Pengembangan Modul Digital Berbasis Self-determined Learning Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Pekerjaan Sosial di SMKN 15 Bandung
Abstract
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengambangkan modul pembelajaran berupa modul digital berbasis self-determined learning pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Pekerjaan Sosial (PDPS) khususnya pada Kompetensi Dasar (KD) praktik pekerjaan sosial dan hukum kesejahteraan sosial di SMKN 15 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode research and development dengan modul planning, production and evaluation (PPE). Tahap planning merupakan tahap melakukan analisis kebutuhan untuk pembuatan modul digital. Tahap production merupakan tahap menentukan konten materi modul, membuat flowchart, storyboard, serta pembuatan modul digital berbasis self-determined learning. Pembuatan modul dimulai dari menyusun materi modul pada software microsoft word yang disimpan dalam format html, lalu file dibuka pada software sigil untuk menambah video, audio dan pendukung pembelajaran lainnya kemudian simpan dalam format epub. Modul digital telah selesai dan selanjutnya melakukan tahap evaluation yaitu menilai kelayakan modul digital oleh ahli materi dan ahli media . Modul digital dinyatakan sangat layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran oleh ahli materi. Begitupun hasil validasi dari ahli media pembelajaran digital menyatakan bahwa modul digital sangat layak digunakan dalam kegiatan belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa modul digital berbasis selft-determined learning mata mata pelajaran PDPS khususnya KD praktik pekerjaan sosial dan hukum kesejahteraan sosial dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan kepada SMKN 15 sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus memfasilitasi guru dalam berinovasi mengembangkan kegiatan pembelajaran digital yang menunjang pembelajaran mandiri, Guru mata pelajaran diharapkan menggunakan modul digital sebagai sumber belajar mandiri peserta didik. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian dapat ditindak lanjuti dengan menerapkan modul digital berbasis self-determiend learning.
Kata Kunci:
Pengembangan Modul Digital, Self-determined Learning, Pembelajaran Digital, Pengetahuan Dasar Pekerjaan Sosial
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2009). Evaluasi Program Pendidikan Pendoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Paktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Blaschke, L. M. (2012). Heutagogy and lifelong learning: A review of heutagogical practice and self-determined learning. International Review of Research in Open and Distance Learning, 13(1), 56–71. https://doi.org/10.19173/irrodl.v13i1.1076
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Retrieved January 20, 2020, from https://www.slideshare.net/mobile/panduan-pengembangan-bahan-ajar
Gaspersz, V. (2019). Heutagogy (Self-Determined Learning):Membangunkan Raksasa Tidur dalam Diri. Retrieved November 10, 2019, from 25 oktober website: https://radarntt.co/opini/2019/heutagogy-self-determined-learning-membangunkan-raksasa-tidur-dalam-diri/
Hase, S., & Kenyon, C. (2007). Heutagogy: A Child of Complexity Theory. Complicity: An International Journal of Complexity and Education, 4(1). https://doi.org/10.29173/cmplct8766
Hernawan, A. H., Permasih, & Dewi, L. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Depdiknas Jakarta, 1–13. Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._kurikulum_dan_tek._pendidikan/194601291981012-permasih/pengembangan_bahan_ajar.pdf
Kemendikbud. (2017). Panduan Praktis Penyusunan E-Modul. 4. Retrieved from https://www.awan965.files.wordpress.con
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2019). Panduan Menyusun Modul Pelatihan.
Maharani, P., Alqodri, F., Aldhea, R., & Cahya, D. (2015). Pemanfaatan Software Sigil Sebagai Media Pembelajaran E-Learning Yang Mudah , Murah Dan User. 6–8.
Mintasih, D. (2016). Merancang Pembelajaran Menyenangkan Bagi Generasi Digital. El-Tarbawi, IX. https://doi.org/https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol9iss1.art3
Muhimatunnafingah, S., Herimanto, & Musadad, akhmad arif. (2018). Efektivitas Model Pembelajaran Mandiri Menggunakan Modul Digital Dan Modul Cetak Terhadap Hasil Belajar Sejarah Ditinjau Dari Minat Baca Siswa. 18(2), 30–45.
Muljono, P. (2007). Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. II(1), 1–24.
Nolan, R. (2017). Adventages and Disadventages of E-Learning Technologies for student. Retrieved February 3, 2020, from 31 juli website: https://www.joomlalms.com/blog/guest-post/elearning-adventages-disadventages.html
Priatna, i komang, Putrama, i made, & Divayana, dewa gede hendra. (2017). Pengembangan E-Modul Berbasis Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran Videografi untuk Siswa Kelas X Desain Komunikasi Visual di. Ejournal.Undiksha.Ac.Id, 6, 70–78. Retrieved from http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/janapati/article/view/9931
Rahdiyanta, D. (2016). Teknik Penyusunan Modul. 1–14. Retrieved from http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/penelitian/teknik-penyusunan-modul.pdf
Sari, A. sekar. (2016). Pengembangan Buku Digital Melalui Aplikasi Sigil. 1(2), 46–54.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wehmeyer, M. L., Palmer, S. B., Garner, N., Lawrence, M., Soukup, J. H., Shogren, K. A., … Kelly, J. (2007). The self-determined learning model of instruction: A teacher’s guide.
Widadi, bagus hemawan, & Agung, achmad imam. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Trainer Lift Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik Di Smk Muhammadiyah 2 Sidoarjo Bagus.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Publisher Address | Alamat Redaksi
Kantor Prodi PKK FPTK UPI Lantai 2.
Jalan Setiabudhi No. 229, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40154. Telp. (022) 2013163 Pes. 34120 Fax. (022) 20136595.
Email: prodi-pkk@upi.edu