Aku Perempuan Tangguh: Dinamika Strategi Coping Remaja Perempuan Pasca Kehilangan Ayah di Masa Pandemi COVID-19

Deviani Dwi Putri

Abstract


Remaja perempuan yang memiliki ikatan emosional yang kuat pada saat kehilangan sosok ayah di masa pandemi COVID-19 perlu melakukan strategi coping untuk mengatasi emosi negatif dan stres. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran strategi coping pada remaja perempuan yang kehilangan ayah di masa pandemi COVID-19. Penelitian menggunakan metode fenomenologi. Partisipan dalam penelitian berjumlah tiga remaja perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi dan wawancara. Uji keabsahan data dari penelitian menggunakan triangulasi sumber data melalui informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan ketiga partisipan menggunakan strategi coping berpusat pada masalah dan strategi coping berpusat pada emosi dilakukan secara bersamaan. Strategi coping mencakup mencari solusi, berpikir positif, dukungan sosial dan dukungan emosional dari orang lain, religius serta penerimaan diri.

Keywords


remaja perempuan, strategi coping, kehilangan ayah

Full Text:

PDF

References


Abidina, A., & Mujahid, D. R. (2022). Regulasi emosi remaja putri yang kehilangan ayah karena kematian. Acta Psychologia, 4(1), 38-47.

Aliyah, N. A., & Darmawanti, I. (2022). Gambaran strategi coping pada perempuan yang kehilangan orang tua di masa pandemi COVID-19. Jurnal Penelitian Psikologi, 9(1), 85–99.

Angraini, D. I. (2014). Hubungan depresi dengan status gizi. Jurnal Medula, 2(02), 39-46.

Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan dukungan sosial pada orang tua tunggal (studi kasus pada ibu tunggal di Samarinda). Psikoborneo: Jurnal ilmiah psikologi, 1(3), 157-163

Connor-Smith, J. K., Compas, B. E., Wadsworth, M. E., Thomsen, A. H., & Saltzman, H. (2000). Responses to stress in adolescence: Measurement of coping and involuntary stress responses. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68(6), 976–992.

Darmawanti, I. (2012). Hubungan antara tingkat religiusitas dengan kemampuan dalam mengatasi stres (coping stress). Jurnal Psikologi: Teori dan Terapan, 2(2), 102-107.

Edward, K. L., & Warelow, P. (2005). Resilience: When coping is emotionally intelligent. Journal of The American Psychiatric Nurses Association, 11(2), 101-102.

Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I. (2018). Self-disclosure dan tingkat stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 115-130.

Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self-disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 33(1), 95-112.

Hasan, A. A., & Tumah, H. (2019). The correlation between occupational stress, coping strategies, and the levels of psychological distress among nurses working in mental health hospital in Jordan. Perspectives in Psychiatric Care, 55(2), 153–160.

Hasan, A. B. P. (2012). Disiplin beribadah: Alat penenang ketika dukungan sosial tidak membantu stres akademik. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 1(3), 136-144.

Indirawati, E. (2006). Hubungan antara kematangan beragama dengan kecenderungan strategi coping. Jurnal Psikologi, 3(2), 69-92.

Krisnani, H., & Farakhiyah, R. (2017). Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan pada remaja akhir dengan menggunakan metode Realty Therapy. Share: Social Work Journal, 7(2), 28-37.

Koblenz, J. (2016). Growing from grief: Qualitative experiences of parental loss. OMEGA: Journal of Death and Dying, 73(3), 203–230.

Kusramadhanty, M. (2019). Temperamen dan praktik pengasuhan orang tua menentukan perkembangan sosial emosi anak usia prasekolah. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 8(2), 258–277.

Lestari, D. W. (2013). Penerimaan diri dan strategi coping pada remaja korban perceraian orang tua. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(4), 196-203.

Limbert, C. (2004). Psychological well-being and job satisfaction amongst military personnel on unaccompanied tours: The impact of perceived social support and coping strategies. Military Psychology, 16(1), 37–51.

