pengembangan cabang olahraga baru di Indonesia. Jurnal Manajemen Olahraga, 5(1), 33–47. https://doi.org/10.36928/jmo.v5i1.1129




DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v13i2.62572

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.