Pemanfaatan Situs Arya Kamuning sebagai Sumber Belajar Sejarah untuk Penguatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Di SMAN 1 Sukadana
Abstract
This study aims to analyze how the Arya Kamuning Site in Bunter Village is utilized as a learning resource in history education and to identify the character education values embedded within it. As an important local historical heritage, the Arya Kamuning Site holds significant potential to serve as a contextual medium for history learning, particularly in strengthening students’ character development. This research employed a narrative qualitative approach, with data collected through direct observation, in-depth interviews with experts, and documentation of relevant historical sources. The findings reveal that the Arya Kamuning Site contains rich historical significance related to the struggle for independence and the formation of local cultural identity. Furthermore, it embodies essential character education values such as tolerance, hard work, responsibility, patriotism, and religious devotion. These values can be integrated into history learning through various strategies, including field trips, site-based teaching materials, and student participation in cultural preservation programs. The study suggests the development of history learning programs grounded in local historical sites to enhance students’ historical understanding while simultaneously strengthening character education. Thus, site-based learning not only provides a meaningful and contextualized learning experience but also contributes to cultural preservation and the reinforcement of national values.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan Situs Arya Kamuning di Desa Bunter sebagai sumber belajar sejarah serta mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya. Sebagai salah satu warisan sejarah lokal yang penting, Situs Arya Kamuning memiliki potensi besar untuk dijadikan media pembelajaran sejarah yang kontekstual, khususnya dalam penguatan pendidikan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naratif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan narasumber ahli, dan studi dokumentasi terhadap sumber sejarah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Situs Arya Kamuning memiliki nilai historis yang kaya, terutama terkait perjuangan kemerdekaan dan pembentukan identitas budaya masyarakat setempat. Selain itu, situs ini mengandung nilai-nilai karakter seperti toleransi, kerja keras, tanggung jawab, cinta tanah air, dan religiusitas. Nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah melalui berbagai strategi, seperti kunjungan lapangan, penyusunan bahan ajar berbasis situs sejarah, serta pelibatan siswa dalam program pelestarian budaya. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan model pembelajaran sejarah berbasis situs lokal seperti Situs Arya Kamuning untuk meningkatkan pemahaman sejarah sekaligus memperkuat pendidikan karakter siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis situs tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang kontekstual, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian budaya dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.Keywords
References
Aditya, I. R., & Fauzi, A. R. (2022). Citraloka Sukadana: Pendataan dan pengungkapan sejarah di wilayah Kecamatan Sukadana. Rumah Cemerlang Indonesia.
Barton, K. C., & Levstik, L. S. (2004). Teaching history for the common good. Lawrence Erlbaum.
Budaya, P. (2022). Tatar Galuh Ciamis kota seribu situs (Direktori Cagar Budaya Kabupaten Ciamis) (B. Y. Wijayanti, Ed.; 1st ed., Issue 1). Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ciamis.
Chatterjee, H., & Hannan, L. (2016). Engaging the senses: Object-based learning in higher education. International Journal of Heritage Studies, 22(2), 1–18.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. SAGE Publications.
Degeng, I. N. (1990). Ilmu pembelajaran taksonomi variabel. Departemen Pendidikan Nasional.
Ermawan, D. (2017). Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia. Jurnal Kajian Lemhanas RI, 32(1), 3.
Fauzi, A. R., & Aditya, I. R. (2023). Kajian Naskah Carita Desa Bunter: Awal berdiri Desa Bunter (1st ed.). Rumah Cemerlang Indonesia.
Gunawan, H. (2022). Pendidikan karakter: Konsep dan implementasi. Alfabeta.
Hou, J. (2020). Cultural heritage and identity formation in education: A global perspective. International Journal of Heritage Studies, 26(10), 987–1003.
Hasan, S. H. (2012). Pendidikan sejarah untuk memperkuat pendidikan karakter. Paramita: Historical Studies Journal, 22(1), 81–95.
Ismaun. (2012). Nilai-nilai pendidikan sejarah dalam rangka pembinaan jati diri bangsa menuju masa depannya. In Hansiswany Kamarga, Y. Kusmarni, & S. H. Hasan (Eds.), Pendidikan sejarah untuk manusia dan kemanusiaan: Refleksi perjalanan karir akademik Prof. Dr. Said Hamid Hasan, MA. Bee Media Indonesia.
Lionar, U., & Fithriah, R. (2023). Analisis nilai pendidikan karakter pada tokoh sejarah lokal Sumatera Barat sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah. Jurnal Paedagogy, 10(1), 277. https://doi.org/10.33394/jp.v10i1.6006
Malik, H. M. (2020). Eksistensi budaya pamali sebagai upaya bimbingan keluarga sakinah di masyarakat Kampung Naga Tasikmalaya [Tesis, Institut Agama Islam Negeri Surakarta]. IAIN Surakarta. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798
Pornpimon, C., Wallapha, A., & Prayuth, C. (2014). Strategy challenges the local wisdom applications sustainability in schools. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 112, 626–634. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1210
Ramdani, E. (2017). Penguatan pendidikan karakter melalui model pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III, 77–84.
Saryono, D. (2018). PPK berbasis kelas melalui sejarah.
Satria, R., Adiprima, P., Wulan, K. S., & Harjatanaya, T. Y. (2022). Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. In S. Sufyadi & Dkk (Eds.), Projek penguatan profil pelajar Pancasila (1st ed.). Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Seixas, P., & Morton, T. (2013). The Big Six: Historical thinking concepts. Nelson Education.
Sermal, Barkara, R. S., & SNJPSFISUNP. (2019). Pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa SMA Kota Padang. Prosiding Seminar Nasional, 246–253. https://doi.org/10.31227/osf.io/k9v6w
Sirnayatin, T. A. (2017). Membangun karakter bangsa melalui pembelajaran sejarah. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(3), 312–321. https://doi.org/10.30998/sap.v1i3.1171
Smith, G. A. (2013). Place-based education: Practice and impact. Journal of Environmental Education, 44(1), 1–15.
Suwartini, S. (2017). Pendidikan karakter dan pembangunan sumber daya manusia keberlanjutan. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 4(1), 220–234. https://media.neliti.com/media/publications/259090-pendidikan-karakter-dan-pembangunan-sumb-e0cf1b5a.pdf
Wineburg, S. (2001). Historical thinking and other unnatural acts. Temple University Press.
Yahya, Z. L., Siola, A., & Arifuddin, A. (2021). Pengembangan kawasan situs sejarah sebagai wisata edukasi. Venustas, 1(1), 46–53.
DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v14i2.79644
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Universitas Pendidikan Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



