Ragam Pendidikan Guru Masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda

Yeni Kurniawati, Ayi Budi Santosa

Abstract


This article aims to describe the pattern of teacher education during the Dutch Colonial period, which was adapted to the colonial education system. This research uses historical methods with heuristic steps (source search), source verification (internal and external criticism), interpretation, and historiography. The sources used are archives from ANRI (National Archives of the Republic of Indonesia), the KTLV Library, and the National Library. Apart from that, the primary source used is Algemeen Verslag van het Inlandsch Onderwijs in Nederlandsch-Indiё Loopende over de Jaren 1893 t/m 4. At the beginning of the 20th century, the Dutch East Indies government established many schools that needed skilled teaching staff. Kweekschool was founded to meet the needs of native teachers for existing schools at that time. Apart from teacher education called kweekschool, there are also other teacher schools such as Hogere Kweekschool (HKS), Hollands Inlandsche Kweekschool (HIK), Hollands Chinese Kweekschool (HCK), and Hoofdakte Course. In 1907, the teacher education program was extended from four to six years, and the Dutch began establishing advanced teacher schools, Hoogere Kweekschool (HKS) in 1914 in Bandung and Purworejo.


Keywords


Europeese Kweekschool; Hogere Kweekschool; Hollands-Inlandse Kweekschool; Kweekschool; Normaalschool

Full Text:

PDF

References


Referensi

Alma, B. (2009). Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta

Asmi, A. R., & Dhita, A. N. (2020). Pendidikan Xaverius Pada Masa Belanda di Indonesia. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, 2(1), 63-71.

Brugmans, I.J. (1938). Geschiedenis van het Onderwijs in Nederlandsch-Indie. Groningen: J.B. Wolters.

Buchori, M. (2009). Evolusi Pendidikan di Indonesia dari Kweekschool Sampai ke IKIP: 1852-1998. Yogyakarta: INSISTPress

Coté, J. (1995). Imperialism and the Progressive Education Movement: Schooling in Colonial Sulawesi. Paedagogica Historica, 31(sup1), 253–277. doi:10.1080/00309230.1995.11434848

Daele, H. V. (1973). De Leesmethode Van P. J. Prinsen In Vlaanderen. Paedagogica Historica, 13(1), 151–158. doi:10.1080/0030923730130108

Depdikbud. (1976). Pendidikan di Indonesia 1900-1974. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dewi, P. S. (2019). Perkembangan Kweekschool (Sekolah Guru) Di Yogyakarta Tahun 1900-1927. Ilmu Sejarah-S1, 4(3).

Djumhur, I dan H. Danasuparta. (1976). Sejarah Pendidikan Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu

Djojonegoro, W. (1997). Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Ekajati, E. S., dkk. (1998). Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Barat. Jakarta: CV Pialamas Permai

Fatimah, S., & Firza, F. (2021). Guru dan Kualitas Pendidikan di Indonesia Masa Kolonial dan Pasca Kemerdekaan. Diakronika, 21(2), 199-212.

Hans, N. (1965). Holland In The Eighteenth Centuryverlichting(Enlightenment). Paedagogica Historica, 5(1), 14–37. doi:10.1080/0030923650050102

Harahap, A. M dkk. (2017). Pendidikan di Tapanuli Bagian Selatan: Perjalanan Panjang Perubahan Status UGN Menjadi PTN. Sleman: Deepublish.

Hasan, S.H. (2020). Kurikulum SMP: Dari Masa Hindia Belanda Hingga Kini. Bandung: UPI Press

Irianto, Y. B. (2011). Kebijakan Pembaruan Pendidikan: Konsep, Teori, dan Model. Jakarta: Rajawali Pers.

Kurasawa (1991). Jawa ni okeru Bunkyô no Gaikyô.

Makmur, Johat, et.al,. (1993). Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan. Jakarta: Depdikbud

Markum, M.E. (2007). Pendidikan Tinggi dalam Perspektif Sejarah dan Perkembanganya di Indonesia. Jakarta: UI Press

Muchtar, O., dkk. (1994). Meningkatkan Peran IKIP Bandung Dalam Mensukseskan Pembangunan Pendidikan 40 Tahun Perkembangan IKIP Bandung 1954-1994. Bandung: UPI Press

Mestoko, Sumarsono. (1979). Pendidikan di Indonesia Dari Jaman ke Jaman. Jakarta: Depdikbud

Nagazumi, Akira. (1983). Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Terjemahan KITLV. Jakarta:Grafiti

Nasution, (1987). Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Penders, C. L.M. (1968). Colonial Education Policy and Practice in Indonesia: 1900-1942. Thesis Ph.D. unpublished. Canberra: Department of Pacific History, The Australian National University.

