Evaluasi Kelayakan Bisnis Restoran Ma’Kerang Bandung

Indria Andianie, Eeng Ahman, Indriyani Handyastuti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan bisnis pada restoran Ma’kerang yang ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, manajemen, teknis/operasi, hukum, ekonomi sosial dan keuangan.Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, untuk aspek pasar menggunakan segmentasi, pasar target dan posisi pasar dan pemasaran menggunakan bauran pemasaran 7P (Product, price, place, promotion, people, physical evidence, process). Aspek manajemen menggunakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksaan dan pengawasan. Aspek teknis/operasi dengan menggunakan penilaian lokasi area produksi, luas area produksi, dan tata letak area produksi. Aspek hukum dengan menggunakan penilaian badan hukum, izin-izin yang dimiliki, dan sertifikat tanah. Aspek ekonomi sosial menggunakan penilaian dampak ekonomi dan dampak sosial. Aspek keuangan dengan menggunakan metode penilaian investasi. Berdasarkan hasil penelitian dengan wawancara pemilik, manajer, karyawan, wargasekitar, kuesioner dan observasi menjelaskan bahwa aspek pasar sudah baik karena dalam segmentasi, pasar target, dan posisi pasar Ma'kerang sudah jelas. Dan hasil penilaian pemasaran mengenai 7P (Product, price, place, promotion, people, physical evidence, process) berada pada kategoricukup baik dan layak untuk dijalankan. Aspek manajemen layak untuk dijalankan karena Ma'kerang memiliki perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pelaksanaan dalam operasional sudah baik. Aspek teknis/operasi tidak layak karena hasil penilaian luas produksi dan tata letak produksi tidak luas dan penataan peralatan belum tertata rapih.Aspek hukum tidak layak karena Ma'kerang belum memiliki izin usaha dari pemerintah. Aspek ekonomi sosial layak karena Ma'kerang tidak memberikan dampak yang negatif untuk warga sekitar. Aspek keuangan dengan indikator penilaian investasi bahwa payback period3 bulan 8 hari maka usaha layak untuk dijalankan Net present value (NVP) 34,514,085 > 40,520,500 sehingga tidak dapat diterima dan tidak layak,  Internal rate of return (IRR) 67% > 5,25% sehingga layak untuk diteruskan, dan Profitability Index (PI) 1.839 > 1 sehinggadapat diterima dan layak.Berdasarkan hasil penelitian saran dari penulis Ma’kerang harus bisa mempertahankan kualitas produk, terus memberikan promosi yang menarik agar dapat menarik konsumen. Manajer Ma’kerang harus selalu memberikan pengarahan kepada karyawan agar pekerjaan lebih terarah. Lokasi produksi Ma’kerang harus diperluas dan lebih ditata dengan rapi. Dan Ma’kerang harus membuat izin usaha kepada pemerintah.

Keywords


Kelayakan bisnis; Restoran; Ma’kerang

References


Alama, B. (2011). Pengantar bisnis. Bandung: Alfabeta.

Alamsyah, y. (2008). bangkitnya bisnis kuliner tradisional meraih untung dari bisnis makanan tradisional. jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Arief, A. r. (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baddi Hidayat, Lusi Triyani, Siti Hanifah. (2009). Peta 100 Tempat Jajan dan Makanan Legendaris di Bandung. Jakarta: Gramedia.

Cahyani, a. (2005). Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Indeks.

Diarta, I. G. (2009). Pengantar ilmu pariwisata. yogyakarta: Andi.

Happy Marpaung, D. S. (2000). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: ALFABETA.

Hendrayana, M. (2011). Strategi Pengembangan Makanan Tradisional di Bali pada Hotel kawasan sanur. Denpasar: Universitas Udayana.

Hunger, J. D., & Wheelen, T. L. (2003). Management Strategis. Yogyakarta: Andi.

Hurriyati, R. (2010). Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. Bandung: ALFABETA.

Ibrahim, Y. (2009). Studi kelayakan bisnis. Jakarta: Rineka cipta.

Ibrahim, Y. (2009). Studi kelayakan bisnis edisi revisi. Jakarta: PT rineka cipta.

Johan, S. (2011). Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Kasmir dan Jakfar. (2012). Studi kelayakan bisnis. jakarta: prenada media grup.

Khodayat. (1998). Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. jakarta: Grasindo.

Kotler, P. (1992). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Mahadewi, I. g. (2012). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Marpaung, h. (2000). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: ALFABETA.

Marsum, W. A. (2005). Restoran dan Segala Permaslahan. yogyakarta: ANDI.

Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Minantyo, H. (2011). Dasar-dasar Pengolahan Makanan (Food Product Fundamental). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Neufert, E. (2002). Data Arsitek . Jakarta: Erlangga.

Purnaya, I. G. (2016). Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Puryanto, d. (2014). SPSS 22 : Pengolahan Data Praktis. Yogyakarta: Andi.

Sgugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mix Methods). Bandung: ALFABETA.

Soekresno. (2000). Manajemen Food and Beverage . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suganda, H. (2011). Wisata Paris Van Java. Bandung: PT Kompas Media Nusantara.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitia Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ALFABETA.

Sujarweni, V. W. (2014). SPSS untuk penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Supomo, I. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akutansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPPE Yogyakarta.

Tika, M. P. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Umar,H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Umar,H. (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Umar, H. (2003). Studi kelayakan dalam bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.

Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.

Widjojo, A. M. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: ANDI.

Zeithaml, Bitner, Gremler. (2013). Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the firm 6th ed. Mc.Graw-Hill: Boston.




DOI: https://doi.org/10.17509/gastur.v4i2.22221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats