Dinamika Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Laki-Laki Dewasa Madya

Anggunita Shekina Happy, Doddy Hendro Wibowo

Abstract


Guru honorer merupakan sebuah profesi yang unik, mengingat profesi ini dijalankan dengan ikhlas walaupun tidak mempunyai kejelasan status selama puluhan tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika kesejahteraan psikologis pada guru honorer laki-laki dewasa madya. Partisipan dalam penelitian adalah guru honorer laki-laki berusia 40-60 tahun yang telah mengabdi selama lebih dari 10 tahun. Teknik sampling yang digunakan yakni Teknik snowball sampling dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis yang dialami partisipan terwujud dalam perasaan senang dan nyaman menjadi seorang guru, mampu menjalin kehangatan antar keluarga maupun rekan kerja serta mampu bertahan untuk tetap menjadi guru honorer selama bertahun-tahun yakni karakteristik partisipan yang bertanggungjawab atas pilihannya, bertanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan keluarga serta membuktikan kepada orang sekitarnya bahwa menjadi guru honorer merupakan pekerjaan yang baik.


Keywords


dewasa madya, guru honorer, kesejahteraan psikologis

Full Text:

PDF

References


Afrina, M., & Nurhamlin. (2014). Peran ibu rumah tangga dalam membantu perekonomian keluarga. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1(1), 1-13.

Ali, M. (2022). Optimalisasi kompetensi kepribadian dan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengajar. Ar Rusyd: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 100-120.

Gaol, N. T. L. (2021). Faktor-faktor penyebab guru mengalami stres di sekolah. Educational Guidance and Counseling Development Journal, 4(1), 17–28.

Ghaybiyyah, F., & Mahpur, M. (2022). Dinamika kesejahteraan psikologis guru honorer SD Negeri 02 Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Jurnal Penyuluhan Agama (JPA), 8(1), 1-18.

Gunawan, L. R., & Hendriani, W. (2020). Psychological well-being pada guru honorer di Indonesia: A literature review. Psikoislamedia, 4(1), 105–113.

Izzati, U. A., & Mulyana, O. P. (2021). Perbedaan jenis kelamin dan status pernikahan dalam kesejahteraan psikologis guru. Psychocentrum Review, 3(1), 63–71.

Lewis, S. (2015). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Health Promotion Practice, 16(4), 473-475.

Lilishanty, Dina, E., & Maryatmi, A. S. (2019). Hubungan citra tubuh dan kepercayaan diri dengan psychological well-being pada remaja kelas 11 di SMAN 21 Jakarta. IKRA-ITH Humaniora: Jurnal Sosial dan Humaniora, 3(1), 1–8.

Liu, S., & Onwuegbuzie, A. J. (2012). Chinese teachers’ work stress and their turnover intention. International Journal of Educational Research, 53, 160–170.

Mekarisce, A. A. (2020). Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145-151.

Nurdin, S. (2016). Guru profesional dan penelitian tindakan kelas. Jurnal Educative: Journal of Educational Studies, 1(1), 1-12.

Nurdin, N. (2021). Guru honorer dalam upaya memperoleh status kepegawaian tenaga pendidik pegawai negeri sipil. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 10-19.

Prestiana, N. D. I., & Putri, T. X. A. (2013). Internal locus of control dan job insecurity terhadap burnout pada guru honorer Sekolah Dasar Negeri di Bekasi Selatan. SOUL: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 6(1), 57–76.

Putri, S. A. P. (2012). Karir dan pekerjaan di masa dewasa awal dan dewasa madya. Majalah Ilmiah Informatika, 3(3), 193–212.

Qiang, L. (2005). Subjective well-being and mortality in chinese oldest old. MPIDR Working Paper, 11, 1–34.

Rahma, R. N. (2015). Kesejahteraan psikologis penyandang tunanetra (studi pada mahasiswa tunanetra Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta). Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 4(7), 1-13.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069.

Ryff, C. D. (1995). Psychological well-being in adult life. Current Directions in Psychological Science, 4(4), 99–104.

Safitri, D., Toharudin, M., & Sunarsih, D. (2022). Analisis strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kesejahteraan guru Non PNS. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(19), 74-82.

Sari, N. A. (2015). Psychological well-being pada kepala keluarga yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 213-223.

Triwahyuningsih, Y. (2017). Kajian meta-analisis hubungan antara self-esteem dan kesejahteraan psikologis. Buletin Psikologi, 25(1), 26-35.

Ufaira, R. A., & Hendriani, W. (2019). Motivasi kerja pada guru honorer di Indonesia: A literature review. Psikoislamedia:Jurnal Psikologi, 4(2), 212–221.

Wibowo, D. H. (2018). Dinamika ketidakamanan kerja dan motivasi berprestasi pada guru honorer di Kota Salatiga. Psikodimensia, 17(1), 77–84.




DOI: https://doi.org/10.17509/insight.v7i1.64732

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT: is published by study program

of Psychology UPI Bandung, West Java, Indonesia.

 Lisensi Creative Commons

JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT of Indonesia University of Education disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://ejournal.upi.edu/index.php/insight/.