Poerbakawatia, S. (1968). Pendidikan Dalam Alam Indonesia Merdeka. Jakarta: Gunung Agung

Raya, M. K. F. (2018). Sejarah Orientasi Pendidikan Islam di Indonesia (Dari Masa Kolonial Hingga Orde Baru). Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 228-242.

Rifa’i, M. (2016). Sejarah Pendidikan Nasional: Dari Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Setiawan, F. (2014). Kebijakan pendidikan Muhammadiyah terhadap ordonansi guru. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 47-70.

Sjamsuddin, H., Sastradinata, K., Hasan, S.H. (1978). Pendidikan di Indonesia Setelah Kemerdekaan. Jakarta: Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan

Supardan, D. (2008). Menyingkap perkembangan pendidikan sejak masa kolonial hingga sekarang: Perspektif Pendidikan Kritis. Generasi Kampus, 1(2).

Supriadi, D. (ed). (2002). GURU DI INDONESIA Pendidikan, Peltihan dan Perjuangannya Sejak Zaman Kolonial Hingga Era Kemerdekaan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Supriadi, D. (ed). (2003). Guru di Indonesia: Pendidikan, Pelatihan, dan Perjuangannya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Kependidikan.

Supriadi, D. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Supriadi, D. (2003). Guru di Indonesia: Pendidikan, Pelatihan, dan Perjuangannya Hingga Era Reformasi. Jakarta: Depdiknas

Suryadi. (2006). Vernacular Intelligence: Colonial Pedagogy And The Language Question In Minangkabau. Indonesia and the Malay World, 34(100), 315–344. doi:10.1080/13639810601130184

Sutamto, D.AAI-J. (1992). Dwidjosewojo 1867-1943 Tokoh Pergerakan Nasional Pendiri Bumiputera 1912. Jakarta: Bumiputera

Suwirta, A. (2006). Visi Muhammad Yamin dan Sadarjoen Siswomartojo Tentang Pentingnya Pendidikan Guru Tingkat Universitas Di Indonesia. Historia: Journal of Historical Studies, 5(2), 48-65

Swennen, A., Volman, M., & van Essen, M. (2008). The development of the professional identity of two teacher educators in the context of Dutch teacher education. European Journal of Teacher Education, 31(2), 169–184. doi:10.1080/02619760802000180

Yunus, M. Rusli, et.al. (2003). Perjalanan PGRI Menyongsong Kongres XIX PGRI di Semarang, 8-12 Juli 2003. Jakarta: PB PGRI dan Depdiknas

Zainul, A., & Saripudin, D. (2004). 50 Tahun Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, UPI 1954-2004: Mozaik Pemikiran tentang Sejarah, Pendidikan Sejarah, dan Budaya. Bandung: Historia Utama Press.

Zainul, A. & Saripudin, D. (2006). Sejarah Lembaga, Profil, dan Pemikiran para Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS di UPI Bndung, 1954-2006. Historia: Journal of Historical Studies, 5(2), 17-47

DOKUMEN

Keputusan Menteri Pendidikan, Pengadjran dan Kebudajaan No 387421/Kab tanggal 1 September 1954 tentang Peraturan Tentang Pendidikan Tinggi Pendidikan Guru

Ketetapan MWA UPI BHMN. (2010). Rencana Strategis (Renstra) Universitas Pendidikan Indonesia 2011-2015.

Dwidja Oetama, Yogyakarta, 1914, No. 8

Kan Po No. 59 Tahoen ke III Boelan I-(2605).

Collectie Tropen Museum

SURAT KABAR

Asia Raja, 10 Maret 1943

Darmo Kondo, Surakarta. 10 Oktober 1914).

Harian Pikiran Rakjat tanggal 21 Oktober 1954, 23 Sapar 1374

Pikiran Rakyat, 10 Maret 2003.

Suara Guru, Oktober 1953.




DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v12i2.64131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Universitas Pendidikan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.