Linayaningsih, M. V. I. W. F. (2016). Efektivitas pelatihan berfikir positif sebagai strategi coping stress. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(2), 251–259.

Megawulandari, D., & Jannah, S. R. (2020). Hubungan kedekatan ayah dengan peningkatan emosi positif pada remaja putri di pesantren. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 4(2), 126–131.

Mutmainnah, A. N., Dachrud, M., & Musafar, M. (2022). Strategi coping pada pasien positif COVID-19 pasca dinyatakan sembuh. JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health, 3(2), 87-95

Nurfitri, D., & Waringah, S. (2018). Ketangguhan pribadi orang tua tunggal: Studi kasus pada perempuan pasca kematian suami. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 4(1), 11-24.

Nurislami, N. R., & Hanggono, R. (2014). Kekerasan dalam pacaran dan gejala depresi pada remaja. Jurnal Promkes, 2(2), 173-185.

Nurlatifah, N. N., Rachmawati, Y., & Yulindrasari, H. (2020). Pendidikan karakter anak usia dini pada keluarga tanpa ayah. EDUKIDS: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Usia Dini, 17(1), 42-49.

Pradipta, G. A. (2014). Keterlibatan orang tua dalam proses mengembangkan literasi dini pada anak usia paud di Surabaya. Journal Universitas Airlangga, 3(1), 1-2.

Pratama, D. M. (2021). Strategi koping pada anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua di LKSA Nugraha Kota Bandung. Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial, 20(1), 53–69.

Ramadhanti, D. F., Agustin, M., & Rachmawati, Y. (2021). Hubungan antara kelekatan pada ayah dengan kecerdasan emosional anak usia dini. Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan Dan Pendidikan Anak Usia Dini, 18(1), 54-62.

Ratnasari, S., Suleeman, J., Psikologi, F., & Indonesia, U. (2017). Perbedaan regulasi emosi perempuan dan laki-laki. Jurnal Psikologi Sosial, 15(01), 35–46.

Rustiana, E. R., & Cahyati, W. H. (2012). Stress kerja dengan pemilihan strategi coping. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 149-155.

Saputri, M. A. W., & Indrawati, E. S. (2011). Hubungan antara dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi, 9(1), 65-72

Setyawati, R. K., & Chelsea, M. (2021). Mengelola emosi mahasiswa selama belajar secara daring. Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan, 6(1), 63-77.

Sirupa, T. A., Wantania, J. J. E., & Suparman, E. (2016). Pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi. E-CliniC, 4(2), 137–144.

Sulistyani, D., Supradewi, R., & Syafitri, D. U. (2020). Hubungan antara koping religius dengan penyesuaian diri pada mahasiswa tingkat awal di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Proyeksi: Jurnal Psikologi, 14(1), 22-31.

Partasari, W. D., Lentari, F. R. M., & Priadi, M. A. G. (2017). Gambaran keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia remaja (usia 16-21 tahun). Jurnal Psikogenesis, 5(2), 159-167.

Waroka, L. A. (2022). Peran ayah dalam pengasuhan positif untuk anak usia dini 4-5 tahun. Jurnal Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (JASIKA), 2(1), 38-46.

Xu, Y., & Burleson, B. R. (2001). Effects of sex, culture, and support type on perceptions of spousal social support: An assessment of the “support gap” hypothesis in early marriage. Human Communication Research, 27(4), 535-566.

Yuliawati, L., Setiawan, J. L., & Mulya, T. W. (2007). Perubahan pada remaja tanpa ayah. Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE,” 12(1), 9–19.




DOI: https://doi.org/10.17509/insight.v7i1.64740

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT: is published by study program

of Psychology UPI Bandung, West Java, Indonesia.

 Lisensi Creative Commons

JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT of Indonesia University of Education disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://ejournal.upi.edu/index.php/insight/.